Three: Benua Zhuen

1.1K 56 0
                                    

Anaya terbangun dari tidurnya setelah dikirim secara tiba-tiba oleh Holo, Anaya bangun dari posisi tidurnya karena merasakan punggungnya yang sakit

Anaya memandangi sekelilingnya, tanpa Anaya sadari ada banyak pasang mata yang menatap dirinya yang terbangun dari kematiannya

"IBLIS!!! IBLIS MERASUKI TUBUH GADIS ITU!! CEPAT LARI SEMUANYA!!!" Teriak seseorang membuat yang lain panik

Anaya sedikit terkejut dengan teriakan seorang pria yang berpakaian layaknya seorang pendeta? Mungkin, semua orang berlari ketakutan meninggalkan Anaya sendirian

"Dasar orang-orang aneh" ucap Anaya sambil menatap para penduduk yang masih berlari terbirit-birit bahkan sampai ada yang terjatuh

"Menyebalkan!!" Ucap Anaya saat mengingat Holo mengirimnya secara tiba-tiba, sangat menyebalkan jika diingat-ingat

"Aduh duh! Sakit banget punggungku" Ucap Anaya sambil bangun dari tumpukan kayu yang sepertinya akan digunakan untuk membakar raga barunya

"Susah banget turunnya, kakinya pendek banget sih!" Kesal Anaya sambil berusaha turun dari atas tumpukan kayu dan belum menyadari jika tubuhnya masih ABG

Saat berhasil turun Anaya menyadari sesuatu yang aneh pada tubuh barunya itu

Anaya tersenyum tipis saat tau kondisi tubuhnya, Anaya memicingkan matanya menatap kearah langit

"HOLO KAU BENAR-BENAR MENYEBALKAN!!! BASTARD!!!!" Teriak Anaya kencang, holo yang mendengarnya teriakan Anaya merasakan ancaman yang akan segera datang menemuinya

Anaya berjalan meninggalkan halaman tempat raganya mau dibakar, Anaya berjalan memasuki hutan hingga tiba ditengah hutan

"Aduh ini dimana?" Ucap Anaya sambil melihat sekelilingnya yang hanya ada pepohonan dan semak-semak liar

Srek srek

Telinga Anaya menangkap suara yang berasal dari salah satu semak-semak di belakang Anaya, Anaya berbalik menatap semak-semak didepannya dengan langkah pelan Anaya  berjalan mendekati semak-semak

SREKKK

BRUKK

Seekor Rubah putih melompat keluar dari semak-semak menutupi wajah Anaya hingga Anaya terjatuh duduk di atas tanah

"AAA!!! ANJIR APA INI BANGSAT!" Teriak Anaya panik berusaha melepaskan si rubah putih dari wajahnya

Secara refleks alami karna terkejut, Anaya melempar Si Rubah putih dengan tenaga membuat keempat kaki sang rubah terluka dan patah

Anaya yang terkejut dengan cepat bergegas mendekati si rubah, Dengan perasaan bersalah karena sudah melukai si rubah, Anaya berinisiatif untuk merawatnya hingga sembuh

"Maaf ya rubah, aku ga sengaja refleks tadi" ucap Anaya lirih diakhir dengan perasaan bersalah pada si rubah, perlahan Anaya mengangkat tubuh si rubah dan menggendongnya

"Di hutan ini ada pohon lurus ga ya?" Gumam Anaya celingak-celinguk mencari pohon yang dia cari

"Oh itu ada!!" Teriak Anaya seneng saat melihat pohon yang dicari tidak terlalu jauh didepannya

"Sabar ya rubah lucu bentar lagi sembuh kok" Anaya menggendong si rubah layaknya seorang bayi

(Perjalanan pun dimulai - author)

Anaya berjalan menyusuri hutan, melewati sungai dengan arus yang deras, bertemu para kawanan serigala yang membuat Anaya berlari ketakutan hingga tiba di jurang yang curam dan dalam

Anaya berhenti hampir terjatuh kedalam jurang, para kawanan serigala mengepung Anaya yang berada di tepi jurang

Grrrrrr

Para serigala menggeram sambil mendekati Anaya perlahan-lahan, hingga pemimpin mereka melompat

Salah satu serigala melompat ingin menerkam Anaya, Anaya menutup matanya sambil memeluk erat tubuh Rubah kecil

Perlahan Anaya membuka matanya saat tidak merasakan apapun, bahkan hawa membunuh dari para serigala menghilang

Saat Anaya membuka matanya para kawanan serigala telah menghilang entah kemana, membuat Anaya lega sekaligus khawatir, takut jika ada Hewan lain yang membuat para kawanan serigala menghilang

Anaya menatap dan meneliti sekitarnya, setelah dirasa aman, Anaya bangkit sambil menggendong Rubah kecil yang sudah pingsan

"Jalan memutar?" Gumam Anaya berpikir untuk mencari jalan lain agar tak perlu melewati jurang yang dalam itu meskipun akan memakan waktu yang cukup lama

Saat Anaya berbalik di sebrang jurang terlihat bayangan hitam di balik pohon yang terus menatap Anaya yang mulai berjalan menjauh hingga menghilang dibalik pepohonan

"Rubah kecil? Apakah kau lapar?" Tanya Anaya kepada rubah digendongnya karena Anaya merasa lapar

Rubah kecil itu menata Anaya dan bersuara kecil pertanda 'iya', Anaya yang mendengar itu tersenyum karena kebetulan lurus didepan mereka ada sebuah sungai

"Wah sungai..... Rubah kecil, beristirahat disini oke? Aku akan pergi menangkap ikan dan mencari beberapa buah" ucap Anaya tersenyum sambil mengelus Si rubah

Dengan perlahan Anaya meletakkan Rubah kecil di atas dedaunan kering yang berjatuhan dari atas pohon karena angin meniup mereka

"Rubah kecil tunggu disini, aku akan segera kembali" ucap Anaya tersenyum kemudian pergi meninggalkan Rubah kecil

Anaya berjalan menuju sungai, mata Anaya menangkap ada beberapa pohon yang sudah berbuah dan matang

"EH? Buah jenis apa itu?" Bingung  Anaya saat melihat ada pohon dengan banyak buah berbentuk aneh bergelantungan di pohon

Anaya berjalan mendekati pohon itu kemudian memanjat pohon untuk memetik satu buah, selesai memetik buah Anaya mengamati buah itu dengan seksama

"Buah ini berbentuk seperti jeruk, tapi seperti ada tarikan yang menarik daging buah ini sehingga bentuknya seperti jeruk yang sedang dicubit, boleh dimakan?" Pikir Anaya untuk mencoba buah aneh itu atau tidak

"Prinsip hidup itu, mencobalah agar tidak penasaran selama itu benar!" Ucap Anaya kemudian menggigit buah aneh itu

"Woww! Rasanya sangat enak! Tekstur nya seperti apel tetapi rasanya lebih manis dan ada sedikit rasa masam dibagian kulit buahnya" ucap Anaya sambil terus memakan buah yang sudah ia gigit

"Kurasa aku akan menyimpan beberapa buah untuk diriku nanti diperjalanan" ucap Anaya setelah menghabiskan buah yang ia petik tadi

Anaya memetik buah tadi secukupnya untuk dirinya simpan sebagai bekal perjalanan, setelah selesai memetik buah Anaya turun dari pohon dengan cara melompat karena tinggi pohon itu terbilang cukup rendah

"Bagaimana caranya aku menyimpan semua buah ini?" Ucap Anaya sambil berpikir, tiba-tiba senyuman manis terbit dibibir anaya

Anaya meletakkan buah yang ia petik tadi diatas tanah kemudian....

KRIETTTT

Anaya merobek kain hanfu lapisan pertamanya, dan memasukkannya buah yang ia ditengah-tengah kain yang ia sobek tadi

Kemudian mengikatnya Agar buahnya tak kemana-mana, Selesai diikat Anaya kembali mengikat kain itu dipinggang kecilnya

Setelahnya, Anaya melanjutkan langkahnya menuju sungai untuk menangkap ikan dan mengambil air

Saat tiba di sungai ada banyak bunga-bunga cantik berbagai warna tumbuh disekitar sungai membuatnya terlihat indah dan bermakna

"Sungai ini sangat indah" gumam Anaya melihat bunga-bunga yang tumbuh sambil berjalan mendekati sungai

Tak lupa Anaya membawa daun yang besar ditangannya untuk membawa air sungai, saat ingin mengambil air...

"ANJING ITU SIAPA?!!!"

Telah selesai direvisi bab 3

Hari Rabu tanggal 19 - Juni - 2024

FRUIT GIRL [REVISI]Where stories live. Discover now