04 - Rasanya Menulis tapi Nggak Ada yang Baca

8 4 0
                                    

Based on my personal experience, rasanya menulis tapi enggak ada yang baca itu bisa disebut sebagai momen yang cukup sakit. 

Sakit itu bisa dipicu karena kita berharap bakalan dapet banyak pembaca, pendukung setia, beribu-ribu vote, terbit, laris, best seller, difilmkan.

Itu bakalan memberikan pressure besar terhadap diri kita sendiri di kala menulis. Beneran. I've been there.

Dulu, waktu enggak punya pembaca, aku selalu merasa anxious, khawatir gitu, karena ekspektasiku yang terlalu besar. Ketika ekspektasi itu enggak tercapai, aku pun merasa down atau melakukan segala cara supaya ada yang baca. Mulai dari promosi ke temen sekelas.

Bayangin, aku yang dulu berani promosi ke temen sekelas, ke grup chat kelas, pokoknya semua orang sekolah kupaksa download Wattpad dan baca ceritaku. Ih malunya kalo diingat😭, itu malunya kerasa ampe ubun-ubun. Parahnya lagi, setiap temenku yang belum pernah download Wattpad, aku kasih link-nya. Kayak, WHAT?! Sepengin ituloh ada yang baca. Segitukah??? Wkwkwk.

Apakah promosi ke temen kelas itu worth it? Menurutku sih, antara iya dan tidak. Kalau mereka enggak mau, ya nggak bakal mau. Mungkin vote sebiji dua biji, habis itu uninstall. Bakalan ogah, atau bahkan, memilih untuk baca cerita yang laen di Wattpad. Mana mau baca cerita temen sendiri. Jarang ada fenomena begitu. Bukan enggak ada ya, tapi jarang aja. Bisa dihitung.

Menulis enggak ada yang baca itu memang memberikan pressure buat yang berharap, seperti aku dulu😭. Tapi kalau untuk sekarang, aku legowo aja dah, justru yang kupikirkan adalah 'bagaimana cara menyelesaikan cerita yang sudah aku mulai'. Soalnya itu lebih berat. Bisa aja kita dapat pembaca karena promosi luar biazah, tapi kalau susah ditamatkan juga rasanya usaha sia-sia, uhuk-uhuk, aku pernah, bangettt.

Untuk para penulis di luaran sana yang menulis karena untuk diri sendiri, aku ucapkan selamat! Karena pada akhirnya kalian selamat dari namanya ekpektasi terhadap diri sendiri yang terkadang menjerumuskan kita ke dalam kekhawatiran, padahal masalahnya sesimpel karena 'cerita Wattpad enggak ada yang baca'. Perasaan itu enggak enak banget, aseli.

Menulis karena diri sendiri itu justru sangat-sangat plong. Mau ada yang baca atau enggak, terserah. Malah biasanya lebih cepat selesai. Dan kalau hoki ya, malah ruame poll, sampai enggak ekspek bakalan begitu.

Kesimpulannya, rasanya menulis tapi enggak ada yang baca itu memang sakit, kalau kita menaruh ekspektasi dan berharap banget ada yang baca, tapi kalau menulis untuk diri sendiri, perasaan karena enggak ada yang baca itu bisa terbagi menjadi dua jalur: lega karena enggak ada orang yang tau unek-unek kita atau lega karena akhirnya bisa meluapkan segala isi kepala menjadi sebuah karya.

Nah, kembali lagi ke diri sendiri. Mau yang mana? Bagaimanapun, semuanya, tetap semangat ya!

Oke, segitu aja dulu sharing di part ini. Terima kasih dah mau baca. Ada pernyataan atau pertanyaan? Boleh banget di kolom komentar, see you!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rasanya Jadi Penulis WattpadWhere stories live. Discover now