maaf shinyu

660 76 2
                                    

Dohoon menyandarkan tubuh nya pada pintu kamar mandi, hati nya di selimuti perasaan gelisah dan bersalah secara bersamaan, setelah aksi nya meninggal kan shinyu, tiba tiba ponsel dohoon kembali berdering, dohoon segera mengangkat panggilan yang ternyata dari ibunya, "dohoon, apa kamu sudah membantu shinyu?, kasihan anak itu, dia pasti tidak berani mengadu pada mama, jadi kamu harus lebih peka sedikit" ucap mama kim.

Dohoon terdiam, "tunggu, apa yang mama barusan bilang?, apa shinyu tidak mengadu sama mama?" Tanya dohoon memastikan, mama kim di telfon menghela nafas, "sudah mama bilang, shinyu anak yang baik dohoon, dia tetap berusaha tidak merepotkan mama, padahal kan tidak apa apa,jadi kamu harus membantu nya" ucap mama kim, tanpa berlama lama dohoon langsung mematikan sambungan telepon dari ibunya.

Dohoon mengurut batang hidung nya yang terasa pusing, menghela nafas sejenak dan kembali mengingat tindakan kasar nya pada shinyu, rasa bersalah itu semakin besar saat secara tidak sengaja dohoon mendengar isakan kecil dari luar kamar nya, dengan langkah pasti dohoon memutuskan untuk menemui shinyu.

Dohoon berdiri tepat di depan pintu kamar shinyu dengan kotak p3k di tangannya, sudah hampir 15 menit dia berdiam diri di depan pintu, menimbang apakah harus masuk atau tidak, rasa gengsi yang sangat besar membuat dohoon ragu pada keputusannya, namun di sisi lain dia juga merasa bersalah dan tak enak hati, dengan perlahan dohoon menarik knop pintu dan membuka nya,

Terlihat shinyu yang sedang tertidur di kasurnya dengan wajah pucat, kamar nya masih di penuhi oleh kardus barang yang berserakan, dohoon mendekati shinyu yang tertidur lelap, dohoon menaruh kotak p3k yang tadi di bawanya untuk mengobati shinyu, dengan penuh rasa hati hati dohoon menaikan sedikit baju shinyu, hati dohoon meringis melihat memar besar di perut sebelah kanan shinyu, "maaf shinyu..." lirih dohoon, dengan telaten dohoon mengoleskan salep pada perut shinyu, kemudian pergi membiarkan sang empu nya beristirahat.

Beberapa menit kemudian, dohoon kembali ke kamar shinyu, ternyata anak itu masih tertidur lelap, dengan gerakan gesit dohoon mulai membuka satu per satu kardus yang berada paling dekat dengan jangkauan nya.
Mulai dari buku, pakaian dan keperluan lain nya dohoon rapikan segera, kurang lebih 1 jam dohoon membereskan semua barang shinyu. Karna lelah dohoon tak sadar bahwa dia ikut berbaring di samping shinyu, membiarkan tubuh nya beristirahat.

Sudah 1 jam berlalu, shinyu perlahan membuka mata nya, shinyu merasa ada seseorang di sebelah nya, shinyu terkejut melihat dohoon sedang tertidur.

"Dohoon, bangun lah, apa yang kamu lakukan di sini?" Shinyu menepuk pipi dohoon pelan

"Humm, apa sih?"

"Bangun dohoon, kenapa kamu tidur di kamar ku?" Heran shinyu.

Dohoon pun bangkit dari tidurnya, "lihat lah sekeliling mu, dasar tidak peka"

Shinyu melihat sekeliling nya dengan terkejut, "apakah kamu membereskan ini sendirian?" Tanya shinyu, sambil mengelilingi kamar nya,

Dohoon memutar bola mata nya malas, "kalau iya memang nya kenapa?", shinyu berbalik menghadap dohoon, "dohoon aku sangat berterimakasih pada mu!, kamu tidak perlu melakukan itu karna rasa bersalah, aku memaklumi jika kamu belum bisa menerimaku" shinyu tersenyum lebar.

Wajah dohoon memanas, 'sial kenapa senyum nya manis sekali', dohoon membuang muka ke samping " siapa coba yang merasa bersalah, aku kan hanya membantu mu karna kita.... saudara" suara dohoon mengecil mengucapkan kata terakhir dari mulutnya,
Shinyu reflek memeluk dohoon erat, dohoon sungguh terkejut dengan perlakuan shinyu.

"Kamu memang bukan lelaki yang mengerikan dohoon, aku tahu itu!" Shinyu kemudian melepaskan pelukannya, dohoon tersenyum kecil.

"Memangnya aku mengerikan?" Tanya dohoon, shinyu mengangguk kencang hingga rambut nya ikut bergoyang lucu, "apa lagi saat tadi kamu marah, itu benar benar menyeramkan!" Saut shinyu, senyum kecil dohoon langsung hilang seketika, perasaannya kembali di landa rasa bersalah pada shinyu, shinyu yang menyadari ke mana arah bicara nya dan mimik wajah dohoon yang terlihat suram cepat cepat meralat ucapannya.

"Ah!! Tidak kok!, kamu terlihat biasa saja sih!" Elak shinyu, dohoon menatap anak itu intens, perlahan dohoon berdiri dari duduk nya.

"Aku memang menyeramkan untuk mu, maafkan aku shinyu, aku menyesal" ujar dohoon kemudian pergi.

Shinyu terdiam menyaksikan dohoon yang mulai tak terlihat lagi, senyum kecil di wajah shinyu mengembang, "tidak apa apa, asal kan aku punya keluarga, tidak apa apa" gumam shinyu














Tbc...

Yuhuu!! 💅, update nya ga banyak banyak ya guys, lagi sibuk soalnya.

Thanks yang udah baca cerita gabut saya


Siapa nih yang join live nya tws kemarin??, aku tim yang tetep nonton tapi ga ngerti 😭 siapa nih yang kayak akuu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Siapa nih yang join live nya tws kemarin??, aku tim yang tetep nonton tapi ga ngerti 😭 siapa nih yang kayak akuu.

Yaudah ya guyss, kapan kapan lagiii 👋😘

saudara angkat [DOSHIN] END ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora