9.Rahasia Ratih

44 1 0
                                    


Ratih tak perlu repot lagi menunggui tempat makanya, Diana dan Risa adalah gadis desa yang tak punya pekerjaan. Katanya ia tidak mau menikah dini dan tidak mau kerja kepanasan di sawah. Mendengar Ratih mencari pekerja mereka unjuk diri.

Bisa saja Ratih menjadikan mereka tumbal.Namun, ia tidak siap dengan segala konsekwensinya para warga akan memangil polisi bisa saja ia ketauan dan warga akan waspada.

Oleh karna itu Ijah menyarankan untuk menculik orang yang jauh dari desa mereka.

Ramai para pengunjung membuatnya tersenyum senang Diana dan Risa pun sibuk dengan pekerjaan. Diana memutuskan untuk pergi ke tempat penyimpanan daging. Maninya membulat ketika melihat salah satu plastik berada di luar sumur berceceran, tulang-tulang yang ada di dalamnya juga sudah terburai dengan bercak darah dan beberapa daging yang tersisah.

"Sialan, siapa yang mulai curiga dengan ku!"

****

Ratih menyusuri persawahan yang dulu tempatnya bekerja, sekarang ia membeli separuhnya dan memperkerjakan orang-orang.ia tau panen ini akan menghasilkan banyak ia tak perlu khawatir lagi tentang

Uang.

Ijah mengendarai mobilnya dengan kecepatan standar, beberapa orang menyapa wanita rupawan itu. Tentu saja Ijah ramah begitu juga suaminya.

"Ratih...!" Sapanya sebelum akhirnya mobil itu pergi melewati persawahan.jika dilihat sekarang, Ratih jauh lebih cantik darinya namun. Sosok Anang tak pernah melirik dirinya ketika berpapasan.

"Baru beli mobil lagi, padahal kemarin mobilnya warna hitam," ucap seorang wanita yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya.

"Wajar aja, suaminya juragan. Mau apapun pasti keturutan!"

"Heh...kalian jangan bilang kayak gitu, mbak Ijah itu baik suka sedekah sama kita! Beda sama mbak Ratih meski kita kerja banting tulang gajinya tetap dikit!" Cerocos lelaki paruh baya yang tak menyadari kehadiran Ratih.

"Eh... bapak,kalo ngomong jangan sembarangan!" Sarkas Ratih melipat tangan di depan dada. Lelaki yang tak sadar itu lantas menunduk meminta maaf.

"Kalian itu orang kecil,masih butuh makan jangan kebanyakan gaya!



****

"Lihat Ratih perempuan itu semakin kaya sekarang,beda sama istri kamu yang gak berguna itu.dari sekian banyak wanita kenapa harus Tiara !" Bentak Mirna, suaranya sangat kencang mungkin tetangga bisa mendengarnya.

Tiara menyeka air matanya ia menyesal dulu merebut joni.ia hanya ingin segera berkeluarga dan meninggalkan pekerjaannya sebagai pemuas nafsu lelaki hidung belang.

Tiara menyapu nasi yang berserakan di lantai serta lauk ikan dan pecahan piring. Joni mengamuk karna masakan Tiara tak cocok dengan lidahnya bukanya dulu ketika pacaran ia selalu memuji masakannya atau itu hanya dalil agar mendapatkan hati Tiara.

"Bu, aku mau makan di tempat Ratih."ucap Joni tanpa ekspresi.

"Ibu juga mau ikut, malas lihat Tiara di rumah.kapan kamu bawa dia pergi!"

Gadis berpipi tirus itu menghela nafas.ia merasa tak beres dengan perilaku suaminya hampir setiap hari harus makan masakan Ratih padahal rasanya pun tidak terlalu enak, malahan aneh.

Tiara mendengar ponsel Joni bergetar takut itu masalah pekerjaan. Ia segera mengambilnya di atas meja.alangkah terkejutnya itu adalah suara perempuan yang ia kenal.

"Mas Joni ketemuan lagi yuk, kamu dimana?"

Jantung Tiara seolah di tusuk ia sudah menerima karmanya.

MANDI DARAH Where stories live. Discover now