Ch. 01: Park Jongseng

16 3 0
                                    

Park Jongseong Birthday Event
Fanfiction by Yeonkkochh

###

Semilir angin berembus di keheningan malam. Seorang pemuda berdiri menghadap sungai. Tidak, ia tak berniat untuk mengakhiri hidupnya seperti di dalam drama. Ia hanya sedang mencari ketenangan. Menurutnya, tepian sungai adalah tempat terbaik, terlebih lagi jika datang di saat-saat sepi seperti ini.

Sembari memandang sungai, pikirannya terus berisik. Terkadang, ia muak karena hal itu tak bisa disingkirkan. Menghela napas dan mengembuskannya, pemuda bertubuh jangkung dengan hoodie hitam itu memejamkan mata. Namun, baru saja beberapa detik, suara teriakan seseorang mengacaukan ketenangannya. Lantas, ia menoleh dan mendapati seorang gadis berlari ke arahnya.

"AAAAAA!! SELAMATKAN AKU!!!" Gadis itu langsung bersembunyi di belakang tubuhnya dengan ketakutan. Tidak mengerti dengan apa yang tengah terjadi, pemuda itu menekuk alis.

"Ada yang mengikutiku," ungkap gadis tersebut. Saat orang yang dimaksudnya berhenti di depan sana, ia mencengkeram hoodie si pemuda dan menyembunyikan wajahnya.

"Siapa kau?" tanya si pemuda.

Tanpa menjawab, pria misterius dengan pakaian serba hitam itu berbalik badan setelah menurunkan sedikit topinya agar wajah miliknya tak diketahui. Begitu pergi, gadis yang bersembunyi tadi segera keluar.

"Dasar orang jahat. Kuharap kau tertabraknya mobil!" kutuk gadis itu, kemudian tersenyum pada pemuda yang baru saja menyelamatkannya. "Terima kasih. Jika tak ada dirimu, aku mungkin harus berlari terus," ucapnya.

"Ya." Setelah menanggapi, pemuda itu melangkah pergi.

"Eh, tunggu sebentar." Si gadis segera menghentikannya. "Rasanya tidak bagus jika hanya meminta maaf saja. Bagaimana jika aku membelikanmu makanan dan minuman?"

"Tak perlu."

"Eh." Gadis itu kembali menghentikannya. "Kalau begitu boleh kutahu namamu? Apa kau seorang mahasiswa?"

"Bukan. Kau tak perlu tahu," jawab si pemuda. Ia bersikap dingin terhadapnya.

"Kalau begitu namamu saja. Hanya nama."

"Tak punya nama."

Setelah berkata demikian, pemuda tersebut melenggang pergi. Si gadis segera menyusulnya sambil berbicara, "hey! Tolong pergi bersama. Bagaimana jika pria misterius tau mengikutiku lagi?"

***

"Kau kenapa tersenyum-senyum sendiri?"

Gadis bernama Kyung Dohee itu menoleh pada temannya. "Semalam, aku bertemu seorang pangeran. Dia dingin dan tak mau disentuh. Dia hanya bicara sedikit, tapi baik hati. Dan wajahnya sangat tampan," ungkapnya.

"Kau ini, jangan mulai berimajinasi."

"Aku sedang tidak berimajinasi tahu. Ini sungguhan terjadi. Semalam ada penguntit yang mengikutiku, lalu aku bertemu dengan pangeran itu."

"Siapa namanya?"

Dohee berdecak. "Masalahnya itu, aku tak tahu namanya siapa. Dia tidak mau memberitahu meski sudah kutanya. Makanya, aku menyebut dia pangeran dingin yang baik hati. Kelak, jika aku bertemu dengannya, aku akan mengetahui nama dia."

Temannya manggut-manggut paham sambil mengunyah makanan. Dohee mengembuskan napas dan kembali memikirkan pemuda yang semalam. Ketika atensinya tengah memerhatikan orang yang berlalu-lalang melewati area taman sekolah, kemunculan seseorang membuat matanya membulat.

"EO?!"

Teman Dohee langsung terlonjak mendengar pekikan itu. "Ya! Kau mengagetkanku saja. Kenapa?" tanyanya kemudian.

Dohee segera menunjuk seseorang yang pergi menuju gedung kedua. "Pangeran yang kumaksud. Dia sekolah di sini?!"

"Hah? Maksudmu dia?" teman Dohee menunjuk orang yang dimaksud.

"Iya. Tidak salah lagi. Aku benar-benar tahu wajahnya dengan sangat jelas."

"Ya, kau sungguh ditolong olehnya? Kau tak tahu dia sekolah di sini? Sungguh?"

"Eo. Aku belum pernah melihat dia sebelumnya. Murid pindahan?" tanya Dohee.

"Tidak. Dia murid kelas 2."

"Benarkah? Kakak kelas kita? Kau tahu darimana?" Dohee merasa speechless. Tak menyangka bahwa pemuda yang semalam ada kakak kelasnya. Tapi, mengapa ia tak pernah melihat pemuda itu sebelumnya?

"Dia teman sekelas kakak sepupuku saat kelas 1. Namanya Park Jongseong. Dia dijuluki whalien 52 oleh teman seangkatannya karena selalu sendirian. Tak ada yang mau mendekatinya."

Dohee menekuk alis bingung. "Mengapa seperti itu?"

Teman Dohee memeriksa sekelilingnya. Merasa jauh dari orang-orang, ia pun mendekatkan kepala pada Dohee. "Dia sosiopat."



Tbc

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Whalien 52 || PARK JONGSEONG || Where stories live. Discover now