"aku... tidak akan menyesal" tambah Jennie, meski jelas sekali ekspresi wajahnya terlihat sangat gugup.
Jennie meringis, ia merasakan tangan kanan Chanyeol membelai pahanya dan naik hingga ke pangkal paha,menarik celana dalam Jennie untuk turun secepat kilat, kemudian tangan pria itu kembali kesana, mengusap kewanitaan Jennie yang terasa lembab nyaris basah.
"ahhh...ahhhh..." Jennie tak bisa berkutik, ia hendak merapatkan kakinya namun Chanyeol menepisnya untuk melakukan itu. sehingga tangan Chanyeol bermain bebas dibawah sana untuk menggelitik jennie yang merasakan kenikmatan yang diberikan Chanyeol berturut-turut.
jennie meremas seprai dikedua sisi tubuhnya, Chanyeol tersenyum sesekali mendongak untuk memastikan bahwa Jennie larut dalam percintaan ini. Chanyeol melepas pengait bra sehingga payudara gadis itu terbebas dari rasa sesak yang menguncinya. Chanyeol meraih satu gundukan untuk diremas, dan satu lagi ia mainkan dengan bibirnya, Chanyeol mencium puncaknya menghisapnya bergantian dan membuat Jennie menjerit-jerit diatas ranjang.
"Yeol....ahhhhh....ahhhh..."Jennie merinding, sesuatu keluar dari dalam kewanitaannya, ia klimaks untuk pertama kalinya dalam seumur hidup. Chanyeol tersenyum, ia merasa bangga pada dirinya karena berhasil membuat Jennie klimaks walau belum berada ditahap yang sesungguhnya.
"kau hebat sekali.." puji Chanyeol, mencium kening gadis itu dan mengelap keringat yang mengalir deras diseputar pelipisnya. Chanyeol melepas boxer miliknya, dan kejantanannya yang sudah lama mengeras dan tegangpun akhirnya dapat terbebas, Chanyeol menggesekkan benda itu diatas kewanitaan Jennie yang sudah basah dan licin, Jennie kembali mendesah dan meringis geli, ukuran kejantanan Chanyeol pun sangat besar dan Jennie amat tidak sabar agar mereka segera bersatu. kedua puting payudara Jennie menegang, menandakan bahwa ia kembali bergairah saat Chanyeol memancingnya kembali.
"aku mencintaimu, Jennie..."
sepasang mata Jennie terpejam, Chanyeol memasukkan setengah kejantanannya dengan susah payah kedalam vagina sempit milik Jennie, ia harus mendorongnya dalam sekali hentakan agar dapat masuk.Jennie mencengkram punggung bidang pria itu dan mencakarnya saat ia merasakan kewanitaannya menjadi terisi penuh sesak. sesuatu berdenyut-denyut didalam sana, terasa panas namun kenikmatan itu dapat Jennie rasakan lima detik kemudian, yaitu ketika mereka kembali berciuman dan Chanyeol berhasil mendorong seluruh penisnya untuk masuk kedalam sana.
"akhhh!" Chanyeol mengerang, bokongnya yang seksi itu tampak bekerja keras untuk memompa kejantanannya agar keluar dan masuk, gerakannya terkesan lamban namun hal itu dikarenakan ini baru pertama kalinya untuk Chanyeol melakukannya bersama Jennie.
Chanyeol meraih kedua kaki Jenjang Jennie agar melingkar dipinggangnya, Jennie tak membantah hal tersebut, karena hal itu membuat kejantanan Chanyeol masuk semakin dalam,Pria itu terus mengocok kejantanannya semakin lama semakin cepat.
keringat deras membasahi tubuh mereka, aroma tubuh Chanyeol dan Jennie bersatu sampai tak bisa dibedakan, mereka kembali berciuman ditengah cahaya matahari yang masih menyorot masuk lewat jendela.
"uhmmmm....haaaaahhhhhh....ahhhh" cengkraman Jennie pada punggung Chanyeol semakin kuat, cakarannya pun sudah berhasil membuat Chanyeol memiliki banyak luka, ia melepas ciumannya dan mereka saling bertatapan.
"keluar...kan... ber..sama..an" pinta Chanyeol dengan rahang mengetat sempurna.
Jennie menggeleng, ia tak bisa menahannya, ia kembali klimaks sepuluh detik setelahnya, Chanyeol tersenyum penuh kemenangan, ia menjatuhkan sesapan dileher jenjang Jennie hingga menyisakan tanda kemerahan disana, lima menit kemudian Chanyeol menyemburkan seluruh benihnya didalam kewanitaan Jennie, sebagian meleleh dan membasahi seprai, Chanyeol ambruk diatas tubuh Jennie tanpa melepaskan persatuan mereka.
napas keduanya beradu, terengah-engah, sepasang mata mereka terpejam, kelelahan yang setimpal dengan apa yang baru saja mereka lakukan. Jennie mengusap tengkuk Chanyeol dan menepuk-nepuknya dengan lembut, Chanyeol pun mengecup berulang kali sisi wajah Jennie yang menempel dengan wajahnya yang tersungkur disana.
BẠN ĐANG ĐỌC
Third
Lãng mạnYou are the best part but at the wrongest time. Perfection beyond imperfection.
Part 06(+)
Bắt đầu từ đầu
