10. Sweet side of Him

108 13 0
                                    


Matahari masih belum muncul, namun aku sudah terbangun dari tidurku. Eunchae tidur dengan sangat nyenyak di sampingku, aku pun bangkit perlahan agar tidak membangunkannya.

Aku membasuh wajahku dan menggosok gigi sebelum akhirnya keluar dari kamar.

Ruang tengah terlihat berantakan, sepertinya anak - anak yang lain sempat begadang dan berkumpul disini.

Aku membereskan sisa - sisa cemilan yang berserakan dan botol minuman kosong yang tertinggal di meja.

Ternyata piring - piring bekas makan semalam juga belum di cuci jadi aku sekalian membersihkannya.

Aku terlalu sibuk sampai baru menyadari Sunghoon yang menyender di dinding sambil menatapku beberes dapur.

"Kau mengagetkanku!" Bisikku.

"Apa? Aku bahkan tidak melakukan apa - apa." Dia terkekeh pelan. "Apa ini gambaran masa depan kita?"

Aku langsung mendelik padanya.

"Kenapa? Bukankah cepat atau lambat kita pasti akan menikah? Kau akan jadi istriku, dan aku jadi suamimu." Dia tersenyum jahil.

Yang dia katakan ada benarnya.

Apakah kami akan benar - benar menikah?

"Tidak akan terjadi kalau kau ternyata jatuh cinta dengan perempuan lain dan meminta untuk membatalkan pernikahan kita."

Sunghoon berjalan mendekatiku, "Jadi, itu kekhawatiranmu?"

"Ya! Percaya diri sekali kau?" Sahutku cepat. "Aku bahkan tidak bisa membayangkan masa depan akan seperti apa?"

Laki - laki bermarga Park ini tersenyum, "Tenang saja, aku tidak akan membatalkannya apapun yang terjadi."

"Jadi, kau juga jangan sampai membatalkannya." Lanjutnya masih tetap tersenyum.

Aku tidak memberikan respon dan terus menyibukkan diri dengan bersih - bersih dapur.

Sunghoon malah terus mendekat padaku, "Aku serius dengan ucapanku."

Tiba - tiba ada seseorang datang, sontak aku menarik Sunghoon untuk bersembunyi disamping kulkas.

Kenapa pula aku menariknya? Harusnya aku bersembunyi sendiri!

Sunghoon mengintip dan melihat siapa yang datang, Ia pun memberi isyarat kalau itu adalah Leeseo yang sedang mengambil air minum.

Kami tetap diam dengan posisi yang sangat dekat karena terhimpit antara kulkas dan dinding.

Beberapa menit berlalu, tapi Sunghoon tidak juga bergerak, dia malah terus menatapku sambil tersenyum.

"Apa Leeseo sudah pergi?" Bisikku sangat pelan.

Sunghoon mengintip lagi dan menggeleng.

Sebenarnya dia minum seberapa banyak? Kenapa dia masih disana?

Aku mengisyaratkan Sunghoon untuk mengintip lagi namun responnya tetap sama, dia hanya menggeleng sambil terus menatapku sembari tersenyum.

Aneh.

Aku pun akhirnya mengintip sendiri, ternyata tidak ada siapa - siapa?!

Tanganku langsung memukul dada Sunghoon dan kemudian keluar dari samping kulkas, aku mendelik padanya dan dia terkekeh.

Ternyata dari tadi dia berbohong?!

"Kenapa kau selalu marah - marah?" Dia masih terkekeh.

"Kau menyebalkan sekali, Park Sunghoon!" Desisku sinis.

FIANCEE - Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang