"Bukan kita! Hanya kau yang setuju." Doyoung menatap tajam Jaehyun dengan mata kelincinya.
"Aku tidak peduli." Dengan itu Jaehyun langsung melumat bibir Doyoung lagi dan mulai memojokkan Doyoung ke tembok dapur.
Sebelumnya Jaehyun sudah mematikan kompor agar masakan Doyoung tidak gosong dan mengganggu aktivitasnya.
Dengan penuh gairah, Jaehyun tidak memberi jeda Doyoung untuk bernapas. Dia masih sangat menikmati bibir Doyoung dan memasukkan lidahnya untuk mengabsen apa yang ada di dalam bibir kelinci itu.
Tangannya yang ada di tengkuk Doyoung mulai berpindah ke dalam kaos yang dipakai Doyoung. Jaehyun meraba punggung Doyoung berusaha membuat Doyoung tidak berdaya dan tidak memberontak.
Setelah dirasa berhasil, dia mulai menurunkan ciumannya ke leher Doyoung. Meninggalkan beberapa bekas kemerahan disana dengan rasa bangga.
"Jae- ahh." Doyoung merutuki mulutnya yang mengeluarkan suara aneh itu.
Padahal dia ingin mengatakan pada Jaehyun untuk berhenti, tapi malah suara sialan yang keluar saat tangan Jaehyun meremas miliknya dari luar.
"Benar, mendesahlah." Jaehyun menatap Doyoung dengan senyum miring dan memberikan kecupan di bibir Doyoung.
Lalu Jaehyun mulai mengangkat kaos milik Doyoung perlahan. Jaehyun kesulitan saat melakukan itu karena Doyoung masih saja memberontak.
Bugh
"Berhenti memberontak. Ini sudah keharusanmu patuh padaku." Jaehyun dengan cukup keras meninju pipi Doyoung membuatnya oleng dan hampir terjatuh.
Sebelum Doyoung jatuh, Jaehyun menangkapnya dan dengan cepat melepaskan kaos yang dipakai Doyoung. Terpampanglah tubuh putih tanpa cacat Doyoung yang membuat Jaehyun semakin bersemangat.
Dengan cepat Jaehyun meraup tonjolan berwarna coklat di dada Doyoung dan memainkan satunya dengan tangan.
"Kenapa kau menahan desahanmu? Keluarkan saja." Jaehyun bicara disela-sela kegiatannya tapi tidak ada jawaban.
Hanya pemandangan wajah Doyoung yang menggigit bibir bawahnya agar suara bodoh itu tidak keluar.
"Kalau kau tidak bersuara, aku akan lakukan sampai kau mengeluarkan suara itu." Jaehyun tersenyum miring dan kembali kegiatannya.
Kini tangan yang tadinya ada di tonjolan dada Doyoung turun dan masuk ke celana Doyoung. Jaehyun mulai memainkan milik Doyoung di dalam membuat empunya hanya mampu menggigit bibirnya hingga kemerahan hampir mengeluarkan darah.
Bugh
"Sialan! Kau siapa hah?! Beraninya melakukan hal kotor pada Doyoung!" Kun yang baru datang karena merasa ada sesuatu yang aneh pada Doyoung langsung meninju Jaehyun dengan keras dan menjauhkannya dari Doyoung.
Ya, saat sampai rumahnya Kun merasa Doyoung sangat aneh. Maka dari itu dia memilih untuk berpura-pura mengambil catatan yang Doyoung pinjam padanya. Tapi sebelum berpura-pura dia melihat Jaehyun yang melakukan hal kotor pada Doyoung dan langsung meninjunya.
"Kau yang siapa? Mengganggu saja." Jaehyun berdiri dari jatuhnya dan menatap Kun tajam.
Sedangkan Doyoung terkejut saat melihat kedatangan Kun dan cepat - cepat memakai kaosnya.
"Ada apa ini?" Doyoung terkejut untuk kedua kalinya saat dia melihat Ten yang berjalan ke arah dapur.
Ternyata Ten juga merasakan hal yang sama dengan Kun dan memilih untuk berangkat sendiri ke rumah Doyoung.
"Dia berani melecehkan Doyoung." Kun masih saja menatap tajam Jaehyun dan menarik Doyoung agar berdiri di belakangnya.
"Hah!?" Ten menatap Jaehyun dan otaknya memutar memori kejadian yang dia alami.
YOU ARE READING
(fool)ley player - JAEDO 🏐
FanfictionKim Doyoung ; Spiker andalan Neo 27 University. Dengan ketenangannya saat bermain membuatnya dengan mudah mencetak poin dan orang-orang kagum padanya. Tapi apakah itu tetap sama saat dia bertemu dengan seorang Spiker andalan lainnya? Jung Jaehyun ;...
CHAPTER 04 (3/3)
Start from the beginning
