2

32 3 0
                                    

Nyatanya, Tabito beneran mau mengajak Sena berdiskusi soal penelitian baru yang akan mereka lakukan. Lelaki dengan gaya rambut yang mirip dengan gagak tersebut sama sekali tidak 'modus' pada istrinya. Sekarang ia sedang berada dalam mode 'Pak Dosen'.

"Terus, kalau kita meneliti judul ini, apa tujuannya?" tanya Sena sembari membaca-baca referensi penelitian yang diberikan oleh Tabito. Mereka sekarang berada di perpustakaan atas usulan Tabito karena menurutnya, "kalau akhir pekan pasti orang-orang pada malas buat ke perpustakaan". Sena cuma bisa menarik napas dalam-dalam. Banyak mahasiswa malah memilih untuk 'mendem' di perpustakaan tiap akhir pekan dan Sena hafal karena saat ia masih menempuh pendidikan S2, teman-temannya selalu mengajaknya untuk nongkrong di perpustakaan. Ada yang membaca buku, belajar, mengerjakan tugas, dan ada juga yang hanya numpang ngadem.

"Ya, jelas dong? Kita jadi tahu, zat mana yang paling mempan dan efektif buat dijadikan katalis. Proses produksi ini makan waktu, loh. Misal kita berhasil nemu zat yang paling efektif, penelitiannya bisa dipakai di proses produksi industri." jelas Tabito, Sena mengangguk-anggukan kepalanya.

"Boleh. Tapi kita harus tes satu-satu. Ga mungkin selesai dalam waktu yang singkat. Apalagi 3 minggu lagi UTS udah mulai. Pak Tabito udah nyiapin soal emangnya?"

"Jangan ngeremehin saya. Soal buat UAS aja udah saya selesaikan," Tabito menyilangkan tangannya dengan bangga. Sena hanya bisa melongo. "Ok deh, minggu depan bisa kita cicil. Kalau ada apa-apa, hubungi saya. Saya bakal ada di laboratorium sampai jam pulang," lanjutnya. Sambil berbicara, ia mengirimkan pesan pada Sena.

 Sambil berbicara, ia mengirimkan pesan pada Sena

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Sena tidak habis pikir dengan suaminya. "Ok, saya mau lanjut ngecek kerjaan mahasiswa," tuturnya, sambil menggestur Tabito untuk pergi meninggalkannya.

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

Tepat ketika jarum pendek jam dinding di perpustakaan menunjuk pada angka 4, Sena meninggalkan perpustakaan dan ia siap untuk pulang. Senyumnya sumringah, akhirnya akhir pekan datang juga, batinnya. Ia mengemas semua barang bawaannya dan keluar dari bangunan kampus dengan langkah kaki yang santai. Sena berjalan kaki menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari Fakultas Teknik Universitas Kunci Biru. Ia mampir ke sebuah minimarket terlebih dahulu untuk membeli baterai dan beberapa camilan. Sena selalu memilih untuk berjalan kaki dari rumah ke kampus dan sebaliknya sejak masih kuliah.

Berbeda dengan Tabito yang memilih untuk mengendarai motor ninja hitam kesayangannya yang ia namai 'Lucy'. Agak lain memang. Tapi ini adalah pemandangan yang paling ditunggu oleh para mahasiswi di UKB. Kalau kata salah satu dari mereka, "Pak Karasu keren banget, banget, banget! Hmm, enak pasti kalau gue bisa peluk si bapak dari belakang". Andai saja Tabito mendengar hal ini, dia pasti hanya bisa tertawa canggung. Iya, Tabito dipeluk kok dari belakang, sama Sena.

Tentu saja, Tabito sampai duluan. Ia segera mandi dan bersiap-siap untuk date yang ia sudah antisipasi dari tadi. Bagaimana tidak, akhir-akhir ini pasutri kita sibuk berenang di bawah tumpukan pekerjaan sebagai dosen dan peneliti.

LOWKEY - Karasu TabitoDove le storie prendono vita. Scoprilo ora