49.jealous

257 24 0
                                    

"Dan sekarang, saat yang ditunggu-tunggu! Kami akan mempersembahkan pemutaran eksklusif beberapa film pendek yang telah mencuri perhatian para kritikus film. Inilah kesempatan langka untuk menyaksikan karya-karya inspiratif dari para sineas muda berbakat!"

"Berikutnya, kita akan mendengarkan presentasi istimewa dari Kai Park tentang film pendek terbarunya yang sedang mencuri perhatian publik!"

"Dan jangan sampai terlewatkan, di akhir acara ini, kami akan memberikan kesempatan untuk sesi tanya jawab kepada siapa pun yang ingin lebih mendalami dunia film atau sekadar berbagi pandangan mereka tentang film yang sedang digarap oleh Kai Park..."

Saat presentasi berlangsung,Arthur sama sekali tidak fokus pada materi presentasi,melainkan terus menatap bibir Net yang sedang menikmati crepes.

Net menyadari kalau Arthur tengah menatap bibirnya dan sesekali menghentikan kunyahannya untuk melihat reaksi Arthur.Arthur hanya menelan ludah dengan ekspresi wajah yang kelaparan.

"Apakah bibirku semenggoda itu dimata Arthur? Dari raut wajahnya sepertinya dia sangat ingin menciumku," batin Net sambil melirik ke depan.

"Wah.. Wah, presentasi yang mengagumkan! Saya yakin ada banyak penonton yang ingin bertanya. Mari kita dengarkan pertanyaan dari para penonton. Siapa yang ingin bertanya, dipersilahkan untuk mengangkat tangan kalian" ucap Devin.

Satu per satu,tangan penonton mulai terangkat,termasuk tangan Net.

Kai mulai memperhatikan tangan-tangan yang terangkat. "Mari kita mulai dari belakang sana..." ucap Kai,menunjuk ke arah Net.

Sebelum berdiri,Net memberikan crepesnya kepada Arthur.

"Silakan perkenalkan diri Anda terlebih dahulu," ucap moderator.

"Dengan senang hati. Nama saya Net, saya punya pertanyaan. Apa yang menginspirasi Anda dalam pembuatan film ini?" ujar Net.

Kai tersenyum tipis dan mulai menjawab pertanyaan dari Net.Net sangat aktif bertanya sepanjang sesi acara,bahkan membuat Kai sendiri terkesan dengan pertanyaan-pertanyaannya.

"Baik, itu saja yang ingin saya tanyakan. Semoga filmmu sukses dan berhasil tayang di bioskop internasional," kata Net sambi tersenyum sembari kembali duduk.

Tepuk tangan meriah menggema setelahnya. "Baik, cukup. Sekarang kita sudah di akhir acara. Untuk Kai, ada yang ingin disampaikan sebelum acara presentasi ini berakhir?"

"Wah, wah, aku tidak menyangka kau akan seaktif itu bertanya, sayang," kata Arthur sambil tersenyum,menatap Net,dan mengelus kepalanya.

"Hmm..." Net berdehem dan perlahan menjauhkan kepalanya karena tidak suka disentuh di bagian itu.

Arthur terkekeh,lalu menoleh ke depan.Selama memperhatikan Kai Park yang sedang mengoceh tak jelas,Arthur sesekali melirik Net yang juga terlihat fokus memperhatikan.

"Ini hanya perasaanku atau..." Arthur kembali melirik Net, , "atau Kai memang sedang memperhatikan Net..."

Rasa cemburu mulai timbul,membuat Arthur kesal dan badmood.Itu karena Net juga menatapnya,jadi kedua mata mereka seolah-olah bertemu.

"Sialan..." umpat Arthur dalam hati.

Selesai acara,Net hendak menghampiri Kai untuk meminta tanda tangan,tetapi Arthur langsung menariknya.

"Arthur!" dengan langkah cepat,Arthur membawa Net menjauh dari tempat itu.Sementara dari kejauhan,Kai melihat Net yang sedang diseret paksa oleh pria yang berada di sebelahnya tadi.

"Tunggu, kita akan ke mana sekarang?!" tanya Net.Setelah melihat ke depan,Net baru menyadari bahwa Arthur hendak mengajaknya untuk berfoto bersama.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu ingin berfoto?" ucap Net spontan.

"Huh? Siapa yang ingin ber-" sekarang giliran Arthur yang ditarik oleh Net,kini keduanya masuk ke dalam photo booth.

"Aku sudah lama ingin masuk ke sini," kata Net sambil mengotak-atik mesin.

Arthur yang melihat itu hanya bisa memasang raut wajah bingung.

"Baik, siapkan pose terbaikmu, karena ini akan menjadi enam foto," ujar Net dengan antusias,sambil mundur beberapa langkah.

Saat mesin foto mulai mengambil gambar,Arthur terlihat hanya menampilkan ekspresi datar,sambil melirik Net.Namun,tiba-tiba,saat dijepretan keempat,Arthur menarik Net mendekat dan langsung menyambar bibirnya.

"mmpph!" Net berusaha mendorong tubuh Arthur,tetapi Arthur malah memeluknya erat dan menekannya lebih dekat.

"Uhm! Apa yang kamu lakukan?" Net akhirnya berhasil melepaskan diri,ia menatap Arthur dengan tatapan terkejut.

"Kau..." Net langsung memukul dan menjambak rambut Arthur,sementara Arthur hanya bisa pasrah menerima perlakuan keras dari Net.

Setelah puas mengacak-acak rambut Arthur,Net segera memeriksa hasil foto yang telah tercetak.Sementara Arthur masih berdiri dengan tangannya yang masih melingkar di pinggang Net.

"Bagus, aku akan menyimpannya di dompetku," ucap Arthur sambil merampas foto tersebut dari tangan Net.

"Hey, aku belum melihat semuanya!" kata Net,mencoba meraih foto tersebut.

"Hai, Net!" sapa Kai,tiba-tiba muncul dari arah yang tidak terduga.

Net refleks menoleh dan mendapati Kai berdiri di depannya dengan senyuman ramah.

"Oh, hai..." balas Net,dengan nada canggung.

"Bolehkah kita berdua berbicara sebentar?" tanya Kai tanpa basa-basi.

Arthur melirik Kai setelah menyelipkan foto tadi ke dalam dompetnya sebagai kenang-kenangan. "Maaf, tapi Net dan aku sedang sibuk sekarang," sela Arthur sambil merangkul bahu Net.

"Hm?" Kai menatap Arthur dengan tatapan acuh tak acuh. "Kau pria yang menyeretnya tadi, bukan? Aku tidak punya urusan denganmu," kata Kai,nadanya terdengar seperti tidak peduli dengan keberadaan Arthur.

"Urusan Net, berarti urusanku juga," jelas Arthur sambil menatap dingin pada Kai.

Keduanya saling memandang dengan tatapan tidak suka,sementara Net yang berada di tengah merasa bahwa jika mereka tidak dipisahkan,ini bisa menjadi masalah besar.

"Sudahlah, ngomong-ngomong, kau ingin mengobrol apa denganku, Kai?" tanya Net,berusaha ramah.

Kai langsung menatap Net. "Bagaimana kalau kita mencari tempat yang lebih santai dulu? Sepertinya kita menghalangi jalan di sini," ujar Kai sambil tersenyum ramah.

"Hmm..." Net mengangguk setuju,sementara Arthur tetap waspada terhadap Kai.

Setelah mencari spot yang lebih nyaman,mereka bertiga duduk di bangku taman.Arthur masih merangkul pinggang Net dengan erat,mencoba menjaga jarak Net dari Kai.

Arthur memutuskan untuk bermain ponsel,tetapi telinganya tetap terbuka untuk mendengar obrolan Net dan Kai.

Beberapa menit kemudian,perhatiannya tiba-tiba tertuju pada Kai yang tampaknya ingin mengajak Net untuk berteman di media sosial.

"Apa kau menggunakan Instagram, Net?" tanya Kai dengan ramah.

"Ya, kenapa?" jawab Net santai.

"Kalau begitu, lebih baik kita bertukar-"

"Ayo pulang," potong Arthur tiba-tiba,suaranya terdengar agak dingin.Tanpa ragu,ia mempererat pelukannya pada Net dan dengan gesit mengangkat tubuh Net.

"Ah! Tunggu!" Net terkejut dan menoleh ke belakang untuk melihat reaksi Kai.Namun Kai hanya tersenyum ke arahnya sambil melambaikan tangan,ekspresinya penuh dengan kehangatan dan pengertian.

Net tersenyum kecil sebagai balasan,bersamaan dengan itu,Net masih berusaha mencari penjelasan atas tindakan Arthur yang tiba tiba berubah.
































































Bersambung...

My boyfriend is my former private tutor || S2 | On GoingWhere stories live. Discover now