chapter 7 - our little angel

Start from the beginning
                                    

"Adek mau ikut mama sama papa nanti?" tanya mama yang berjalan disamping suaminya.

"Temana?" tanya Avin yang masih meminum susunya.

"Kita jalan-jalan." jawab mama membuat Avin berbinar senang.

"Mau mama,nanti jajan pelmen gleen tea ya mama." celetuk Avin mengundang kekehan papa dan mamanya.

"Iya sayang,apapun yang adek mau." ucap mama.

tidak lama mereka tiba di meja makan dan sudah ada semua anggota keluarga.

"Selamat pagi." sapa Avin berbinar.

"pagi baby/adek/sayang." jawab mereka.

Papa mendudukkan Avin di kursinya sendiri kemudian mama memasangkan baby bip di leher Avin.

mereka mulai sarapan masing-masing dengan mama yang menyuapi Avin.

tidak lama sarapan selesai dan satu persatu mereka pergi bekerja dan sekolah.

tinggallah Oma,mommy,mama,papa dan Avin di mansion.

"Waahh sepertinya adek seneng banget nih,emang mau kemana?" tanya mommy yang melihat Avin selalu tersenyum dari tadi.

si buntal yang sebentar lagi memasuki usia 5 tahun itu tersenyum menatap mommynya.

(Di chapter sebelumnya kan aku buat Avin umurnya 10 tahun,sekarang aku ganti jadi 4 tahun aja ya).

"Avin mau pelgi jalan-jalan loh mommy. Avin mau jajan gleen tea,ya kan mama?" ucap Avin menatap mamanya.

"Iya sayang."

"Mommy sama Oma ikut?" tanya Avin menatap bergantian pada dua wanita di depannya.

"Mommy sama Oma tidak ikut ya,sayang. Tidak apa-apa?" ucap Oma yang sedari menatap gemas sang cucu.

"Ndak papa,nanti Avin bawain jajan gleen tea aja buat mommy sama Oma." ucap Avin tersenyum lucu.

"Baiklah ayo kita pergi sekarang." ajak papa kemudian menggendong Avin.

mereka keluar mansion setelah berpamitan tadi.

sebenarnya mereka tidak ada yang memberitahu Avin jika ingin pergi kerumah sakit untuk cek kesehatan. jika saja Avin tau yang sebenarnya mungkin si buntal itu sudah menangis meraung tidak ingin kerumah sakit.

perjalanan cukup memakan waktu lama,45 menit kemudian mereka sudah sampai dibangunan rumah sakit mewah milik teman Max.

Avin yang melihat bangunan di depannya mengernyit bingung.

"Kita jalan-jalan nya di lumah sakit,papa?" tanya Avin.

"Tidak sayang,kita akan bertemu dulu sama teman papa,ya." jawab papa yang kini sudah menggendong Avin koala dengan sang istri yang menggandeng lengannya.

sebelum keluar dari mobil tadi Avin sudah dipakaikan topi warna coklat dan membuat sebagian wajahnya tertutup topi.

tidak lama mereka sampai disebuah ruangan bertuliskan Dr.Malvino Alaska. Tanpa mengetuk dahulu papa langsung masuk diikuti istrinya.

"Yo bro,pa kabs nih?" tanya Malvin dengan bahasa gaulnya.

"hm" jawab Max singkat padat dan jelas dengan nada datar.

"Masih aja datar ternyata." gumam Dr Malvin.

Dr Malvin beralih pada Raya dan bertanya kabar kemudian tatapannya beralih pada Max,lebih tepatnya pada gendongan Max.

"Anakku,dan jangan coba-coba berani menyentuhnya" Max yang mengerti tatapan temannya itu.

"Weeh santuy bro,belum apa-apa udah posesif aje Lo." ucap Dr Malvin mengangkat kedua tangannya.

our little angelWhere stories live. Discover now