Bab 11 - Tuan muda?!!

Start from the beginning
                                    

Sebelumnya Xiao Liang mengajak sang papa untuk menanam pohon tomat yang ia dapat dari temannya, seorang anak yang ia panggil A-Li. Dan Wang Yibo menyetujuinya, sementara kedua laki-laki tampan berbeda usia itu tengah bermain tanah, Xiao Zhan sibuk melayani pembeli yang sedikit lebih ramai daripada hari-hari sebelumnya.

"Zhanzhan, tolong bungkus yang ini dan yang itu".

"Zhanzhan apa roti isi abon nya masih ada?".

"Permisi, aku ingin mengambil pesanan".

Dan masih banyak lagi. Itu hanya beberapa contoh kecil percakapan di toko milik Xiao Zhan.

Xiao Zhan sendiri sedikit kewalahan karena hanya dirinya sendiri yang melayani para pelanggan, dia tidak punya karyawan omong-omong.

Di saat sedang sibuk itulah Wang Yibo dengan Xiao Liang berada dalam gendongannya hendak pergi ke lantai dua terhenti karena melihat sang kekasih seperti kewalahan. Pemuda itu kemudian menurunkan si kecil Xiao Liang dari gendongannya, Xiao Liang menatap Wang Yibo dengan mata bulatnya.

"Boy, papa akan membantu mama. Bagaimana kalau naik sendiri ke atas? Nanti papa menyusul. Lihatlah mama, kewalahan karena pelanggan hari ini sedikit banyak. Ok?". Tanya Wang Yibo, ngomong-ngomong mereka berdua sudah bersih.

Xiao Liang mengangguk patuh sembari tersenyum. "Mn, baik papa. Semangat!". Ujarnya sambil mengepalkan tangan kecilnya di depan wajahnya, Wang Yibo ikut tersenyum melihatnya.

Rambut halus milik Xiao Liang diacak kecil oleh tangan Yibo karena gemas. "Baiklah, papa akan semangat!".

Kemudian setelah itu Xiao Liang menaiki satu-persatu anak tangga menuju lantai dua, beruntung ukuran setiap tangganya kecil dan jaraknya dekat memudahkan anak laki-laki itu melangkah. Sementara si kecil Xiao Liang pergi, Wang Yibo mengambil apron lain tang tergantung di dinding lalu memakainya, menghampiri Xiao Zhan dan mulai melayani para pelanggan.

Usut punya usut, kericuhan di toko kecil milik Xiao Zhan itu disebabkan oleh Wang Yibo sendiri. Ada yang tahu kenapa?

.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Yubin tercengang. Mulutnya membulat, sebulat kedua matanya.

Tidak pernah dia sangka. Di pinggiran Tiongkok, kawasan yang jarang di jamah dan kawasan yang masuk ke daftar paling dihindari untuk dihuni terdapat sebuah desa yang sangat luar biasa.

Bahkan dirinya sendiri baru tahu kalau ternyata ada desa yang bernama desa Wangxian. Sebab di google maps menunjukan bahwa tidak ada tanda-tanda kehidupan disekitar sini, ok Yubin sedikit merinding karenanya.

Pria berwajah bayi itu mencoba berfikir positif, mungkin saja google maps nya sedang down atau ada eror dan lain sebagainya. Mengesampingkan hal itu, Yubin kembali melangkah menyusuri desa terpencil yang ternyata cukup modern itu.

Pemandangan di sana lebih terlihat seperti dalam drama-drama kolosal meskipun pakaian yang dikenakan para warga desa bukanlah hanfu atau semacamnya.

Sepanjang perjalanan Yubin menyusuri desa kecil yang indah itu, dirinya menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, setelan jas yang ia kenakan beserta earphone yang bertengger di telinganya membuat dirinya terlihat sangat mencolok. Yubin menghela nafas lelah.

KRUYUUUK~

"Astaga, aku sampai lupa kapan terakhir kali aku makan?". Gumam Yubin sambil mengusap perutnya yang berbunyi minta diisi.

Tiba-tiba hidung mancungnya menangkap wangi yang sangat enak, pria berwajah bayi itu sampai menutup matanya meresapi wangi yang terbawa angin sampai ke hidungnya.

"Enak sekali~ dari mana datangnya wangi ini?". Gumam Yubin lagi, kemudian ia melihat ke kanan dan ke kiri mencoba mencari sumber mengandalkan indra penciumannya.

Sampai netranya menangkap sebuah toko roti kecil yang ramai dengan pembeli. Yubin ikut mengantri sambil sesekali lidahnya mengecap-ecap menerka rasa yang akan ia dapatkan nanti.

Sampai tiba gilirannya untuk memilih, manik Yubin memindai jajaran roti di etalase yang terlihat sangat lezat. Air liurnya hampir saja menetes.

"Mau pesan apa?".

Yubin menunjuk-nunjuk menggunakan jarinya sambil bergumam, kemudian ia mengangkat kepalanya ketika mendengar pertanyaan dari si penjaga toko.

"Ah, aku ingin roti yang ini dan yang ini. Tapi sepertinya yang itu juga terlihat en-


















- tuan... Muda?!!".

 Muda?!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

TBC...

Guys?!! Ada yang kangen aku? 😭😭😭
Mohon maaf aku telaaaaaat banget up nya 😭😭😭

Jujur aja aku lupa alur, hiks.

Btw, Yibo ketemu. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

#kapalselamantikaram

Ban, 2024.

Ineffable [YiZhan] DISCONTINUEWhere stories live. Discover now