Eps 3 : Kris? 5 Years...

12 0 0
                                    

Keesokan pagi nya, Violyne pun terbangun tidak nyaman di ranjang. "Ummm" Violyne pun meregangkan tubuhnya. "Apa yang terjadi? Kok aku disini" gumam Violyne sambil memegang bagian dahinya yang tertutup poni. "Kamu uda bangun?" Tanya seseorang tiba-tiba. "Um? Ko Ray? Iya aku uda bangun" jawab Violyne yang masih mengumpulkan nyawa dan ingatan 100%.

"Ko, kok bisa aku disini? Bukannya kemarin aku pergi ke night club buat tanda tangan kesepakatan?" Tanya Violyne yang masih belum ingat. Rayden pun melangkah ke sebelah ranjang Violyne sambil menyilangkan tangannya dengan angkuh. "Kenapa kamu gak nunggu koko kmrn?" Tanya Rayden dengan tatapan dingin. "Maaf ko, aku tau aku salah, aku cuma gak bisa sabar aja" jawab Violyne yang merasa bersalah. Koko kayaknya marah besar, emang kemarin ada tragedi apa? Sampai-sampai aku gak inget tanya Violyne pd dirinya dlm hati.

"Untung aja koko dateng tepat waktu, kalau nggak kamu pasti uda ditangan cowok bajingan brengsek itu" kata Rayden sambil duduk dipinggir ranjang sebelah Violyne dan menghusap kepala Violyne dengan lembut. "Ko, maaf ya aku udah salah, koko mau maafin aku kan?" Kata Violyne sambil menundukkan kepala. Rayden yang melihat wajah imut Violyne pun memiliki keinginan untuk menggigit gadis itu. Tapi ia harus menahannya karena baginya belum saatnya. Sial, kalau gini terus mana bisa aku nahan, gara-gara tdi malem aku uda kelihangan batas kesabaran ku keluhnya dalam hati.

"Koko bakal maafin kamu tapi koko sama papi mami akan kasih kamu hukuman, lebih tepatnya pembelajaran" kata Rayden yang menutupi mulutnya sambil memalingkan wajahnya kearah lain sedikit lalu menelan ludahnya. "Baiklah, tapi apa yang terjadi kemarin malam ko? Kayaknya serius" tanya Violyne yang masih tidak ingat dan penasaran. "Umm" Rayden yang ingin memberitahu pun malah teringat kejadian ia melumat bibir Violyne yang menggoda dan desahan imut yang Violyne lakukan di mobil.

"Kenapa ko?" Tanya Violyne sambil mengintip wajah Rayden yang melihat ke arah lain. "Kamu itu kemarin dikasih obat sama cowok brengsek itu, kamu sampai mabuk berat" jawab Rayden dengan pelan. "Obat apa? Mabuk itu bikin aku kayak gmn ko?" Tanya Violyne yang masih tidak mengerti. "Kamu bakal tau nanti, cepetan mandi, ganti baju, terus turun ke ruang makan" jawab Rayden sambil berdiri. Rayden pun berdiri sambil menunggu Violyne berdiri. Violyne yang tidak menyadarinya pun duduk dipinggir kasur lalu berdiri.

"Aw" karena kepalanya sakit ketika ia berdiri, Violyne hampir jatuh kelantai, untung Rayden sigap menangkap pinggang ramping Violyne. Rayden melihat Violyne dengan serius, dia sangat terpesona melihat karisma Violyne sekaligus khawatir. "Shhhh..." ternyata Violyne masih belum pulih seutuhnya, kepalanya masih sakit. Rayden pun langsung menggendong Violyne yang nampak pucat. "Ko, kepalaku sakit" keluh Violyne. Rayden pun meletakkan Violyne ke ranjang perlahan-lahan dan menyelimuti tubuh nya.

Ia pun tidak sengaja melihat bekas ciuman semalam dileher Violyne yang terlihat karena baju tidurnya tertarik. Rayden pun mengenakan baju Violyne dengan benar lalu menelpon seseorang. Tak butuh waktu yg lama hingga akhirnya orang itu pun datang.

 Tak butuh waktu yg lama hingga akhirnya orang itu pun datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya kau datang" kata Rayden pada laki-laki itu.

"Jadi ini cewekmu?" Goda laki-laki itu sambil menghampiri Rayden yang berdiri melipat tangan. "Lebih tepatnya dia masih adik ku" jawan Rayden sambil melirik Violyne. "Loh? Ini Violyne? Tapikan dia..." Tanya laki-laki itu yang penasaran. "Nggak, dia tuh adik angkat ku, tapi jangan bilang ke dia kalo aku bukan koko kandungnya, soalnya dia gak tau aku koko kandung nya" jelas Rayden. "Iya iya aku udah tau dari 14 tahun yang lalu, aku cuma ga nyangka setelah 5 tahun...ketemu dgnnya dlm keadaan begini" jawab laki-laki itu.

"Ternyata Vio makin cantik aja" puji laki-laki itu sambil menatap Violyne. "Gausah coba-coba deketin dia Kris, atau gelar doktermu bakal ku cabut" ancam Rayden. "Aku gak deketin Vio, cuma ngagumin dan kangen sama dia aja, lagian kamu gak akan bisa cabut gelar ku yang legend ini, tapi Vio kenapa?" Tanya laki-laki yang bernama Kris itu. Kris adalah seorang dokter 'semua bisa', ia berumur 26 tahun dan ulang tahun nya hanya selisih sebulan dengan Rayden. "Ck, sombong amat. Dia kemarin malam bla bla bla..." Rayden pun menjelaskan semua yang terjadi di night club.

"Lah kenapa gak manggil ke rumah sakit ku aja? Yaudah lah kuperiksa dulu" tanya Kris sambil memakai stetoskop nya dan memeriksa Violyne sambil khawatir. Lalu ia mengeluarkan semacam alat untuk mengukur tensi. Setelah selesai, Kris pun kembali memasukkan semua alat dokternya ke tas. "Gimana?" Tanya Rayden yang masih bersikap dingin. "Dia harus istirahat sehari habis itu udah gapapa, ini aku kasi obat meredakan sakit kepala akibat obat yang diberikan Tarent" kata Kris sambil memberikan resep obat. "Ummm....ko....Kris?"

Rayden dan Kris pun terjekut dan serentak memalingkan pandangan ke arah Violyne yang mulai sadar lagi. "Violyne kamu istirahat sehari ya, jangan kemana-mana, dikamar aja, aku uda kasi resep obat ke koko mu" kata Kris sambil tersenyum lembut. Violyne yang terharu dengan kebaikan Kris pun pipi nya merona sedikit. Itu membuat Rayden langsung kesal dan terbakar api cemburu. "Ko Kris kemana aja 5 tahun ini? Makasih udah mau dateng buat Vio" kata Violyne sambil tersenyum kecil dan memeluk laki-laki yang menghusap kepalanya.

"Kan koko harus fokus sama kerjaan dan ... Sama-sama, bocah" jawab Kris sambil menyentil dahi Violyne. "Aduh, aku bukan bocah!" Keluh Violyne sambil menyentuh dahi bekas sentilan Kris. "Kamu kan masih lucu dan polos kayak bocah, masa iya cewek uda dewasa, baik lagi, mau diajak ke night club trus minum-minum" ejek Kris yang gemas. "Ah itu..." Violyne pun tidak bisa berkata-kata lagi. "Kenapa kok gak boleh?" Tanya Violyne yang tiba-tiba tersadar. "Ya jelas gak boleh lah" jawab Kris dengan yakin sambil menatap Violyne.

"Kenapa?" Tanya Violyne lagi karena penasaran. "Soalnya di night club itu tempat hiburannya cowok cabul dan cewek nakal yang suka godain cowok, juga wine itu ada alkohol nya, aku yakin deh kamu tau apa itu alkohol dan apa dampaknya kalau diminum" jelas Kris panjang lebar. "Kris, bukannya kamu ada jam operasi usus besar?" Tanya Rayden yang dari tadi menahan cemburu berat dan kena singgung. Waduh, lupa kalo ni anak masih disini pikir Kris yang sedikit terkejut.

"Ya deh, aku pergi dulu, cepet sembuh ya bocah, bye" kata Kris sambil melambaikan tangannya ke arah Violyne lalu pergi. "Ck, tu anak minta di apain coba" gumam Rayden sambil melirik kepergian Kris. "Ko Kris sangat baik, ya kan ko? Beruntung kita punya sepupu kayak ko Kris, udah pinter, baik lagi, sayang banget ko Kris suka nya ngajak ribut aku" kata Violyne pd Rayden. Rayden pun tak kuasa menahan cemburu dan mendekati Violyne. Lalu ia mendekatkan wajahnya didepan wajah Violyne.

"Sesempurna itu ya si Kris?" Tanya Rayden yang berlagak dingin. "Iya!" Jawab Violyne sambil tersenyum lucu. Itu membuat Rayden semakin cemburu dan kesal pada Kris. "Kalau aku?" Tanya Rayden blak-blakan. "Kalau koko? Mmmm....." Violyne berpikir. "Ah ya! Koko itu pebisnis sombong yang sering dingin sama orang-orang, gak bisa diajak bercanda, raut wajahnya sering galak" jelas Violyne yang sangat polos. "Aku seburuk itu ya?" Tanya Rayden yang menahan kesal.

Masa ya Kris dipuji-puji, aku malah diejek pikir Rayden yang kesal. "Ada kok baik nya, koko itu pelindung ku sama koko itu koko terbaik yang pernah ada didunia ku, koko juga selalu nurutin apa yang aku mau, pokoknya aku merasa aku spesial di mata koko karna koko gak pernah kelihatan kayak gini sama temen ceweknya koko" puji Violyne yang peka. Rayden pun terkejut dengan ungkapan Violyne yang memang itu facts nya. "Bener kan?" Tanya Violyne sambil melihat Rayden yg bengong. Hidungnya pun tersentuh dihidung Rayden ketika ia mendongak.

"Emmm iya" jawab Rayden setelah sekian lama bengong lalu membuang muka ke figura di meja kamar Violyne karena salah tingkah. "Kalo gtu kamu istirahat lagi aja, koko keluar dulu" kata Rayden sambil berdiri. Ketika hendak beranjak, Violyne langsung menahan Rayden dengan menarik kemeja Rayden. "Koko kok lupa?" Tanya Violyne yang menatapnya bingung. Sontak Rayden teringat lalu mencium kepala gadis imut itu dan menghusap nya. "Udah kan" kata Rayden sambil tersenyum melihat wajah girang Violyne yang mengangguk.

Rayden pun akhirnya memutuskan keluar kamar Violyne. "Kamu uda puas bikin aku emosi?" Tanya Rayden sambil menahan tingkat suara nya. "Itu kan cuma bercanda" jawab Kris sambil memasang senyum mengejek. "Ayo" ajak Rayden yang turun mendahului Kris. Kris pun memasang wajah sombong sambil melirik ke kamar Violyne yang tertutup lalu ikut pergi menyusul Rayden. "Aduh". Tiba-tiba Kris tertabrak seorang pelayan gadis muda yang sedang berlari sambil membawa makanan anjing.

Gadis itu jatuh dan siku nya berdarah. Sedangkan nasip makanan anjing yang ia bawa tak seburuk itu, hanya berserakan sedikit. "Kekacauan apa yg kau lakukan Kris? Bukankah dokter yang profesional selalu mengutamakan keselamatan?" Tanya Rayden sambil memasang gaya sombong khas nya. "Ck"

Bersambung...

Cek Telegram : Onfire burn
Buat ngobrol2 sm aku :v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🔞💕My Hottie Lover🔥🥵 [Indonesian version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang