Matahari mulai terbenam, Anaya dan Liu bersiap untuk pergi ke suatu tempat, Anaya dengan gaun favoritnya untuk melancarkan aksi nya malam ini
"Ayo Liu, kita berangkat sekarang agar tiba disana malam hari" ucap Anaya pada Liu yang dibalas anggukan kecil
"Pertama-tama kita menggentarkan stroberi ini kepada bibi Zoelva dulu" Anaya memimpin jalan menuju rumah bibi Zoelva
Tok
Tok
Tok
"Siapa?!!!" Teriak bibi Zoelva dari dalam rumah
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan seorang gadis dengan gaun berwarna ungu dengan rambutnya yang bergelombang dan jangan lupakan rubah putih yang selalu menemani gadis itu
"Evie?" Tanya bibi Zoelva terperangah dengan sosok Anaya yang berbeda
"Ini bibi satu kotak stroberinya, Evie pamit karena Evie harus bertemu seseorang yang penting" ucap Anaya lalu pergi meninggalkan rumah bibi Zoelva ke tujuan utama
Anaya dan Liu kini sedang berada di dekat danau tempat terakhir kali Anaya beristirahat dan baru menyadari jika Liu mengikutinya
'ahh aku merindukan momen itu! Apalagi saat melihat pertarungan pangeran dan jendral!, Tapi itu sudah 5 tahun yang lalu' batin Anaya bersemangat, namun berbeda jika diluar
"AdKl8?" Ucap Anaya dengan nada bertanya dan tatapan tajamnya
"Yah benar aku dari klan AdKl8" jawab Assasin itu
"Kali ini apa alasan ketuamu mengirim dirimu untukku?" Tanya Anaya dengan nada datar
"Bayaran untuk dirimu sangatlah tinggi, ketua mengirimku untuk membawamu hidup atau mati, bersiaplah bertemu dengan malaikat maut!! An!!" Teriak pria yang berpakaian layaknya seorang Assassin
"Liu" panggil Anaya, Liu mendekat ke arah Anaya membiarkan Anaya menyenderkan tubuhnya di tubuh Liu
"Kemari dan bunuh aku" tantang Anaya kepada Assassin itu dengan nada meremehkan sang assassin
Assassin yang merasa diremehkan oleh Anaya, Assassin itu berlari kencang kearah Anaya dengan sihir penguatan miliknya
'merepotkan' batin Anaya malas melihat Assassin didepannya yang berlari sangat lamban, Anaya mengerakkan tangannya ketempat dimana Assasin itu akan menginjakkan kakinya
"Upland" tiba-tiba tanah tinggi menghantam tubuh Assassin itu membuat tubuh Assassin itu terbang ke langit
"Stone bullet" Anaya menembakkan peluru batu nya kearah kepala assassin itu tetapi meleset
WUS
Sesuatu melesat cepat setelah Anaya mengeluarkan mantranya menuju kepala Assasin itu namun meleset, Assasin itu menghindari serangan Anaya karena terkejut
"Meleset? Selesaikan ini Liu" ucap Anaya mengelus kepala Liu,Liu yang paham menjauh perlahan dari samping Anaya
Anaya memperhatikan Liu yang bersiap melompat untuk menerkam mangsanya
Liu berlari dan melompat tinggi dengan bantuan sihir angin Anaya, Liu terbang dan menggigit tubuh Assassin itu mencincangnya menjadi beberapa bagian dengan cakar tajam Liu
Bagian tubuh Assasin itu berterbangan kesegala arah, Anaya melihat bagaimana Liu bekerja tersenyum puas
TES
Satu darah menetes mengenai pipi Anaya, Anaya menyeka darah Assassin/Pembunuhan Bayaran itu menggunakan ibu jarinya
"Liu!" Panggil Anaya sedikit berteriak, Liu meninggalkan mainannya itu melompat kesamping Anaya
"Mari kita pulang dan membersihkan diri" Ucap Anaya menaiki punggung Liu, Liu pun berjalan menjauh dari danau untuk kembali pulang ke desa Deir
"Ahhh! Rasanya menyenangkan bermain seperti tadi, tapi..... sepertinya aku harus melakukan terobosan lagi dan berlatih menembak target" ucap Anaya sambil mengingat kejadian didanau tadi
“mengapa anda tidak mencobanya di hutan Binasa di sekitar desa ini untuk melakukan terobosan dan berlatih” Ucap Liu melalui telepati
"H-hutan binasa?! Tidak! Tidak! Tidak! Aku tidak akan pernah pergi ketempat itu lagi apapun yang terjadi!!" Dengan panik Anaya membalas perkataan Liu
Anaya menegang saat mengingat pengalaman buruknya melakukan terobosan di hutan Binasa sebelum tinggal di desa Deir
“Jangan bilang anda takut dengan mahluk kecil, bersayap, dan berwarna coklat gelap itu?” Telepati Liu dengan nada mengejek Anaya
Anaya menggenggam bulu putih Liu yang kini ada cat berwarna merah sedikit menghiasi bulu cantik Liu
"Liu......jika ingin mati maka akan aku kabulkan sekarang.."
Mendengar ucapan Anaya yang mendalam dan genggaman pada bulunya semakin kencang membuat Liu panik dan takut
"Tidak....tidak...tidak....aku bercanda!! Bercanda!!" Telepati Liu berteriak panik di pikiran Anaya
"Kalau begitu diam! Mengerti?" Lirih dan menekan kata diakhir kalimatnya, dibalas anggukan cepat oleh Liu
—Flashback
"Oh, apakah ini Hutan Binasa?" Tanya Anaya saat melihat hutan didepannya terlihat seperti hutan pada umumnya
“hati-hati! Sesuatu berlari cepat menuju kemari” ucap Liu memperingati Anaya melalui telepati
Anaya bersiap di posisinya dengan belati Luo-yi ditangannya, Anaya menggenggam erat belati ditangannya
Grrrr
Seekor serigala menggeram dibalik semak-semak membuat Anaya dan Liu terkejut
"Sejak kapan ada serigala disana!? Mengapa ia lolos dari pelindung yang kupasang?" Tanya Anaya kepada Liu
“sepertinya dia bukan serigala biasa, jika dilihat dari penampilannya kemungkinan dia ada pangeran dari ras serigala!” Jawab Liu melalui telepati
"Apa yang kalian lakukan di wilayah kerajaanku?! Grrr" Tanya pangeran serigala sambil menggeram memberikan ancaman
"D-dia bisa berbicara?!!!!!" Teriak Anaya terkejut
“Tentu saja! Dia adalah pangeran ras serigala, levelnya sudah melebihi raja ras serigala bisa dibilang dia adalah lawan yang kuat” ucap Liu menjawab keterkejutan Anaya
--
Part ketemu jodohnya besok ya, hari ini males dikit ngetik karena sinyalnya gangguan😭
YOU ARE READING
FRUIT GIRL [REVISI]
Fantasy"Panggil gw Anaya, Anaya Evie Tamalanrea" ucap gadis itu a.k.a Anaya Baik Anaya Anaya merollingkan matanya malas, dengan hologram didepannya ini, tapi Anaya tepis saat merasakan perutnya minta diisi "Oyy holo!! Disini ada makanan ga sih?" Tanya Anay...