Bonus Chapter

5.3K 770 50
                                    

Jaemin membuka pintu kamar yang menghubungkan kamarnya dengan dua buah hatinya. Pagi ini dia sudah tapi, mengenakan kemeja putih dengan celana jeans hitam. Siap menyambut hari dan merawat buah hatinya seperti biasa.

Tak terasa waktu terus bergulir, putra dan putrinya sudah berusia setahun empat bulan. Beragam kisah mewarnai keluarga kecil mereka yang hangat dan harmonis. Tak lupa dengan tingkah kedua buah hatinya yang ada-ada saja.

Jaemin bahagia karena rumah tangganya, sebahagia ini.

Netra si submissive mengedar ke seisi kamar, hanya mendapati Jenna masih menyelami mimpi, sementara Jisung tak ada.

“Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Jisung...” Ia memanggil seraya melangkah masuk.

“Papa.”

Bocah kecil itu menyembul dari balik tenda di sebelah ranjang mereka dengan senyum merekah, menampilkan empat gigi atas dan bawahnya. Mata bulatnya membentuk bulan sabit dengan pipi gembilnya membentuk “apple cheek” yang lucu.

Jaemin tersenyum saat melihat Jisung menyembul keluar, batita yang baru beberapa bulan memasuki fase berjalan itu, melangkah keluar dari tenda di sebelah ranjangnya. Langkahnya yang kaku dan seperti penguin itu membuat Jaemin selalu merasa gemas.

“Papa.” Panggil Jisung, kedua tangannya  menarik kerah belakang kemeja Jaemin yang  sedang merapikan tempat tidur buah hatinya.

Jaemin hanya menoleh ke belakang, memastikan putranya tak jauh karena masih belum lancar berjalan.

Di lihatnya Jisung menunjuk pintu keluar.

“Daddy sudah bangun. Temui Daddy!” Ia memerintah lembut membuat Jisung mulai melangkahkan kakinya menjauhi sang Papa hendak menemui sang Daddy yang tengah memakai baju.

Saat merapikan bantal dan boneka di ranjang, Jenna mulai menggeliat, perlahan matanya yang sayu terbuka. Dia tampak gemas saat mengusap hidungnya sebelum seluruh kesadarannya pulih. Di tatapnya sang Papa lalu dia berguling setelah akhirnya dia berdiri.

“Papa Yuyu.” Rengek Jenna dengan wajah sedih yang di buat-buat.

“Kita mandi dulu, setelah itu baru menyusu.”

Jaemin memeluk tubuh Jenna dan merapikan bantal si cantik. Sementara kepala Jenna bertumpu pada pundak sang Papa membuat pipi gembilnya mencuat lucu.

Baru saja hendak melangkah ke kamar mandi, Jeno datang menggendong Jisung. Mereka pun memutuskan untuk memandikan buah hati mereka.

Jaemin membuka lemari pakaian putra dan putrinya sementara Jeno menyeka bulir air di tubuh si kembar dengan handuk.

Suasana kamar si kembar juga terdengar ricuh akibat teriakan keduanya yang tengah bermain.

“Jisung, pakai baju dulu!” Jeno sedikit meninggikan nada bicaranya saat Jisung melangkah hendak naik ke ranjangnya.

Batita itu tertawa terbahak-bahak saat Jaemin langsung menggendongnya untuk di pakaikan baju. Sementara Jaemin memakaikan pakaian untuk Jisung, Jeno tampak telaten mengikat rambut Jenna, karena dia sering memperhatikan Jaemin mengikat rambut untuk putrinya.

Partner or Husband [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang