"Iyap, udah kok. Gue juga masih harus cari yang lain, thanks ya. Gue duluan!" Ujar Rere langsung beranjak.

Cyra melirik Jilan, "Harus banget ya sama lo? Gue bisa darah tinggi sih kayaknya,"

"Lo pikir gue mau? Kalau bukan karena sertifikat juga gue gak mau, apalagi ada lo yang berisik," ujar Jilan.

"Cih, liat aja nanti. Berisiknya gue pasti bakal lo kangenin," ujar Cyra langsung kembali ke kelas.

Jilan menggelengkan kepalanya, "Ada-ada aja manusia,"

Kini, Rere berada di lantai dua letak kelas sebelas berada. Di depan matanya tepat sekali ada July dan Shean bersama beberapa temannya sedang bersenda gurau.

"Hai, Kakak-kakak cantik. Maaf ganggu waktunya," ujar Rere menyapa.

July dan Shean menoleh, "Eh iya, ada apa ya?" Tanya July.

"Gue boleh minta waktunya Kak July sama Kak Shean sebentar? Ada yang mau diobrolin," ujar Rere.

Keduanya mengangguk, mereka pun mencari bangku kosong. Tepat setelah duduk, Hanan dan Jemy berlalu di depan mereka.

"KAK HANAN, KAK JEMY TUNGGU!" Seru Rere cukup mengejutkan Shean dan July.

Hanan dan Jemy menoleh, tangan mereka langsung ditarik oleh Rere untuk bergabung bersama Shean dan July.

"Kenapa, ya?" Tanya Hanan.

"Sorry banget gue ganggu waktunya, ada hal penting yang perlu gue sampein dari Bu Lika," ujar Rere.

"Hm? Bu Lika pengampu Pramuka?" Ujar July diangguki Rere.

"Jadi, ada info apa?" Ujar Hanan.

Rere pun menjelaskan informasi terkait kegiatan yang sudah dibicarakan oleh Lika.

"Gak salah gue kepilih?" Tanya Shean.

Rere menggeleng, "Enggak dong, makanya gue nyamperin Kak Shean,"

Jemy menyadari kegelisahan Shean pun bersuara, "Gak bisa diganti emangnya? Pasti kegiatannya lumayan bikin capek, kan?"

"Gak bisa, Kak. Udah keputusan mutlak dari Bu Lika, untuk rincian kegiatannya belum tau juga. Makanya nanti disuruh kumpul," tutur Rere.

"Ya udah deh, semoga kegiatannya gak terlalu nguras energi," ujar July.

"Gak bisa ngasih keringanan gitu? Kasian yang gak bisa kecapekan," ujar Hanan.

"Emangnya siapa yang gak bisa kecapekan?" Tanya Rere.

"S—"

"GAK ADA!" Sahut Shean.

Semua lantas menoleh, "Biasa aja dong Kak, kaget gue," ujar Rere mengusap dada.

"Hehe iya gak ada maksudnya, sorry," ujar Shean tersenyum canggung. Meski ia tahu teman-temaannya tengah menatapnya dengan tatapan tidak terima.

"Nah kalau gitu gue mau cari yang lain dulu ya, bye!" Rere beranjak menuju kelas Esha dan Aran.

July melipat kedua tangannya, "Gak ada apanya, Shean? Lo tuh kan gak boleh kecapekan, masa tetep mau ikut sih?"

"Iya, Shean. Lo jangan maksain," ujar Hanan.

"Gapapa, gue udah sehat banget kok! Tenang aja, kalaupun capek, nanti gue langsung istirahat," ujar Shean.

Jemy mengacak surai Shean, "Kalau gak sanggup, nanti biar gue yang bilang ke Bu Lika,"

"E-enggak! Gue gapapa Jem, gue sehat kok. Cuma gak boleh kecapekan aja," ujar Shean.

"Apaan nih main usap-usap anak orang, berantakan tuh rambutnya," ujar July merapikan rambut Shean.

"Sorry, gue sama Hanan ke kelas duluan," ujar Jemy beranjak.

Hanan yang merasakan sesuatu perbedaan dari sahabatnya itu menyikutnya, "Apa-apaan tadi, heh? Gak biasanya lo begitu ke cewek,"

"Emang kenapa? Ada yang salah?" Tanya Jemy.

"Enggak sih, aneh aja. Atau jangan-jangan.. lo suka ya sama Shean?" Ujar Hanan sambil terkekeh.

"Gak usah aneh-aneh mikirnya, gue cuma peduli," ujar Jemy.

"Cih, naksir berkedok peduli. Apaan coba, basi sekali beliau ini," cibir Hanan.

Jemy hanya bisa mengulum senyumnya, mengabaikan Hanan.

Jemy hanya bisa mengulum senyumnya, mengabaikan Hanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lika Secillia (Pengampu Pramuka)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lika Secillia (Pengampu Pramuka)

⊱ ֹ ────── ⸼ ۫ 𓋜 ⋆  ๋⤜ ݁  ֢ ♡ ────── ֹ ⊰ ֹ

K E N A R U L A

RED STRINGWhere stories live. Discover now