hari berganti hari , minggu berganti , dan tahun pun berganti tahun .
sekarang raneesa hampir berumur
20an . dia sekarang sedang berkuliah di universitas terbaik . dia mengambil jurusan akutansi .Dan apa kabar Dengan ray? dia tidak tau lagi, mereka benar benar lost contact. tapi itu bukan masalah bagi raneesa , dia tetap mencintai pria itu sampai detik ini .
disisi lain ray arya berkuliah di universitas New york. Dan kabarnya ketika lulus kuliah dia akan melanjutkan perusahaan minyak ayah nya di tanah air , walau dia bukan pemegang saham utama tetapi dia memegang saham cukup besar , karena nanti dia akan menduduki posisi direktur menggantikan abang nya, revan arya . Dan posisi abang nya bakal naik ke posisi CEO
_______♡_________
" kita nanti main kerumah mu ya ,raneesa " ujar Aldrich
" wait , why ? kenapa harus rumah gw ?" raneesa mengerutkan alis nya
" hellow, bukan nya lo bilang kita akan mengerjakan skripsi nya bareng di rumah lo? pikunan amat deh mbak " evelin mencibir
belakangan ini raneesa merasa capek dan pikunan karena dia harus mengerjakan ini itu , dan harus mengerjakan skripsi dengan baik , supaya dia lulus dengan ipk yang tinggi . dia harus mendapatkan nya agar di terima pekerjaan di kantor kantor besar .
disisi lain.....
" hallo ma, bentar lagi aku wisuda ,nanti mama ,papa, dan abang ke new York kan? " ujar ray dalam telepon
" ya pasti dong nak, kami pasti datang dan kamu harus siap and start how to invest and business. jangan lupakan itu "
" siap buk boss"
kemudian telepon di matikan. lalu Ray duduk di balkon menatap kesibukan kota New York, begitu sibuk. dia begitu lemas memikirkan dia akan mengurus perusahaan ayah nya . dia sebenarnya tidak berminat, tapi mau gimana lagi?
____________♡_____________
" eh raneesa , lu tahan banget sih ngejomblo seumur hidup kayak gini ?, emg lu ga bosen apa liat orang orang pacaran dan lu enggak ? "
evelin sedari tadi hanya membahas itu di rumah raneesa
" iya tuh bener evelin , mending lu sama gw aja " aldrich berkata dengan muka sok gagah
" dih apaan sih , muka dan nama lu aja yang sok gagah, mulut mu aduh plis kayak betina , suer . siapa sih yang mau sama lu? mungkin om om yang kelebihan duit itu ya ?"
raneesa tertawa jahat
" dih jahat amat sih neng , kena karma baru tau lu"
aldrich membuang muka karna kesal
evelin dari tadi hanya scroll layar handphone nya , entah apa yang dia kerjakan hingga seketika
dubrakkk..
meja dipukul oleh evelin
sontak mereka berdua kaget
" apaan sih lin, bikin jantung gw copot aja , emg lu bisa beli jantung se sehat gw?" raneesa berceloteh
" nih liat , ada cowo ganteng plus mapan , bisa lu pacarin nih orang " evelin merasa bangga
" syukur lah , sekarang lu ga single lagi, kalau udh mapan bisa sekalian nikah tu ,hahahah, dapet ponakan baru deh gw"
aldrich ikut serta dalam percakapan mereka berdua
raneesa banyak mengucap karena teman nya satu ini
" bagus ni sa, dari pada lu jomblo mulu , tiap malam minggu lu gangguin gw dan marley aja "
" iya bener tuh evelin , kasihan sepupu lo si marley tu , banyak cowo naksir dia tapi dia tolak demi nunggu lo dapat pasangan , biar sama sama ngedate" aldrich mencibir
" oke oke harap tenang , baik lah akan gw coba , kalau ga berhasil jangan salahin gw ya "
lalu bagaimana Ray dan Raneesa bertemu ? tunggu part berikutnya ya !
°
°
°
terima kasih telah membaca ✨️
jangan lupa vote , babe 🧚🏼♀️💞
