Part three

441 30 4
                                        

Pukul 18.00 malam hari, keluarga Admajaya tiba di kediaman keluarga Bagaskara.

"Tiffany!!!" teriak seorang wanita berlari menghampiri mama Jeandra yang sedang duduk di sofa ruang tamu, lalu memeluknya erat.

"Bianca!!!"

Tiffany lalu membalas pelukan wanita tersebut.

"Apa kabar kamu?" tanya Tiffany kepada wanita tersebut

"Aku baik, kamu sendiri gimana?" tanya balik wanita tersebut

"Aku baik" jawab Tiffany

Wanita tersebut adalah Bianca. Ibu dari Navero dan nyonya besar dikeluarga Admajaya.

Bianca datang ke kediaman keluarga Bagaskara bersama suaminya. Namanya adalah David, pemilik Perusahaan Admajaya yang sedang naik daun tahun ini.

"Ngapain lo masih berdiri dipintu vid?" tanya Kevin

Mendengar perkataan Kevin, David segera masuk kedalam rumah temannya itu.

"Apa kabar bro?" tanya David sambil mengajak Kevin tos

"Baik-baik aja gue" jawab Kevin

"Lo sendiri gimana?" tanya Kevin balik

"Kaya yang lo lihat" jawab David cengengesan

Kevin yang mendengar itu hanya mendengus malas.

"Duduk dulu sini" ajak Tiffany kepada bapak-bapak yang asik sendiri daritadi.

Lalu mereka berdua duduk di sofa, dengan posisi Kevin disamping istrinya, dan David disamping juga istrinya.

Kevin berdehem sebentar, lalu menatap David bersama Bianca dengan tatapan serius.

"Kalian tau kan, tujuan kalian kesini apa?" tanya Kevin

"Gue masih inget kok sama ucapan lo tadi dikantor" jawab David

"Jadi?"

"Gue sih setuju-setuju aja sama istri gue" ucap David sambil melihat kearah istrinya, lalu tersenyum tipis.

"Kalian sendiri gimana?" tanya Bianca sambil melihat kearah Kevin dan Tiffany

"Aku sih ngikut dia aja" jawab Tiffany sambil menunjuk kearah suaminya

Kevin yang ditunjuk istrinya tersenyum, kemudian dia menganggukkan kepala.

"Yaudah, berarti sama-sama setuju nih ya?" tanya David sekali lagi, untuk  memastikan mereka setuju apa tidak.

Mereka bertiga hanya menganggukkan kepala setuju.

"Tinggal nunggu anaknya aja nih, setuju apa enggak" ucap Tiffany

"Mau gamau mereka harus nerima sih" sahut Bianca

"Sayang, tolong panggilin anak-anak suruh kebawah" kata Kevin

Tiffany lalu beranjak pergi dari sana menuju lantai dua, untuk menghampiri anak-anaknya.

Setelah sampai dikamar anak-anaknya, Tiffany lalu memanggil mereka agar cepat bersiap-siap dan segera turun kebawah.

"Tiara, Jovan, Jeandra! cepat siap-siap lalu turun kebawah, om David udah nungguin kalian!" teriak Tiffany didepan kamar mereka

Mereka bertiga yang mendengar teriakan mamanya, segera bersiap-siap untuk menemui om David dan tante Bianca dibawah.

"Malam om, tante" sapa Jovan menuruni tangga, bersama Tiara dan Jeandra dibelakangnya

"Malam om, tante" sapa Tiara dan Jeandra barengan

"Malam juga Jo, Tia, Jean" sapa balik David dan Bianca

"Berdua aja tan?" tanya Tiara

"Nanti anak tante nyusul kok, sayang" jawab Bianca

Tiara hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Lalu mereka bertiga duduk di sofa yang kosong.

"Jean, ada yang mau papa bicarain" ucap Kevin dengan wajah serius

Jeandra yang merasa namanya disebut, menoleh kearah papanya.

"Apa pa?" tanya Jeandra

"Papa mau jodohin kamu sama anaknya om David" ucap Kevin tanpa basa basi

"HAH??!!!!"

Jeandra yang mendengar itu melototkan matanya kaget.

"Gak!!! Jean gak mau, papa gabisa seenaknya jodohin Jean dong!" teriak Jeandra dengan muka memerah, menahan amarah yang siap membeludak.

"Papa ngga terima penolakan!" ucap Kevin tegas

"Terserah kalian!! pokoknya Jean gamau terima perjodohan ini!"

Setelah mengucapkan itu, Jeandra langsung berlari keluar rumah, tanpa mendengarkan teriakan orang-orang yang memanggil namanya disana.

"Hah.... dasar keras kepala" Kevin menghembuskan nafasnya kasar

"Udah pa, nanti juga dia bakal balik sendiri" ucap Tiffany menenangkan suaminya

"Nanti aku suruh Nava jemput Jean aja" ujar Bianca

Mereka bertiga menganggukkan kepala setuju.

Sedangkan disisi Jovan dan Tiara.

Mereka hanya menyimak percakapan keempat orang tua tersebut, tanpa berbicara sedikit pun. Mendengar adiknya yang mau dijodohkan, mereka berdua melihat satu sama lain, lalu tersenyum jahil.

.
.
.
.

Tidak lama setelah itu, bel rumah berbunyi. Lalu pintu utama terbuka, menampilkan sosok pemuda tampan berwajah tegas dan manis menjadi satu, serta berperawakan gagah.

Pemuda tersebut berjalan menghampiri orang-orang yang sedang menatapnya sambil tersenyum.

"Selamat malam semua, maaf saya telat" ucap pemuda tersebut membungkukkan badannya

"It's okay, duduk dulu sayang" ucap Tiffany mempersilahkan pemuda tersebut duduk disofa yang kosong

Pemuda tersebut menurut, lalu duduk disofa yang ada disamping Jovan.

"Apa kabar Na?" tanya Jovan kepada pemuda tersebut

"Baik bang" jawab pemuda tersebut

Pemuda itu adalah Navero Admajaya. Anak tunggal dari David dan Bianca. Walaupun masih muda, dia sudah memegang perusahaan papanya yang ada di Bandung.

"Nava, kamu udah tau kan tujuan kamu kesini?" tanya David

Navero hanya menganggukkan kepala sebagai respon.

"Jeandra sudah dikasih tau om Kevin, dia nolak mentah-mentah perjodohan ini. Kamu susul dia sekarang" ucap David

"Kemana yah?" tanya Navero

"Kamu cari tau sendiri lah, kok tanya ayah" ucap David malas

Navero yang mendengar itu hanya menghembuskan nafasnya kesal.



*****



akhirnya bisa ngelanjutin cerita ini🙏

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 20, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Married with Enemy (JAEMJEN)Where stories live. Discover now