6 📖🍦

648 63 8
                                    

Ahyeon menundukkan wajahnya, matanya berkaca-kaca barusan ia menceritakan segalanya pada Ruka, Pharita, Rora dan Asa.

Asa meletakkan kepalanya di meja, sungguh hari ini adalah hari yang tak terduga.

Ruka menjambak rambutnya kesal, mengapa ia tak sadar dengan perilaku Rami yang selalu tertutup apalagi pada Ahyeon dan Asa.

Pharita berjalan menyusul Rami takut jika sang adik menyakiti dirinya sendiri.  nyatanya Rami sedang tertidur membelakangi Pharita.

Pharita tau Rami tak tertidur pasalnya badan Rami bergetar menahan tangis.

Pharita memilih keluar, membiarkan Rami beristirahat dan menenangkan pikiran maupun hatinya.




Rora dengan telaten mengobati luka pada sudut bibir Chiquita, Rora sakit hati atas perilaku ibunya pada kakak dan adiknya.

Chiquita meringis kala cairan alkohol itu menyentuh bibirnya "kak perih" ucap lirih Chiquita.

Rora menatap adiknya sedih "tahan sebentar ya adek, kalo ga diobati nati infeksi" ucapnya sambil mengganti kapas untuk membersihkan luka Chiquita.

Lukanya hanya di sudut bibir, tapi lukanya cukup dalam sehingga tak berhenti mengeluarkan darah.

Chiquita kembali meringis kala Rora tak sengaja menekan lukanya, Rora terkejut dirinya melamun saat mengobati Chiquita.

"Adek, maafin kak Rora!" ucapnya sambil menutupi luka itu menggunakan kapas yang baru.

Chiquita tersenyum tipis, Rora menutup luka itu degan plester bergambar cherry.

"Nah selesai, adek tidur ya sekarang kak Rora mau ganti baju dulu" Rora menidurkan Chiquita dan menyelimuti tubuh mungil adiknya.

"Nanti kak Rora balik lagi, malem ini adek tidur sama kak Rora aja ya" Chiquita menggeleng pelan.

"Kak, aku mau tidur sendiri malam ini boleh?" Chiquita bertanya dengan lirih ia tak ingin Rora tersinggung.

Rora tersenyum tipis "boleh, tapi jangan tidur malem-malem ya" ucapnya sambil mengecup pipi chubby milik Chiquita dan mematikan lampu kamar itu.

"Selamat malam adek, mimpi indah" Chiquita tersenyum dirinya membelakangi Rora yang berjalan keluar dari kamarnya.











Rami membuka matanya mencoba mencari posisi yang nyaman untuk tertidur.

Rami menghela nafas kesal, disaat pikirannya kacau tentu saja ia akan sulit untuk beristirahat.

Saat mendengar pintu kamarnya terbuka Rami memejamkan matanya, tangan seseorang memeluk dari belakang.

~|Daily Life baemon|~ (End) Where stories live. Discover now