Krist berdehem kecil sehingga menyadarkan Singto dan Caroline akan kehadiran Krist.

"Kenapa dia masih disini?" Tanya Krist.

"Dia? Siapa? Papa sing? Aku yang mengajaknya kesini, tadi aku melihat papa ingin pulang" ucap Carl.

"Kamu memanggil dia apa tadi, Carl?" Ucap Krist.

"Papa Sing?" Ucap Caroline sambil tersenyum.

Krist menatap Singto sehingga membuat Singto langsung mengalihkan tatapannya ke sembarang arah.

"Apa kamu meminta anak ku untuk memanggil mu papa!?" Tanya Krist pada Singto.

"Bukan, dad. Aku sendiri yang ingin memanggil papa sing dengan sebutan papa, bukankah itu terlihat jika kami sudah sangat dekat? Jadi kapan daddy dan papa menikah?" Ucap Carl.

"Carl, dia hanya orang asing" Ucap Krist.

"Bukan kekasih daddy?" Tanya Caroline.

"Bukan" jawab Krist singkat.

"Kenapa kalian tidur bersama tadi malam?" Tanya Caroline.

Krist terdiam bingung ingin menjawab apa, begitu juga dengan Singto yang kini fokus dengan masakannya sendiri, Singto tak berani mengeluarkan suaranya takut dia salah bicara dan Krist akan semakin marah padanya.

"Kenapa diam?" Ucap Caroline karna belum juga mendapatkan jawaban.

"Ayo kita pergi, bukankah kamu ingin pergi tadi?" Ucap Krist.

"Baiklah, kita sarapan di luar saja. Ayo pergi, pa. Tinggalkan masakan papa" Ucap Caroline.

"T-tapi--" ucapan singto terputus saat melihat Krist menatap dia tajam.

Apa Singto harus ikut? Bagaimana jika dia bertemu seseorang yang mengenalnya nanti? Bukankah semua temannya tahu jika dia sudah menikah?






***
"Kita kemana?" Tanya Krist pada Caroline.

"Pantai, dad" ucap Caroline.

"Krist, bisakah kita tidak pergi ke tempat umum?" Ucap Singto yang akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Kenapa?" Ucap Krist.

"K-kamu tahu sendiri aku sudah menikah, aku tak mau keluarga atau teman ku melihat kita, lalu aku akan di tuduh selingkuh" bisik Singto.

Krist hanya tersenyum sinis menanggapinya, dia tetap melajukan mobilnya ke pantai terdekat dari posisi mereka sekarang.

Caroline berlari menelusuri pasir pantai dengan di susul oleh Krist dan Singto dari belakang, Singto terus menatap sekitar, takut bertemu dengan seseorang yang kenal dengannya. Singto hanya tak mau di anggap sebagai pria yang suka selingkuh.

"Hey, Krist?" Ucap seseorang menyapa mereka sehingga membuat Krist dan Singto menatap orang tersebut.

"Off!? Apa kabar!?" Ucap Krist.

"Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja. Huh, kalian berkencan, hmm?" Ucap off sambil menatap Krist dan Singto bergantian.

Tak heran jika off mengatakan itu, sejujurnya off adalah teman Krist saat SMA, dan mereka pernah satu kelas, jadi wajar jika off tahu hubungan Krist dan Singto dulu.

"Huh... T-ti--" Ucapan Singto terhenti saat mendengar Caroline memanggil mereka.

"Daddy, papa!! Kenapa kalian berhenti!!" Teriak Caroline sembari berjalan menghampiri Krist dan Singto.

"O-ohh... Dan sudah menikah, lalu mengadopsi seorang anak perempuan?" Ucap off saat melihat Caroline.

Off memang tak begitu tahu tentang Krist karna setelah lulus SMA dia pindah keluar negri.

"Tunggu... Bukankah kalian sempat putus?" Ucap off lagi, mengingat jika dulu Krist dan Singto sempat putus, lalu membuat keributan di kelas karna mereka putus.

"Siapa yang meminta balikan?" Tanya off penasaran. Dia sangat tahu dengan temannya, Krist tak mungkin meminta balikan lebih dulu, tapi mengingat dulu Singto seperti sangat membenci Krist, Singto juga tak mungkin meminta balikan lebih dulu 'kan?

"Apa kamu pikir aku akan mengemis hanya untuk itu, off?" Ucap Krist sambil tersenyum sinis.

"Cih, kami bahkan tak kembali bersama, bukankah kamu sendiri yang mengatakan kami sedang berkencan!!" Ucap Singto sinis.

"Sepertinya kamu kepanasan, baby" Ucap Krist sembari membuka tiga kancing teratas kemeja Singto sehingga menampakan leher jenjang dan dadanya, disana ada beberapa kiss mark bekas tadi malam.

"Oh, aku mengerti. Singto pasti menyesal meminta putus dengan mu" Ucap Off sambil terkekeh kecil.

"Krist!!" Ucap Singto sambil mengancingkan kemejanya lagi.

"Dan kamu memberikan tubuh mu hanya untuk kembali padanya, Sing?" Ucap Off sambil menatap remeh pada Singto.

"Ayo, dad" ucap Caroline.

"Kami pergi dulu, Off" Ucap Krist.

Tangan kanan krist merengkuh pinggang Singto sedangkan tangan kirinya menggandeng tangan Caroline, Singto berusaha melepas tangan Krist di pinggangnya, dia benar-benar kesal pada Krist sekarang namun sepertinya Krist tak akan melepaskan tangannya itu.














Tbc.

Ex Boyfriend ✓Where stories live. Discover now