01

195 27 1
                                    

Wellcome to my new book guys. Tadinya mau ngeup yg Rp tapi ilang ceritanya so sebagai gantinya aku up ini aja ya. Enjoy the flow

Happy reading
______________________________






Seorang laki laki tengah berjalan menuju mobilnya dengan terburu buru, saat ia sedang berlari tanpa sengaja ia menabrak seseorang dan terjatuh tersungkur. Saat ia hendak berdiri dan meminta maaf dia melihat kaki seorang laki laki yang berdiri di depannya sontak ia mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah pria yang sedang berdiri di depannya.

Saat dia mendongakkan kepalanya betapa terkejutnya dia ketika melihat pria yang berdiri di depannya. Sontak ia langsung berdiri dan membungkuk di depan pria itu dan minta maaf berkali kali. "Saya minta maaf tuan Arion"
Untuk yang kesekian kalinya dia minta maaf.

"Tak apa aku juga minta maaf, berdirilah" ucap tuan Rion sambil mengulurkan tangannya pada pria dibhadaoanya dengan sedikit tersenyum.

"Siapa namamu?" Tanya tuan Rion dengan suara bariton nya "c-caine tuan" Caine menjawab dengan terbata dan sedikit menunduk.

"Tak perlu takut padaku, aku juga manusia sepertimu" ucap tuan Rion lalu menepuk rambut merah Caine "b -baik tuan"

"Tak perlu memanggil tuan panggil Rion saja" ucap Rion sambil menatap Caine seakan terobsesi dengan Caine.
"B-baik tu- Rion" ucap Caine.

'akhirnya aku bisa berbicara dengannya secara langsung' batin Rion sambil terus menatap Caine, Caine yang merasa di tatap pun menjadi sedikit tidak nyaman.

"Tu-tuan bisakah kau berhenti menatapku?" Ucap Caine sambil memalingkan wajahnya. Melihat Caine yang memalingkan wajahnya Rion langsung memegang dagu Caine dan memandang dalam mata Caine.

"Caine apa kau tau saya ini tipe orang yang jika menginginkan sesuatu harus bisa ku dapatkan" ucapnya sambil terus memandang dalam mata indah Caine.

"Te-tentu saja tuan, tentu aku tau itu" ucap Caine sambil terus berusaha memalingkan pandangannya dari Rion, "dan apa kau tau sekarang aku sedang menginginkan apa?"

Tanya Rion sambil terus memandangi mata Caine penuh obsesi. "T-tidak tuan, saya ti-tidak tau" ucap Caine yang masih berusaha memalingkan pandangan

"Lihat ke sini sayang" ucap Rion sambil berusaha membuat Caine menatapnya. 'WTF!? Sayang' ucap Caine dalam hati
Kini Caine hanya bisa pasrah sambil terus menatap mata Rion.

"Saya menginginkanmu sayang" ucap Rion yang membuat Caine menatap Rion kebingungan. "H-HAH?!" Triak Caine saat sadar dengan perkataan Rion barusan."shhtt kecilkan suaramu sayang"

Ucap Arion sambil mengusap ujung bibir Caine lembut."t-tapi tuan-" belum sempat Caine menyelesaikan ucapanya Rion tiba tiba mengendong Caine ala bridal style

"Siapkan mobil 2 seat "  
Ucap Rin ke HT nya dan terus berjalan menuju parkiran "t-tuan kita.." ucap Caine sambil terus menatap Rion yang sedang menggendongnya.

"Kita akan kerumahku" lanjut Rion tanpa melihat Caine "t-tapi tuan" ucap Caine sambil berusaha melepaskan dirinya dari gendongan Rion.

Bukanya melepaskan gendongannya Rion semakin mengeratkan gendongannya "tu-tuan a-aku mohon lepaskan aku" ucap Caine sambil memasang muka memelas kepada rion

Rion sampai di mobilnya dia membuka pintu kursi penumpang dan mendudukan Caine di sana. Lalu dia masuk di bagian Drive mobil. "Bukankah aku sudah mengatakannya?"

Ucap Rion sambil memakaikan sitbelt pada Caine "mengatakan apa tuan?" Tanya Caine sambil menatap Rion penuh semangat "apa yang saya inginkan akan saya dapatkan"

Ucap Rion lalu melajukan mobilnya dengan cepat. Di perjalanan Caine hanya terdiam sambil menatap luar "sayang" panggil Rion dan memindahkan tangan kirinya ke paha Caine

Caine terkejut merasa pahanya di pegang oleh seseorang. Wajah Caine memerah "y-ya a-ada apa t-tuan" ucap Caine gelagapan merasakan pahanya di remas oleh Rion

"Kau menyukainya?" Tanya Rion memberhentikan mobilnya di depan sebuah bar. Caine hanya terdiam menutupi wajahnya yg memerah karna malu "hahaha kemarilah sayang"

Caine hanya tertawa lalu melepas sitbelt Caine dan mengangkat tubuh Caine lalu memeluk erat tubuh Rambing Caine "ayo minum sebentar sayang" ucap Rion sambil,

Sambil mengendus leher Caine dan mencium bau memabukan dari Caine "b-baik tuan" ucap Caine yang menenggelamkan wajahnya dalam dalam di cengkuk leher Rion

TO BE CONTINUE

____________________________
Maap klo ngegantung
Thank you for reading and vote
See u next chapter


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE MAFIA OBSESSION Where stories live. Discover now