32

899 124 9
                                    

halo guys, ini bakalan dibuat sampai 35/lebih(?). dan minthor bakalan bikin wp chikara tapi bener² terbatas, cuma 5 bab. dan bakalan sad end, nanti yaa tunggu cerita ini selesai. sebelum membaca, jangan lupa vote okay! jangan jadi pembaca gelap. happy reading semuanyaaa! terimakasih OLL atas 16rb pembaca nya-! follow juga dong jangan baca baca doang😡

erine di sekap di suatu ruangan yang bisa di bilang kurang terlihat oleh orang orang, hanya rachel dan arga lah yang tau tempat persembunyian mereka.

erine terbangun dengan keadaan di ikat, entah 2 tangan atau kakinya.

"engh.. aku dimana.." ucap erine, yang sedikit memfokuskan matanya karna masih terlihat samar-samar.

rachel melihat ke arah erine, lalu mendekat.

"akhirnya putri sulung keluarga adhalia ahahahaa! udah bangun lo?" tanya rachel kepada erine.

erine berdecak kesal, dia berasa ditanyakan hal yang tidak perlu ditanyakan. dasar rachel, bodoh. erine memutar bola matanya malas.

"lepasin. jangan sampai oline kesini terus lo habis ditangan dia" ucap erine.

rachel tersenyum smirk, memegangi rambut erine yang sedikit acak acakan, namun erine terus menerus menghindari nya.

"mau lo teriak sehabis apapun suara lo, oline atau siapapun itu gaakan tau dimana kita sekarang! gausah bodoh"

"LO YANG BODOH, LEPASIN GUE SEKARANG JUGA" ucap erine yang semakin memberontak.

"jangan gitu sayang.. ayo jadi pacar gue, gue kasih apapun yang lo mau"

"najis pacaran sama napidana kayak lo! gue kalau dikasih pilihan juga bakalan terus milih oline! GA LIAT LO SOSMED DIA, PENUH FOTO GUE SAMA OLINE HAH?!"

"gausah latah bangsat, berisik, lo juga gabisa apa apa sekarang!" balas rachel.

"rachel. lo ga mikirin delynn apa hah?! dia sodara lo" ucap erine.

rachel menunduk, dia memang dilema antara apa yang dia lakukan, apakah ini salah apa tidak. dia benar benar tidak tau arah mana yang sedang dia tuju sekarang ini. sebenarnya, rachel sangat menyayangi delynn, tetapi dia lebih memikirkan keegoisan nya untuk merebut erine dari oline dan melakukan konspirasi yang lain.

"rachel.. lo bisa berubah, gaada kata terlambat.." ucap erine meyakinkan rachel, lagi lagi rachel terdiam memikirkan perkataan erine.

"gausah ikut campur anjing!" ucap rachel menggebrak meja, lalu pergi meninggalkan erine yang ada diruangan yang sangat gelap itu.

erine sangat takut dengan gelap, bahkan jika dibilang, dia phobia dengan kegelapan. dia benar benar histeris berteriak, tapi tidak ada satu orang pun yang mendengarkan teriaknya, karena ruangan tersebut kedap suara. seberusaha apapun erine berteriak, itu hanya membuat dirinya kehabisan tenaga.

"oline.. tolong aku" ucap erine, lalu perlahan lahan dia menutup matanya, karna kehabisan tenaga. alias pingsan.

dirumah keluarga adhalia, greeselo dan oniel berdecak prustasi, dia tidak bisa melacak bahkan tidak bisa melapor kepada polisi.

"kacau anjing! kacau! anak gue dibawa sama anak sialan itu" gerutu greeselo penuh emosi, dia menggebrakkan meja.

"om sabar, siapa tau ada jalannya" ucap oline membalas perkataan greeselo, di angguki oleh zean dan juga aran.

"iya sel, lu udah hubungin gito?" tanya oniel.

dia menepuk jidatnya, gito mengenal rachel! bagaimana dia bisa lupa akan hal itu, dengan sigap dia mengambil handphone yang ada di saku celana nya. lalu menelpon gito.

Tentang Kita (Orine) [END]√Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora