35

108 15 0
                                    

Happy reading





    2 jam perjalanan yang lengang. Mingi fokus menyetir sambil sesekali mengecek map. Seonghwa yang duduk dijok sebelahnya sibuk menidurkan Wonbin yang baru saja bangun dan menangis heboh. 

wajah Mingi datar saja sedari tadi. sambil terus memikirkan Yunho. dia berharap Yunho baik baik saja sampai sekarang. Seonghwa sih sudah menginformasikannya kalau Yunho baik baik saja. namun Mingi tetap saja cemas. 

sekarang, apa yang sedang dilakukan oleh Hongjoong? 

"Sampai kapan kamu mau mengurungku, hyung?" Yunho bertanya pelan. dia duduk dikursi roda dan membiarkan Hongjoong mendorong kursi rodanya dari belakang. kandungan Yunho benar benar besar, ada kemungkinan Yunho akan melahirkan bayi kembar. 

mereka berdua ada dirumah sakit. jarak rumah sakit itu jauh dari mansion Hongjoong. ada sekitar dua setengah jam dari mansion Hongjoong karena rumah sakit ini ada dikota terdekat dari desa tempat Hongjoong membawa Yunho sembunyi. 

"Sampai kapan? selamanya. setelah kau melahirkan, kau akan menjadi milikku" Hongjoong menyeringai. dia menepuk pipi tembam Yunho dan lalu membuka pintu kamar tempat Yunho tinggal dua hari terakhir. 

sebentar lagi Yunho akan melahirkan, karena Hongjoong mengurung Yunho dirumah sakit agar tidak repot jika Yunho melahirkan. 

Yunho pindah keatas ranjangnya dan berbaring disana sembari mengusap usap perut buncitnya. dia sebenarnya takut, namun dia berusaha agar terlihat berani pada Hongjoong. dia berniat akan melarikan diri dari Hongjoong beberapa hari setelah dirinya melahirkan. atau kalau perlu dia nekat meminjam ponsel milik beberapa suster untuk menghubungi Mingi. 

"Aku akan pergi kemansion dulu. ada pekerjaan. ingat, kau tidak akan bisa melarikan diri kemana mana" Hongjoong mengusap perut Yunho sekilas sebelum pergi keluar dari kamar vip tempat Yunho berbaring. 

submissive manis yang ditinggal itu memandang punggung Hongjoong. lalu dia melirik kearah beberapa suster yang lewat berkali kali didepan ruangannya. 

Yunho menghela nafas perlahan. dia perlahan memejamkan matanya, hendak tidur. namun saat itu rasa sakit menerpanya. Yunho memekik kesakitan dan memegang perutnya yang mendadak kram, tangannya menggapai gapai kearah tombol yang berada diatas nakas untuk memanggil dokter. 

beberapa suster masuk bersama satu dokter. mereka segera mengecek Yunho yang sudah menangis kesakitan. dengan segera mereka menyadari jika Yunho hendak melahirkan sekarang. 

*

*

*

*

*

*

*

    "Sakit..." 

"Sabar lah.. kau pasti bisa.." 

beberapa suster mengusap usap dahi Yunho. tangan Yunho mencengkram erat seprai, sudah satu jam. bayinya ternyata memang kembar. satu sudah berhasil keluar, sedangkan yang satu lagi keras kepala masih mau berada didalam perut ibunya. 

beberapa dokter ikut turun tangan, membantu Yunho mengejan. namun tidak bisa juga. darah mengalir deras. salah satu dokter putus asa dan mengusulkan untuk melakukan operasi cesar pada Yunho untuk mengeluarkan bayi yang satu lagi. 

dokter yang lain sudah setuju saja, namun sialnya bayi satu itu malah dengan mudahnya keluar saat semua sudah putus asa. 

Yunho nyaris pingsan, namun dia baik baik saja. dua bayinya segera dibawa untuk dimandikan sementara dokter lain mengurus Yunho. 

Trauma [MINYUN/JONGSANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang