Badan Leo terkubur oleh banyaknya bola-bola plastik yang kecil dan berwarna-warni. Leo dengan iseng melempari Zayyan dengan bola-bola kecil, dan Zayyan pun membalasnya. Mereka tertawa seperti anak kecil yang asik bermain.

Leo mendekati Zayyan dan menindih tubuhnya. Dan tubuh mereka terkubur oleh bola-bola kecil, kecuali bagian kepala. Mata indah Zayyan memandang wajah tampan Leo yang berada diatasnya.

Leo masih berada diatas tubuh Zayyan, dan memandangi wajah manis Zayyan dibawahnya. Beberapa detik, mereka tidak bergerak, kecuali kedua mata mereka yang berkedip. Di posisi itu, Leo ingin sekali mencium bibir Zayyan. Wajah Leo perlahan-lahan maju beberapa milimeter. Sedangkan, Zayyan dibawahnya hanya diam memandangi. Zayyan tidak bergerak, tidak menolak ataupun melawan.

Ssett...

Kepala Leo jatuh disamping kepala Zayyan. Bibir Leo hanya bisa mencium bola-bola kecil dibawahnya.


****


Malam hari pun tiba.

Di sebuah kedai, Leo memesan ganjang-gejang dengan porsi yang banyak, ditemani Zayyan yang duduk disampingnya.

"Udah pernah coba ini, belum?" tanya Leo.

"Kepiting?"

"Ini bukan kepiting biasa. Ini kepiting mentah yang difermentasi pakai kecap asin. Cobalah!" Menggunakan sumpit, Leo menyuapi sepotong daging kepiting mentah ke mulut Zayyan.

"Asin," komentar Zayyan sambil mengunyah.

"Makanya, pakai nasi. Nih," Leo lagi-lagi menyuapi Zayyan, meski kali ini hanya nasi putih.

Zayyan tersenyum sambil mengunyah. "Mm... mashiketta!"

Leo juga tersenyum. Rasanya, Leo ingin terus menyuapi Zayyan sampai makanan nya habis. Tapi, Leo sadar, dirinya dan Zayyan cuma sahabat. Akhirnya, mereka pun menikmati ganjang-gejang bersama, tanpa suap-suapan lagi seperti keinginan Leo.

"Leo, kamu makannya banyak juga ya."

"Iya. Aku pengen gemuk tapi nggak bisa. Bukan gemuk sih, tapi pengen punya badan berisi kayak Hyun..."

Leo terdiam, dan tiba-tiba perasaannya galau. Ia teringat seseorang dan hampir menyebutkan namanya.

"Hyun siapa? Hyunsik?"

Tebakan Zayyan benar. Tapi, Leo menyangkal. "Bukan. Maksudku, pengen punya badan kayak... kayak Sing! Iya, kayak gitu."

Zayyan mengangguk dan melanjutkan makannya. Sedangkan, Leo berpikir. Apa ia bisa curhat kepada Zayyan tentang hubungannya dengan Hyunsik? Apa tanggapan Zayyan? Apakah Zayyan akan biasa saja, atau jijik karena mengetahui Leo adalah gay?

Leo menggeleng. Tidak semua hal tentang diri kita, boleh diceritakan pada oranglain. Termasuk kepada sahabat. Kemudian, Leo pun mengalihkan pembicaraan nya.

"Zayyan, tadi saat makan siang, sepertinya kau lebih banyak diam. Kau memikirkan sesuatu?"

Zayyan menghela napas. Kemudian, Zayyan curhat tentang Beomsoo. Menurutnya, sikap Beomsoo sedikit demi sedikit mulai berubah. Tidak seperti saat di agensi sebelumnya, Zayyan dan Beomsoo adalah sahabat dekat. Tapi, Beomsoo yang sekarang seperti mulai mengacuhkan Zayyan.

"Jadi, dulu kau dan Beomsoo berasal dari agensi yang sama?"

Zayyan mengangguk.

"Aku nggak tau gimana caranya agar kau dan Beomsoo kembali dekat. Tapi," tangan Leo merangkul bahu Zayyan. "Kan ada aku!"

Zayyan menengok kearah Leo. Dipandangi Zayyan membuat Leo salah tingkah. "Maksudnya... ada aku. Dan ada Sing, teman sekamar mu. Juga ada Ricky, orang yang kau anggap berjasa, hingga kau bisa masuk OCJ. Benar, kan?"

Xodiac Punya CeritaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz