CHAPTER 1 : MOONLIGHT

61 7 2
                                    

Maaf, Saya tidak terlalu pandai membuat kata-kata, tapi saya akan berusaha agar membuat pembaca merasa nyaman!

----------------------------------------------------------
Sudut pandang Luan

"Oh archon selamatkan aku, selamatkan aku!"

Saat hilicurt itu akan menerjangku, aku menutup mataku. Terdengar suara tusukan. Semuanya hening, yang kuingat hanyalah suara logam seperti dering di telingaku. Tombak yang penuh darah dengan topeng yang memancarkan cahaya yang menakutkan.

"A-anu... Terima kasih."

Pria itu tidak menjawab dan berbalik untuk pergi "T-tunggu! Jangan pergi, aku tersesat. Kumohon tolong aku!" pria itu menoleh ke arahku, terlihat topeng menyeramkan yang terpasang diwajahnya perlahan menghilang dan mendapati wajah rupawan dengan manik indah berwarna emas terang, "A-aku tinggal di penginapan Wangshu Iin.. tolong," kataku lirih, Pria itu mengulurkan tangannya dengan gugup aku mengambil uluran tangan itu dan perlahan berdiri. Tanpa hitungan detik kami sudah berada di balkon Wangshu Iin Tunggu- apa? apa ini? apa yang terjadi, kepalaku sedikit pusing karna perpindahan tempat yang tiba tiba itu. Aku terus memegangi kepalaku yang nyeri, menyadari bahwa pria tadi sudah menghilang entah kemana membuatku semakin tidak mengerti, aku berlari masuk kedalam kamarku 'apa itu tadi?! apa tadi aku pingsan? Mungkin aku terlalu kelelahan. Sebaiknya aku tidur'

Sudut pandang orang ketiga

Keesokkan harinya ia kembali bekerja dan mencoba untuk tidak memikirkan peristiwa semalam. dengan berjualan direstoran nya ia yakin akan mudah melupakannya. Seperti biasa, restoran nya tidak pernah sepi pengunjung.

"Nona Luan! Aku pesan almond tofu 1 porsi ya"
"Nak Luan, aku ingin teh hijau hangat dengan dango manis"
"Nona Luan, Pesananku kenapa lama sekali?"
"Aku pesan 2 porsi almond tofu dengan tambahan susu ya"
"Nona Luan!"
"Luan, aku pesan"

Suara berisik dari pembeli selalu mengganggu congyun dan teman kutu bukunya Xingqiu.

Xingqiu yang sedang membaca mulai tak sabar, dan berugam kecil "Oh ayolah berisik sekali, kenapa mereka tidak bisa memesan makanan dengan tenang?!" Congyun tersenyum kecil, lalu mengusap kecil punggung temannya yang tetap fokus dengan bukunya, "bersabarlah, sedikit lagi pesanan kita selesai" katanya.

Beberapa saat kemudian, terlihat Luan datang mengantarkan pesanan mereka berdua dengan terburu- buru "Maaf membuat kalian menunggu lama!" sapa nya "Gak masalah. Kok, restoran mu selalu ramai ya." Sahut congyun dengan senyum akrab, Luan mengangguk sembari tetap menahan senyuman lelahnya, kemudian berkata, "nikmati makanannya dan aku akan kembali memasak."

"Luan, tunggu" teriak congyun menghentikan langkahnya "ada apa congyun?" Tanya Luan heran.

Chongyun menatap tajam ke arahnya selama beberapa saat, lalu bertanya, "Apakah... terjadi sesuatu denganmu semalam?" Pertanyaan congyun membuat Luan sedikit tersentak, bagaimana bisa? Kenapa congyun mengetahui kejadian semalam?

Luan bertanya tanya dalam pikirannya, memberi jeda sangat lama untuk menjawab sehingga chongyun menyadarkannya, "Luan?"

"Hah?! Eh, T-tidak terjadi apa-apa semalam." Jawab gadis itu, tentu saja berbohong.

"begitu yah? Mungkin cuman perasaanku saja" ujar congyun sembari menggaruk kepalanya yang jelas tidak gatal.

"kau mungkin kelelahan, congyun" sahut Xingqiu dan melahap makanan dengan tenang, Luan tersenyum kecil hingga akhirnya pamit untuk kembali ke dapur.

Congyun terlahir dari keluarga mengusir roh jahat (setan) yang sangat terkenal. Saat ini pun pekerjaan nya adalah mengusir para roh jahat ia sangat pandai melakukannya. Sementara itu, temannya, tuan Xingqiu. Adalah anak dari keluarga pejabat yang sangat terkenal dengan teknik penggunaan pedangnya, dia seorang kutu buku.

DEAR MY LIVING DEAD || MIHOYOHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin