Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa Krist?" Ucap Singto saat melihat semua itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kenapa Krist?" Ucap Singto saat melihat semua itu.

"Huh?" Ucap Krist bingung.

"Kenapa kamu menyiapkan semuanya?" Tanya Singto sembari menatap Krist.

"Apa salah?" Ucap Krist.

"Kenapa kamu bersikap seakan kita baik-baik saja" Ucap Singto dengan suara yang hampir tak terdengar.

"Maksud mu?" Ucap Krist.

"Kita bukan teman, dan aku hanya jalang mu" Ucap Singto.

"...."

"Kenapa?" Tanya Singto karna Krist hanya diam.

"Apa?" Ucap Krist.

"Kenapa kamu suka sekali mempermainkan ku? Kenapa dulu kamu tega selingkuh di belakang ku? Kamu mempermalukan ku hanya karna aku meminta putus padamu, lalu sekarang kamu bersikap seakan semua itu tak pernah terjadi" Ucap Singto di sertai dengan air mata yang menetes membasahi pipinya.

Perasaan Singto tak bisa di bohongi jika dia masih sangat sedih mengingat masa lalu mereka.

"Sing... Aku--"

"Jangan bersikap seakan aku sudah memaafkan mu untuk masa lalu kita! Kamu mempermainkan ku, Krist. Kamu merayu ku, kamu membuat aku sangat jatuh padamu, di saat aku mulai bodoh karna rasa cinta ku, kamu selingkuh di belakang ku, kamu bahkan mempermalukan ku di depan teman sekelas!" Ucap Singto.

"Itu karna aku tak terima di putuskan oleh mu" Ucap Krist yang akhirnya mengeluarkan suaranya.

Singto tertawa kecil mendengarnya, Krist tak terima di putuskan olehnya?  Lalu kenapa Krist selingkuh!?

"Apa maksud mu aku harus diam disaat mengetahui kamu bermain di belakang ku? Atau aku harus diam menunggu kamu memutuskan hubungan kita!?"

"Aku mencintaimu, Sing. Itu sebabnya aku tak terima di putuskan oleh mu. Kamu memutuskan ku disaat aku masih sangat mencintai mu" Ucap Krist.

"Jika kamu mencintai ku kamu tak mungkin selingkuh!!" Ucap Singto.

"Aku hanya bermain-main dengan mereka! Hati ku tetap milik mu!!" Ucap Krist.

"Omong kosong!" Ucap Singto.

Singto hendak pergi dari sana namun Krist menahan tangannya.

"Apa kamu mau kembali bersama ku?" Ucap Krist.

Singto reflek tertawa mendengar itu, apa benar yang baru saja Krist katakan? Dia sedang tidak mabuk 'kan?

"Sayang sekali, Krist. Aku sudah menikah sekarang" Ucap Singto sambil tersenyum sinis.

"Kamu masih menganggap kamu sudah menikah? Apa kamu lupa suamimu menjual mu?" Ucap Krist.

"Yah, dan aku di beli oleh mantan brengsek ku, lalu apa?" Ucap Singto.

"Aku berjanji akan setia, Sing. Aku tak akan menyakiti mu seperti dulu lagi" Ucap Krist.

"Bullshit!! Sampai kapanpun aku tak mau kembali padamu, Krist!! Aku bersama mu hanya karna perjanjian bodoh kamu dan Tae, setelah perjanjian kalian selesai aku akan pergi dari hidup mu!!" Ucap Singto sembari melepas tangannya yang di pegang oleh Krist lalu dia pergi dari sana.

Krist meremas tangannya melihat Singto pergi, dia berlari mengejar Singto.

"Singto!!" Teriak Krist.

"Apa!?" Ucap Singto seakan tak takut sedikitpun.

"Aku masih sangat mencintai kamu, Sing!! Aku bahkan masih menyimpan semua foto kita, bahkan semua hadiah yang pernah kamu berikan pada ku masih ku simpan dengan baik! Apa itu belum cukup untuk membuktikan jika aku sangat mencintaimu dulu bahkan hingga sekarang?"

"Aku mempermalukan mu di depan kelas karna aku tak terima di putuskan oleh mu, apa lagi saat itu aku sangat mencintaimu! Aku mempermalukan mu agar tak ada pria yang mau mendekati mu, aku tak mau kamu di ambil pria lain!"

"Bahkan saat Tae membawa mu padaku, aku sudah menyiapkan balas dendam untuk semua rasa sakit ku, tapi sekarang aku melupakan itu semua, aku ingin memiliki mu dan memulai semuanya dari awal"

"Rasa sakit apa, krist!? Bukankah aku yang paling sakit disini!!" Ucap Singto.

"Sakit karna di tinggalkan oleh mu disaat aku masih sangat mencintai mu! Apa kamu pikir itu tak menyakitkan?" Ucap Krist.

"Huh?" Singto reflek tertawa mendengarnya.

Kenapa Krist bersikap seakan dia yang paling tersakiti.

"Bukankah itu resiko karna kamu berani bermain di belakang ku?!" Ucap Singto sinis.

"Baiklah, maafkan aku" Lirih Krist

"Tidak!" Ucap Singto singkat kemudian ia langsung pergi dari sana meninggalkan Krist sendiri. Krist hanya diam menatap kepergian Singto.











Tbc.

Ex Boyfriend ✓Where stories live. Discover now