Mako mengusap tangannya "sakit njir"

riji mengambil tangan Mako yang tadi ia pukul "iya iya maaf" riji mencium bekas pukulan tangan nya tadi "dah tuh sembuh"

"dah cepetan lanjut makan, gua mau scroll toktok" Mako merebahkan badannya di samping riji

"eh kok gitu!?, kan lu di suruh nyuapin gua" kata riji sembari memegang tangan Mako yang sudah menidurkan badannya

Mako menatap riji "kan lu bisa makan sendiri tadi"

riji memajukan bibirnya "parah sih gua sakit di tinggal main hp"

Mako memutar matanya "ya udah gua suapi"

riji tersenyum "gitu dong, kalo sama majikan nurut"

"makan sendiri lah anjing" Mako kembali menaruh piring riji

"eh iya iya" tahan riji

.
.
.
.

Harris menunggu di parkiran rumah sakit hampir 15 menit "mana sih anak ku satu ini"

"woy papi!! mana lu?" teriak seseorang di ht
"lu lama chi, udah gua tinggal" sahut Rion

Harris terkekeh "ini udah mami jemput echi" sahut Harris

tak berselang lama seseorang dengan baju basah kuyup mendekat ke mobil Harris dan masuk "mamiii"

Harris kembali mengunci pintu mobil "udah?"

echi mengangguk "udahh"

"oh iya kamu ngapain malem malem ke rumah sakit?" tanya harris "astaga, echi kok basah banget badannya" kaget Harris yang baru melihat echi

"aku lari mi dari kanpol ke sini ujan ujan" kata echi

"kenapa?" tanya harris

"aku inget nya aku naruh mobil di rumah sakit ternyata aku ni ke sananya bareng Marcel" kata echi sembari mengeringkan wajahnya dengan tisu "niat nya mau buang Air amazing sekalian ngambil mobil"

Harris terkekeh melihat tingkah laku echi dan Rion "kamu ini ada ada aja, ya udah ayo pulang, mami mau ngurusin riji"

"oke oke siap" kata echi dengan nada khas nya

Harris dan echi melajukan mobilnya ke rumah "papi nih parah kali lah, aku buang Air amazing malah di tinggal"

Harris terkekeh "hahaha parah emang papi mu"

"tauk tu suami mami" kata echi melipat tangan nya

Harris membelalakan matanya "heh mulutnya"

echi terkekeh "hehehe"

.
.
.
.

"dah tuh kenyang kan lu" kata Mako setelah menyuap kan makanan terkahir ke riji "dah sono tidur, mau ke Lux bar gua"

riji menahan tangan Mako "etsss lu di suruh njagain gua, sini lu. jangan ninggalin kewajiban gitu dong"

Mako mendengus kelas "Hiss anying, ya udah lah"

Mako pun langsung menidurkan badannya di samping riji dan memejamkan matanya

melihat Mako yang tidak bergerak riji pun menggoyangkan tubuh Mako "ko Mako" Mako yang sebenarnya masih bangun berpura pura tidur dan tidak menyahuti riji yang sedari tadi memanggil nya "tidur nih anak"

Mako merasakan riji bergerak tak nyaman

"anying lah, gua ngantuk tapi kaga bisa tidur" riji meracau karena ia jujur saja mengantuk namun tak dapat tidur karena posisinya yang tak nyaman

ia biasanya tidur dengan posisi yang tak karuan, tapi kini Mako di sampingnya dan kasur riji ini tak terlalu besar

riji memegang megang perut Mako "eumm gua buat bantal kali ya"

riji duduk dan langsung membenarkan posisinya dengan menjadikan perut Mako sebagai bantal dan mengalungkan tangannya di pinggang Mako yang membuat seluruh kepalanya tertutup selimut "nah gini kan enak"

Mako yang memang belum tidur pun sedikit kaget, ah sudahlah lagian jika dia membantah juga hanya membuat riji tantrum dan menghabiskan waktu dan tenaganya

.
.
.

Harris kembali masuk ke kamar riji untuk memastikan keadaan riji karena Mako tadi ijin pergi ke luxbar, yang otomatis kini riji di rumah sendiri

Harris membuka mulutnya lebar melihat apa yang ia lihat "the fuck"

ia memfoto kejadian itu dan mengirimkan pesan ke Rion agar juga dapat melihat kemesraan anak kembar ini

Harris kembali menutup pintu kamar itu dan pergi ke ruang tamu untuk menemani echi

cuaca akhir akhir ini memang sangat ekstrim, siang sangat panas tapi setelah itu hujan, beberapa anaknya pun sakit, seperti riji, echi, key dan bahkan istmo

dan entah kenapa anak anaknya ini sangat rewel, riji sudah berhenti namun kini echi, beberapa saat setelah pulang dari rumah sakit ia mengeluh kepalanya sakit dan kini echi pun ikut demam

Harris menyuruh echi untuk tidur di kamarnya karena kamar echi belum di benahkan

"ini anak anak kenapa sihh yang satu selesai yang sekarang tantrum nyariin bapak nya" harris menjadi sedikit pusing

sedari tadi echi menanyakan Rion "papi mana mi?" tanya echi ke Harris yang duduk di samping echi

"papi lagi njemput Garin di asuransi, bentar ya" jawab Harris

tak berselang lama ht Harris mengeluarkan suara "halo, ini kaya nya pada di rumah tapi kok sepi?" tanya seseorang

Harris mengambil ht nya yang sedikit jauh "tolong buat Rion cepet ke kamar atas" ucap Harris

Rion yang mendapatkan pesan dari Caine pun langsung berlari ke atas, ia baru ingat di atas ada banyak kamar, tapi jika di Pikir pikir sudah pasti Caine berada di kamarnya sendiri atau di kamar Rion

dan kamar yang pertamakali ia lihat adalah kamar Caine, dia segera masuk karena pintu tidak di tutup

terlihat Caine yang duduk dan echi tak tertidur di kasur milik Caine "spadaaaa~~" Rion mencoba memecahkan keheningan di kamar itu

"nah itu papi mu" ucap Harris membangunkan echi

Harris berdiri dan berjalan ke arah Rion "itu echi dari tadi nyariin, sana temenin, aku mau liat yang lain juga "

Rion pun terkekeh "iya mamiii, semangat jaga anak anaknya yaa" ucap Rion lalu mengecup pucuk kepala Caine

Caine tersenyum "iya Rion, aku duluan ya"

Rion masuk ke kamar sedangkan Caine pergi ke kamar pojok terlebih dahulu, ada kamar key di sana "key..." panggil Harris sembari membuka pintu key yang tidak di kunci

"terlihat key yang sudah tertidur, melihat itupun Harris kembali menutup pintu nya sebelum suara key menyapanya "eh mami... kenapa?" tanya key setengah sadar

Harris menggelegkan kepala nya dan tersenyum "nggak papa, tadi kamu bilang pusing kan? minum obat ya, mami takut kamu demam kata riji sama echi"

"siap, ya udah key lanjut tidur ya mi" ujar key

.
.
.
.

spontan

aduh maaf banget seng seng ku karena aku masih nggak bisa up SE sering dulu dengan alasan yang masih sama kaya kemarin, jadiin ya gitu

Rioncaine | become a lead caracter Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ