-Futile, Chapter 6

116 27 4
                                    

Preview from previous chapter

[name] yang masih tertawa pun mulai berlari mendahuluinya.

"SATORU! KALAU KAU LAMA, AKU AKAN PULANG SENDIRI LOH!" Sahut [name] sambil melambaikan tangannya dari kejauhan.

Seakan terpukul kenyataan, Gojo pun tersadar dari lamunannya dan ikut berlari dibelakang [name] sambil berteriak,

"[NAME]-SAN! TUNGGU AKU!!~~"

———————————————————

Chapter 6

₊‧°𐐪♡𐑂°‧₊

Futile.


2000

      Langit yang mulai gelap, matahari yang sudah digantikan dengan bulan, deru angin malam yang dingin, dan mereka.
 
"Satoru! Aku dengar kau cepat, apa orang orang membohongiku? Kenapa kau masih dibelakangku?" Ejek sang gadis sambil berlari.

"HA?! [NAME]-NEE, JANGAN REMEHKAN DIRIKU!" Balas si pria sambil mencoba mengejarnya dari belakang.

Hentakan kaki dua insan yang berlari saling mengejar satu sama lain, dan canda tawa mereka terdengar nyaring.

Mereka berlari mengitari Taman didekat kediaman Tokio tanpa henti. Menikmati waktu mereka bersama hingga letih.

Setelah merasakan batas mereka, Gojo dan [name] pun duduk di salah satu kursi taman. Mereka berdua sedang terengah engah, tetapi mereka berdua tetap tersenyum sambil tertawa.

Seakan akan dunia hanya ditempati oleh mereka.

"[Name]-nee.. hah.. bagaimana— [name]-nee bisa secepat itu.. hah.." celetuk Gojo yang masih terengah engah.

"Apa nee-chan hah.. Tidak kenal lelah.. hah.." tambah Gojo.

"Mungkin?" Jawab [name] sambil tertawa, sebelum berdiri sambil mengulurkan tangannya ke Gojo.

"Aku tadi berjanji pada ayah untuk tidak pulang terlalu larut, ayo!" Ajak [name] sambil tersenyum.

Gojo yang melihatnya hanya tersenyum balik kepadanya sambil menerima uluran tangannya.

"Hah.. apa boleh buat, ayo! Jangan sampai paman jadi tidak percaya padaku untuk mengantar anak perempuan kesayangannya pulang tepat waktu lagi~" ucap Gojo sambil berjalan dibelakang [name].

[Name] yang mendengar perkataan nya hanya tertawa dan melanjutkan langkahnya.

Akhirnya, dua insan tersebut pun lanjut berjalan sambil bercanda tawa ria.

Tetapi tiba tiba, kaki [Name] terhenti. Hal ini membuat Gojo yang dibelakangnya menabrak punggungnya.

"Ouch! [Name]-nee kenapa berhenti tiba tib—a..?"

Tubuh [Name] benar benar membeku. Mata sang gadis sama sekali tidak berkedip, seakan tidak percaya dengan pemandangan menyakitkan yang terpampang jelas didepan matanya.

Ia melihat pria bersurai gelap yang sedari tadi dirinya tunggu, sedang berjalan dengan gadis lain sambil bercanda tawa.

"itu si Zenin..?!" Ucap Gojo sambil membelakakan matanya.

Gojo sendiri tahu betul kalau [name] telah menunggu pria itu jauh sebelum dirinya datang ke café tadi. Jadi, melihatnya dengan wanita lain adalah hal yang mengejutkan.

Disisi lain, [name], ia masih terdiam. Dirinya merasakan iri dan sakit didalam hatinya saat melihat cara pria yang ia cintai itu menatap si gadis yang sedang berjalan disebelahnya.

Ia tau dengan benar kalau tatapan Toji terhadap gadis benar benar berbeda dari cara pria itu biasanya menatap dirinya, dan semua orang tahu bahwa [name] mengerti akan hal itu lebih dari siapapun.

Hati Gojo berdegup kencang, ekspresi panik terpampang di wajahnya.

Dengan cepat, Gojo pun langsung mengalihkan pandangannya kepada gadis pujaan hatinya.

"[Name]-nee—"

Tetapi, wanita bersurai hitam pekat yang dipanggil Gojo hanya bisa menatap pemandangan didepannya dengan senyuman pahit.

"Ah.. aku sangat iri terhadapmu. bahkan ia tidak pernah menatapku seperti itu." Jerit [name] dalam hati.

Sang gadis yang terdiam akhirnya mengalihkan pandangannya ke tanah. Dirinya merasakan air mata mulai terkumpul dimatanya.

Pada akhirnya, Gojo tidak bisa melakukan apapun.

Kesunyian berat pun menerpa Gojo dan [name]. Gojo yang dikenal sebagai "terkuat" sekarang hanya bisa terdiam saat melihat air mata gadis yang ia cintai jatuh ke tanah.

Dirinya tau kalau kata kata hanya akan memperburuk keadaan sang pujaan hati.

Akhirnya, dirinya memilih untuk tidak mengatakan apapun.

Ia hanya memeluk [name] yang mulai menjatuhkan air matanya dengan sunyi, dan langsung berteleportasi ke dalam kediaman Tokio, didalam kamar [name].

"..Maaf kalau tidak sopan, [Name]-nee." Ucap Gojo dengan lembut, sambil mengusap kepala [name].

Dirinya sekarang tidak perduli kalau [name] bisa merasakan detak jantungnya yang berdetak dengan sangat cepat karena jarak tubuh mereka yang sangat dekat,

saat ini ia hanya ingin mendekap erat pujaan hatinya didalam pelukannya.

[Name], yang masih menitikkan air matanya, akhirnya menyenderkan kepalanya pada dada Gojo.

Hal yang terjadi mungkin terlihat sepele dimata orang lain, seperti,

"Oh, hanya crushmu yang suka kepada wanita lain, cari saja yang baru!"

Tetapi, bagi seorang Tokio [name], ini adalah patah hati pertama bagi dirinya.

Cinta pertamanya sekarang sudah menemui orang yang ditakdirkan untuk dirinya.




—625 words.


Hai haii semuaa, kurang sedih ya kayanya cerita mba name? Hehehe
MAAF JUGA YA UPNYA LAMAA, aku diserbu tugas presentasi + TO?!

Sehabis ini ceritanya akan timeskip lagi, jangan bosen duluan yah, belum masuk cerita inti-nya HAHAHA!


Dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan💗


     Terimakasi suda membacaa, maaf kalau ada salah kata, dont forget to leave a star trace behind ! ★ 😉

Mom! || Fushiguro Megumi x !MotherFigureReaderWhere stories live. Discover now