Bab 6

1.5K 311 18
                                    

Jaemin memandangi sekali lagi layar ponselnya di sela langkahnya menyusuri gang perumahan menuju rumahnya. Bibirnya mengerucut saat melihat Jeno belum membalas pesannya, sepertinya pria itu benar-benar sibuk.

Dia berakhir mengembuskan nafas dan memasukkan ponselnya ke saku celana.

Baru saja hendak berbelok, dia di kejutkan dengan kehadiran sosok Jeno yang berdiri satu setengah meter darinya, bersandar pada tembok tengah menyesap puntung rokoknya.

“Hyung!” Jaemin memekik dengan mata membulat.

Jeno menoleh, dengan ekspresi pura-pura terkejutnya, alisnya kemudian bertaut bingung melihat Jaemin melangkah menghampirinya dan kini sudah berdiri di depannya dengan senyum cerah.

“Bukankah katamu kau sibuk?” Tanya Jaemin.

Pria itu memalingkan wajahnya dan memasang ekspresi enggan.

“Hyunjin bilang acaranya batal.” Ujarnya berbohong.

Jelas saja jawaban itu membuat Jaemin gembira.

“Kalau begitu, bisa kita pergi makan malam ini?” Tanya Jaemin bersemangat.

Jeno melirik malas ke arah Jaemin, dia menyesap rokoknya lalu mengembuskan asapnya ke sembarang sebelum menjawab.

Dan dia tak menjawab apa-apa, tapi melangkah ke arah luar gang yang artinya dia setuju untuk pergi bersama Jaemin.

Melihat jawaban tersirat preman itu membuat Jaemin bahagia bukan main. Dia langsung berlari kecil, mengejar sang dominan yang sudah mendahuluinya lalu menyamakan langkah mereka.

“Kita makan apa malam ini Hyung?” Tanya Jaemin, kepalanya melongok menatap Jeno di sebelahnya.

“Belut bakar, bagaimana menurutmu?”

“Ide yang bagus. Ayo!”

Jeno hanya melirik ke arah Jaemin melihat tingkah gemas pemuda itu. Bibirnya malu-malu membentuk seringai salah tingkah, mengagumi kegemasan Jaemin.

Keduanya melangkah di lajur khusus pejalan kaki, di temani suara berisik pinggiran kota Seoul. Tak terlihat pembicaraan apa pun. Hanya Jaemin yang sibuk memandangi setiap sisi sudut kota Seoul dan kendaraan yang berlalu lalang di sebelah mereka.

Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah rumah makan pinggir jalan yang menyediakan belut bakar.

Setelah memesan, bibi penjual meletakkan kompor portabel, grill pan dan bahan-bahan untuk membuat belut panggang. Tak lupa empat botol Soju sebagai minuman pelengkap.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ONLY LOVE... [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang