001

380 34 0
                                    

Ini semua bermula saat ia baru memasuki umur 23 tahun, Abel nafesya elionara. Atau biasa disebut Abel. Ia sudah menjadi yatim piatu saat berusia 10 tahun. Abel dititipkan pada sang paman yaitu paman yuta yang membiayai semua kebutuhannya namun disayangkan Sang paman tidak berumur panjang dan kembali meninggalkan abel yang saat itu baru masuk sma.

kehidupan nya berliku liku. Kadang abel berpikir untuk menyusul kedua orang tuanya tapi tidak bisa. Abel menyadari jika ia masih mempunyai dirinya, saat dirinya lulus sma. Abel mengikuti ujian untuk Ke Jenjang pendidikan berikutnya.

Disaat Itu abel hampir saja gagal mengikuti Ujian itu karena ia hampir tertabrak tapi tuhan menyayangi nya. Menjalani kehidupan seorang mahasiswa ternyata tidak semudah dibayangkan.

Abel sedikit kesusahan pada tahun pertama, tak mempunyai teman karena ia dijauhi sebab Tak mempunyai laptop. Alat penting yang menjadi alasannya dijauhi dan direndahkan.

Saat kelulusan datang, abel diterima magang di salah satu perusahaan impiannya. Di sanalah semuanya menjadi tambah berantakan.

“Hallo semuanya, perkenalkan saya Abel nafesya elionara” suara tepukan beradu. Abel mengembangkan senyuman pada beberapa senior nya.

“Hallo abel, kau bisa menempati Meja itu. Disana ada kaiden, ia juga baru magang seperti mu.” Ucap pak tom, pria tua itu begitu baik padanya. Abel mengangguk dan duduk di hadapan orang yang bernama kaiden.

“Kaiden tolong ajari apa yang harus dia kerjakan” ujar pak tom lalu meninggalkan ruangan itu. Kaiden mengangguk, melepas kacamata nya dan menangkap basah dirinya yang tengah memperhatikan kaiden.

Pria itu menarik sudut bibirnya. “Hallo abel, Aku akan membantumu seperti yang dikatakan pak tom.” Abel mengangguk Kaku.

Kaiden Dengan sabar mengajari pekerjaan yang harus ia lakukan, beberapa materi diserahkan oleh kaiden sama Seperti saat pria itu juga masuk ke perusahaan ini.

Dalam beberapa minggu abel sudah ahli dengan pekerjaannya, setiap hari ia akan duduk dengan kopi hitam nya dan berkas berkas yang harus ia baca demi meningkatkan perusahaan ini.

Abel cukup senang dengan pekerjaannya. Ia sudah mampu menunjukan hasil pekerjaannya pada pak tom. Ia juga berteman baik dengan kaiden, pria itu begitu baik padanya.

Namun baru Memasuki bulan kedua ia bekerja, abel sudah dikejutkan dengan sosok yang muncul di kamar apartemennya.


. . .

Hai aku bikin versi pov abel dengan lebih detail

Me And The G[ood]Where stories live. Discover now