CHAPTER 2

127 4 0
                                    

"Hei! Kenapa bengong?! Cepat bereskan!" Ucap Aldrich yang segera beranjak menyadarkan lamunan Sisi.

Sisi kemudian membereskan bekas makan suaminya tersebut dan segera beranjak kekamar mengikuti suaminya.

"Sisi, besok aku akan kedatangan tamu penting. Seperti biasa, jangan sampai mereka tahu bahwa kau adalah istriku!" Ucap Aldrich dingin ketika mereka sudah berada di dalam kamar.

Besok pun tiba, seperti kata Aldrich semalam bahwa dia akan menerima tamu hari ini. Maka sisi menyiapkan beberepa menu yang sekiranya tidak akan mempermalukan suaminya.

Selama 2 tahun menjadi istri Aldrich, Sisi sudah tahu betul apa yang di sukai suaminya atau tidak.

Sisi selalu mengupayakan yang terbaik untuk suaminya. Berharap suaminya bisa melihatnya sekilas atau mungkin mencintainya sedikit.

Sisi tahu bahwa suaminya tidak mencintainya, dan sisi juga tahu bahwa suaminya memiliki seorang kekasih. Gisel namanya.

Gisel adalah sekertaris pribadi Aldrich. Gisellah yang mengatur segala persiapan serta pertemuan Aldrich.

Tentu saja termasuk jamuan makannya di rumah Aldrich saat ini.

Gisel datang di rumah ini dan memerintahkan semua pelayan yang ada di sini untuk melakukan sesuai arahannya.

"Hei kamu! Cepat kesini! Kamu nggak lihat apa, lantai ini basah?! Kalau aku jatuh gimana? Kamu bisa gantiin sepatu dan bajuku yang kotor nanti?" Ucap Gisel dengan angkuhnya.

Bukan! Bukannya Gisel tidak tahu Sisi adalah istri Aldrich, tapi memang dia ingin menyiksa gadis tersebut!

Tidak lama kemudian Aldrich turun dari lantai atas kamarnya dan melihat Sisi dan Gisel di ruangan tersebut!

"Sayang! Lihat nich dia. Aku tadi terpeleset di lantai itu. Dia sengaja mau menjatuhkan aku sehingga tidak bisa menemanimu menjamu tamumu nanti!" Ucap Gisel sambil bergelayut manja di lengan Aldrich.

"Sisi! Sebentar lagi tamuku datang dan kau mau membuat kekacauan seperti ini?! Kau punya otak tidak sich! Ke dapur sana dan lihat persiapan makanannya kalau sudah selesai!" Ucap Aldrich menghardik Sisi.

Diam! Sisi hanya bisa diam tanpa membantah kata-kata suaminya. Buat apa membela diri, toh di depan Aldrich Sisi hanya pembantu yang pantas di salahkan.

Bukan! Bukannya sisi tidak ingin mempertahankan suaminya! Tapi Sisi sadar diri. Apalah dirinya yang hanya seorang gadis tamatan SMA, di banding dengan Gisel yang merupakan seorang tamatan sarjana di univeraitas ternama di London.

Sisi kemudian segera menyelesaikan membersihkan lantai dan segera menuju ke dapur untuk melihat persiapan makanannya.

"Nyonya! Harusnya nyonya tidak berada di sini! Kami bisa mengerjakannya. Nyonya bersiaplah sebelum tamu tuan datang!" Ucap salah satu pembantu Aldrich.

"Sudahlah bi. Aku tidak pantas berada di situ. Mari sini kubantu!" Ucap Sisi kemudian mengambil alih pekerjaan pembantunya.

Setelah melihat persiapannya selesai, Sisi langsung menuju kamarnya agar tidak di lihat oleh tamu suaminya.

Tidak lama kemudian, tamu yang di tunggu Aldrich pun tiba. Aldrich langsung mengajak tamunya ke ruang makan dan makan bersama.

"Ayo mari silahkan Mr. Daniel!" Ucap Gisel yang bertindak seperti seorang istri untuk Aldrich.

"Terima kasih miss Gisel. Btw, Mr. Aldrich di mana istrimu?! Sejak menikah, kau tidak pernah menunjukan sosok istrimu tersebut!" Ucap Daniel setelah mendudukan dirinya di depan meja makan.

"Oh! Ehm! Istriku sedang sibuk! Saat ini dia berada di New York bersama orang tuaku!" Ucap Ali berbohong!

"Oh sayang sekali! Padahal aku ingin melihat istrimu. Pasti dia cantik sekali, sampai kau begitu menyembunyikan sosoknya!" Canda Daniel.

Merekapun kemudian melanjutkan acara makannya, di selingi canda tawa sesekali.

"Makan malamnya sangat enak! Kalau kau ingin mengganti Asisten rumah tanggamu, tolong berikan Asisten rumah tangga yang memasak ini untukku! Kau tahu calon istriku orang indonesia bukan! Pasti dia senang kalau di London bisa memakan masakan indonesia setiap hari!" Ucap Daniel memuji masakan Sisi.

Mereka kemudian melanjutkan pembicaraan mereka di ruang kerja Aldrich!

Tidak lama kemudian, Gisel datang dengan membawakan minuman beralkohol untuk mereka.

Mereka kemudian minum beberapa teguk sambil terus bercakap-cakap. Tanpa sepengetahuan Mereka, Gisel memberikan sesuatu kedalam minuman Aldrich.

Karena sudah larut malam. Akhirnya Danielpun pamitan untuk segera kembali ke kediamannya.

Gisel dan Aldrich mengantar Daniel sampai pintu depan. Kemudian kembali keruang kerja ketika memastikan mobil Daniel sudah menghilang di balik pintu gerbangnya.

"Sayang aku bisa menginap di sini kan?" Ucap Gisel merayu Aldrich!

"Ini sudah larut malam, kan besok kita ketemu lagi di kantor! Lagian di sini ada pembantuku. Bagaimana jika mereka melaporkan kepada kedua orang tuaku!" Ucap Aldrich kepada Gisel.

Dengan malas, akhirnya Gisel menuruti keinginan Aldrich. Gisel sampai lupa dengan minuman untuk Aldrich yang sudah dia beri obat perangsang.

Walaupun Aldrich sudah sering tidur bersama Gisel, tapi Aldrich tidak ingin sampai orang tua ataupun pembantunya tahu hal tersebut terlebih Sisi istrinya.

My Possesive Ex HusbandWhere stories live. Discover now