LOVE CONTRACT #1

9 0 0
                                    


"Kerja bagus Shin-zi!" Seru seorang pria yang tampak seperti bos toko sembari menyentuh dan meremas pantat shin-zi.

      Merasa tidak nyaman Shin-zi menyingkir dari dekat bosnya yang cabul itu. "T-terima kasih, t-tuan Yoo" balas Shin-zi.

"A-aku permisi, pamit pulang ya tuan" Shin-zi terus berusaha menjauh dari bos-nya namun bosnya itu menahan tubuh Shin-zi.

"Kenapa buru-buru?" Goda bosnya " mari bermain denganku sebentar! Maka aku akan menaikkan gajimu"

    

      Sebuah bogem mentah mendarat di wajah si bos gendut itu dan hingga ia terjatuh. "A-ak-aku mi-minta ma-maaf, tuan. Tapi anda sudah keterlaluan"

"Hahaha, tidak apa. Mungkin lain kali"

      Cepat-cepat Shin-zi pergi mengambil tas-nya dan pergi dari toko. Hujan turun begitu deras, padahal ramalan cuaca mengatakan malam ini rembulan muncul. Orang-orang berlarian dengan mengangkat tas mereka diatas kepala sebagai payung.

     Dirasa sudah jauh, Shin-zi melanjutkan perjalanan dengan berjalan santai padahalkan hujan turun sangat deras. Berjalan menyusuri gang-gang sempit dan kotor hanya untuk sampai kerumah.

       Rintih semi rintihan hujan telah dilalui oleh Shin-zi untuk menyusuri jalan sempit itu, namun ditengah perjalanan dia dipukul menggunakan tongkat baseball tepat di punggungnya.

    Suara tawa bahagia terlontar dari beberapa orang pria, satu demi satu mereka memukuli hingga menendang tubuh Shin-zi hingga lemas tak berdaya.

Salah satunya menarik rambut Shin-zi "Bayar hutangmu sekarang juga!!!"

" Heeee....m bi-biarkan aku dalam sa-satu min-" belum selesai berbicara wajahnya dipukul hingga keluar darah dari hidungnya. Tawa mereka semakin menjadi-jadi seiring hujan yang bertambah deras.

"Kami akan tunggu janjimu itu, jika masih tidak ada" tanganya memegang celana Shin-zi dengan kuat "ini menjadi milik kami"

└ִ┉ֺ┈┉ִ┈┉ֺ┈ֺ┉ִ⊰       𝑙𝑜𝑣𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡    ⊱ִ┉┈ִ┉ֺ┈ִ┉┈ֺ┉ִ┘

   Setelah sampai dirumah, Shin-zi terbaring lemas di kasurnya. Darah segar masih mengalir dibeberapa anggota tubuhnya, rasa sakit menghantui Shin-zi tapi ia harus kuat bagaimanapun keadaannya.

     Dengan sisa tenaganya ia bangkit dan mengambil kotak P3K dan menyembuhkan luka-lukanya.

"Aku payah, bagaimana bisa aku mendapatkan uang sebanyak itu dalam satu Minggu" Shin-zi menangis tanpa henti memikirkan hal itu, hanya satu jalan keluarnya.

     Mentari pagi telah terbit, ayam jantan berkokok, burung-burung bernyanyi, suara aktifitas pasar yang ramai dan para pekerja yang akan berangkat menuju kantor mereka.

     Shin-zi bangun dengan rasa sakit diseluruh tubuhnya, tidak ada waktu untuk bermalas-malasan sudah saatnya untuk dirinya mendatangi kelas paginya di kampus.

   Kembali berjalan di jalanan yang ramai itu, hanya tinggal beberapa tenaga yang miliki. Namun Shin-zi tetap harus kuat, jika ia bolos satu hari saja ia akan dikeluarkan oleh pihak kampus.

     Di seberang sana, hanya perlu menyeberang jalan besar ini maka ia tidak akan terlambat masuk kelas. Dengan pikiran dan tubuh yang tidak sinkron, Shin-zi berlari tampa melihat kondisi sekitar. Dari arah kanan berjalan sebuah mobil hitam seperti Limosin......

     Mobil itu menabrak Shin-zi hingga terlempar kurang lebih 4,5m. Orang-orang sekitar berteriak histeris, pelaku yang menabraknya berlari dan menggendong Shin-zi masuk mobil agar tidak terjadi keributan.

   

     •●◉✿    ✿◉●•◦

     Shin-zi melihat sesuatu dicermin, tampak seseorang yang tak lain adalah orang tuanya.

"SHIN-ZI!!!! TIDAK PERNAH ADA YANG MENGINGINKANMU ADA DI DUNIA INI!"

"KAMI TIDAK BUTUH ANAK TANG TIDAK BECUS SEPERTIMU!!!"

"UNTUK APA KAU LAHIR JIKA KAU TAK MEMBERI KAMI APAPUN, HANYA HUTANG YANG TERUS MENUMPUK?!"

   Shin-zi menutupi telinganya dari kebisingan suara orang tuanya "HENTIKAN SEMUA INI!!" ia berusaha untuk menghilangkan kebisingan itu namun tampaknya itu sia-sia. Air mata mengalir deras di pipinya berharap semua ini membaik nantinya :'.

    Disaat ia melepaskan tanganya dan membuka matanya, ia melihat seorang anak kecil yang sedang mengintip kedalam kamar orang tuanya.

"KITA TERLILIT HUTANG KARNA KAU TIDAK BISA BERHENTI BERJUDI" bentak papa dari anak itu.

"SEBELUM KAU MENGATAKAN HAL ITU, LIHATLAH DIRIMU YANG SELALU BERMAIN  KESANA DAN KEMARI TAK KENAL WAKTU!!" sentak ayahnya yang menyangkal pernyataan pasangannya.

      Sang ayah berjalan menuju gantungan baju dan mengambil sabuk miliknya, dan di cambukkan lah pada tubuh si papa.
"KAU LAH YANG MELAHIRKAN ANAK ITU, YANG MEMBUAT HIDUPKU MENJADI LEBIH BERAT".

   Dengan kasar dan tanpa henti ia terus mencambuki sang papa hingga memar-memar. Papanya sudah memohon untuk berhenti dan terus menangis, sang anak yang dari tadi melihat kedua orang tuanya yang terus berkelahi menangis dan berlari meninggalkan kamar orang tuanya.

     

       Tampaknya nasib sang anak sedang apes, dirinya tersandung dan terjantuh dari tangga hingga menyebabkan dirinya pingsan.

゚・  。゚・  ☆゚
.    ∩∩
   (。・-・)    Thank you! ☆
━OuuO━┓

Sampai jumpa chp selanjutnya

𝑙𝑜𝑣𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang