○○ Sakit ○○

15 2 0
                                    

ᴛᴀʟᴇꜱ ꜰʀᴏᴍ ᴇᴀʀᴛʜꜱᴇᴀ - ᴛʜᴇ ꜱᴏɴɢ ᴏꜰ ᴛᴇʀᴜ

0:𝟎𝟎 --●--------- 4:15

⇆ㅤ ||◁ㅤ❚❚ㅤ▷||ㅤ ↻

•°•°•°•

•°•°•°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°•°•°•

Jika semesta memilih satu maka hanya satu.

Begitu halnya kasih sayang. Jika hati memilih sayang, mau sejahat apapun, sekejam apapun, semarah-marah apapun akan tetap sayang.

Layaknya kalung dan liontin.

Kalung tidak apa-apa jika liontin tak ada. Namun, liontin tanpa kalung hanya akan tersimpan dalam saku. Sendirian.

Jika Yuuji adalah Liontinnya. Maka sang kakak adalah kalungnya.

Ia tak tahu apa yang akan terjadi jika ia tak memiliki Sukuna dalam hidupnya. Dia tak bisa bayangkan jika Sukuna bukanlah kakaknya. Akan seperti apa dia? Ia tak tahu. Masa depan itu luas, kita tidak tahu akan seperti apa di sana.

Di dunia ini banyak manusia yang memiliki saudara kandung, tetapi memiliki saudara dari banyaknya saudara yang benar-benar menyayangi kita cuman sedikit jumlahnya. Dari mereka bahkan banyak yang berani menyiksa saudaranya sendiri. Serupa boneka usang yang beradu untuk mendapatkan kata elok, mereka saling mengejek serta menjatuhkan meski sama-sama buruk rupa.

Untuk Sukuna. Yuuji bohong jika tidak sayang. Kakaknya yang sedari belia selalu membantunya, memberinya seluruh kasih sayang yang ia punya, berusaha membagi waktunya untuk mengganti kekosongan sang adik yang telah ditinggal orang tua dan kakek terhebat, dan memberi fasilitas hidup yang baik sampai detik ini. Sukuna mengeluh hanya pada hal sepele, padahal mengurus makhluk kecil bernama adik lebih memaksa beberapa orang untuk mengeluh bahkan menyerah di tengah jalan.

Yuuji kagum sekaligus bangga. Ia tak tahu apa saja masa-masa sulit yang kakaknya alami--yang orang itu sembunyikan. Sukuna pandai berekspresi seolah dia bahagia di tiap tarikkan napasnya.

Dia benar-benar tak habis pikir tentang bagaimana bisa Sukuna mampu membuat adiknya terus hidup sampai saat ini. Dia tahu sukuna pintar, tetapi menghidupi seorang anak yang hanya berjarak 4 tahun tidaklah mudah mengingat Sukuna tipe yang ceroboh, dan tak bisa mengatur rumah. Banyak yang dibutuhkan. Ini dan itu dan blablabla..

Kini Yuuji memandang sosok super hero dalam hidupnya. Semestanya. Dilihatnya jemari panjang dengan lengan berurat itu tengah membolak-balik kotak kemasan obat pereda demam, batuk, dan pilek.

Daily with YuujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang