2

837 70 6
                                    

Tiga hari kemudian tepatnya Pukul 05.45 pagi

Di teras rumah di kediaman sederhana jenlisa

"Hati hati di jalan, hubungi aku setelah kamu sampai tujuan oke, hanya sekedar satu kata atau apapun itu tidak apa apa"
Jennie merapihkan sedikit seragam yang Lisa kenakan juga membetulkan topi baret nya, dia menatap suaminya sedih karna Lisa harus di tugaskan di negara konflik yang cukup jauh dari Korea

Lisa tersenyum mengangguk mengusap lembut surai rambut istrinya

"Emm tenang saja oke, aku akan pastikan aku akan pulang dengan selamat tanpa luka sedikitpun di tubuhku"

Jennie mengangguk paham, lalu keduanya pun saling berpelukan erat untuk melepas kepergian lisa sebentar lagi, mereka hanya sedang menunggu jemputan dari mobil dinas lisa

Gadis kecil terlihat berlari merentangkan kedua tangannya dari arah dalam rumah sembari membawa boneka kesayangannya di tangan kirinya

"Dadaa~" Ella menangis tidak mau ditinggal oleh dada nya, memeluk satu kaki ayahnya

Jennie dan Lisa yang berpelukan sontak melepaskan pelukan mereka, menoleh menunduk menatap anak semata wayang mereka yang bergelayutan di sebelah kaki lisa

"Stttt jangan menangis oke nanti dada ikut sedih" melepas tangan anaknya dari kakinya lalu berjongkok dan memeluk anaknya "kamu baik baik ya di rumah jangan nakal dan membuat mommy kerepotan, setelah dada pulang dada janji kita akan pergi ke Disneyland. bagaimana?" ucap Lisa berusaha menghibur anaknya agar berhenti menangis

Ella menghapus air matanya menggunakan tangan kecilnya lalu mengangguk

"Dada janji?"

"Ya dada janji, sejak kapan dada mengingkari janji padamu princess"

Ella mengangguk lalu memeluk leher ayahnya erat, tidak mau melepasnya, Lisa membiarkannya sampai nanti mobil dinasnya datang menjemput

"Ingat pesanku honey jika bahan makanan kita habis atau kamu memerlukan bantuan apa pun hubungi saja rose oke, dia juga di tinggal oleh kekasihnya"
Titah Lisa yang di angguki Jennie

Tidak lama dari situ sebuah mobil truk besar berhenti di depan kediaman jenlisa, memberikan klakson

"Honey aku pergi dulu oke"

Lisa menoleh kearah mobil lalu kembali menoleh pada istrinya, setelah itu memberikan Ella yang berada di gendongannya pada Jennie membuat gadis kecil itu berontak kembali menangis keras, dia mengecup bibir istrinya sekilas sebagai perpisahan lalu meraih tas ranselnya dilantai yang terlihat cukup besar dan berat

Jennie melambaikan tangannya kearah Lisa yang sedang berjalan mundur sambil melambai dan tersenyum kearahnya, sembari berusaha menenangkan tangisan anaknya dengan cara mengayun ayunkan tubuh kecilnya di gendongannya

Tidak lama mobil besar itu pun mulai melaju dan pergi menjauh, membuat Jennie kehilangan pandangannya dari mobil itu

"Sttt sudah baby jangan menangis nanti dada sedih bagaimana?, Ella ingat pesannya kan"

Dengan keadaan menangis Ella tetep mengangguk mulai sedikit menghentikan tangisannya walaupun tidak sepenuhnya hilang karna Ella menangis sampai sesegukan melihat kepergian ayahnya

"Sudah oke" usap Jennie pada air mata Ella yang berada di pipi gembulnya "bagaimana kalau kita pergi kerumah sakit untuk menemui aunty rose" ajak Jennie berusaha menghibur anaknya lagi

Ella kembali mengangguk membuat Jennie tersenyum lalu mereka pun akhirnya masuk kedalam rumah, sebelumnya Jennie mengunci pintu rumahnya dulu karna dia ingat pesan Lisa bahwa dia harus terus hati hati dan waspada apa lagi dinasnya sekarang memakan waktu yang lama yaitu satu bulan penuh




affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang