au/two

2.4K 456 9
                                    


Jennie pov.

"Jennie-yaa buka mulut mu" aku membuka mulutku menerima suapan Jisoo eonnie, mataku sibuk mengetik sesuatu di ponselku.

Lisa

Lisa sudah tiba di sekolah belum?

Nini sudah tiba dan sekarang sedang sarapan di suapi oleh Jisoo eonnie.

Lisa lagi apa?

Kenapa belum membalas pesan Nini?

Sibuk ya

Lisa..

Lisa jawab Nini!

Read.

Brak

Aku melemparkan asal ponselku di atas meja.

"Huh dasar menyebalkan" gumam ku melipat kedua tanganku.

"Kenapa ponselnya di lembar Jennie, lihat layarnya jadi retak" Irene eonnie memperlihatkan layar ponselku yang retak.

"Nanti Nini minta ponsel baru pada Appa" kataku.

"Ganti layarnya saja eonnie, lagian ponsel eonnie masih bagus" kata Rosé.

"Tidak mau" aku cemberut.

"Aigoo beginilah Jennie, dasar anak manja" Joy tersenyum mencubit pelan pipiku.

"Issh" aku kesal memukul lengan Joy.

"Minum Jennie, jangan nakal" Jisoo eonnie memberikan ku air minum.

"Nini tidak nakal" bantah ku kemudian meminum air ku.

"Jangan marah ya ini eonnie belikan strawberry untuk Jennie" Irene eonnie memberikan buah strawberry padaku.

Mataku berbinar dan kekesalanku luruh begitu saja.

"Makasih eonnie, Nini sayang eonnie.." aku memeluk Irene eonnie.

"Kkkhh sama-sama Jennie imut, eonnie juga sayang Jennie.." Irene eonnie mengusap rambutku.

"Mesti di sogok dulu ternyata" kata Joy.

"Jangan dengarkan Joy, eonnie tau sendiri dia memang suka menggoda" kata Rosé.

Aku mengangguk memberikan jempol ku pada Rosé.

"Ayo masuk kelas masing-masing, sebentar lagi kita masuk" kata Jisoo eonnie.

Kamu semua mengangguk, bangkit dari tempat duduk dan bersiap pergi menuju kelas masing-masing.

Perlu kalian ketahui aku dan Joy kelas dua senior high school, Jisoo eonnie dan Irene eonnie kelas tiga, sedangkan Rosé kelas satu. Rosé yang paling kecil tapi malah aku yang bersikap kekanak-kanakan hihihi.

"Lisa!" Teriakku begitu melihat Lisa memasuki area kantin.

Aku hendak menghampirinya namun teman-teman ku langsung menahan ku.

"Wae?" Keningku berkerut menatap mereka bertanya-tanya.

"Jangan mendekatinya" tegas Jisoo eonnie.

"Sejak kapan Jennie mengenalnya?" Irene eonnie menatapku serius.

"Dia aneh jangan pernah dekat-dekat dengannya" peringat Joy serius.

"Dia sekelas denganku eonnie, dia terkenal buruk di sekolah ini" Aah jadi Rosé teman sekelas Rosé.

Aku menggeleng tidak memperdulikan perkataan mereka.

"Lisa baik dia tidak seperti apa yang kalian bayangkan. Nini berteman dengan Lisa jangan menjelek-jelekkan teman baru Nini, Nini tidak suka ya" aku kesal melepaskan tangan mereka dari tanganku.

"Jennie jangan keras kepala eonnie harus menjagamu dari dia. Jangan berteman lagi dengannya hemn, bahaya" cemas Jisoo eonnie.

"Tidak, Lisa teman yang baik, kalian asal menilai saja" aku segera berlari menghampiri Lisa.

"Jennie tidak! Kembali kesini Jennie!"

Aku tidak mendengarkan panggilan mereka, aku kesal mereka menjelek-jelekkan Lisa.

"Lisa" aku memegang lengan Lisa.

Lisa menoleh seperti biasa memberikan tatapan datarnya.

"Hem" Lisa mengambil kopi, dia menyesapnya kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kantin.

Aku mengikutinya dan mengalungkan tanganku di lengannya.

"Pergi masuk ke kelas mu, sebentar lagi pelajaran akan di mulai" kata Lisa Lisa dengan dingin.

"Lisa tidak masuk kelas?" Aku mendongak menatapnya, Lisa emm cukup cantik dan tampan ya, dia rupawan xixi.

Lisa mengangkat bahunya.

"Kenapa? Lisa satu kelas dengan Rosé kan, dia salah satu teman Nini"

"Aku tidak kenal"

Baiklah aku mengerti karena Lisa orang yang cuek, dingin, dan datar. Sudah pasti dia tidak akan mengingat teman sekelasnya.

"Rosé itu berambut pirang, tinggi cantik dan putih. Nah sekarang Lisa sudah tau kan"

"Tidak penting. Sudahlah aku ingin pergi" Lisa melepaskan tanganku namun aku menahannya.

"Lisa mau bolos ya?"

"Bukan urusanmu"

"Urusan Nini karena kita berteman sekarang. Kajja Nini juga mau ikut, Nini ingin merasakan bagaimana rasanya membolos untuk kedua kalinya, pasti seru hihihi" aku terkikik.

"Jennie aku serius jangan terlalu dekat denganku, aku tidak sebaik yang kamu bayangkan"

"Nini tidak percaya. Ayo kita ke roftoop, Lisa ada cemilan kan Nini mau eskrim dan keripik kentang ya, minuman air putih saja kok" aku berlari menarik tangan Lisa menuju atap tempat Lisa membolos.

"Huh" aku mendengar Lisa menghela nafas berat.

•••

Tbc

25/04/24

Nini si paling positif thinking.

Vote komen lanjut.

about us [Jenlisa]Where stories live. Discover now