4

16 3 6
                                    


Manik Bae Ri mengerjap tatkala merasakan sinar matahari masuk melalui celah jendela kamar. Namun ia masih mempertahankan posisinya berada di dalam pelukan sang kekasih karena merasakan sebuah kenyamanan serta kehangatan.

Semalam keduanya sempat basah kuyup berdua. Saling berpelukan di bawah guyuran hujan malam yang begitu deras. Cukup lama, mungkin sekitar sepuluh menit. Layaknya di drama korea. Bagi Bae Ri itu sangat romantis. Pria yang bersamanya mungkin tidak memiliki sikap romantis seperti halnya Park Jimin yang tidak lain adalah kekasih dari Han Keina. Namun Kim Namjoon selalu memiliki cara sendiri untuk membuatnya merasa bahagia.

Bae Ri kembali memejamkan matanya. Menghirup dalam-dalam aroma lavender yang menguar pada tubuh sang kekasih. Pelukan kekasihnya membuat tubuhnya merasakan kehangatan.

Mata Bae Ri kembali terbuka ketika sang kekasih mulai melepaskan pelukannya.

"Kau sudah bangun?"

Bae Ri mengangguk. Lalu sebuah kecupan singkat mendarat pada keningnya. Kekasihnya kembali ke mode awal. Dan Bae Ri merasa bahagia.

"Aku sudah bangun sebelum kau bangun. Aku merasa sangat nyaman dalam pelukanmu jadi tidak aku lepaskan."

Kim Namjoon terdiam sejenak. Ia menatap pada sang kekasih yang kini tengah mengenakan kaos miliknya. Terlihat sangat kebesaran untuk dipakai kekasihnya. Namun tidak ada pilihan lain karena sang kekasih hanya meninggalkan dalaman di dalam lemarinya. Siapa yang akan menyangka kejadian basah kuyup bersama seperti semalam akan terjadi.

"Sangking mungilnya terkadang aku berpikir jika dipeluk olehmu dia akan remuk."

Tiba-tiba saja ucapan dari Min Yoongi beberapa hari yang lalu berputar di kepalanya bagai kaset rusak. Namjoon memang merasa jika ia dan Bae Ri bukan tipe pasangan yang ideal karena sang kekasih yang begitu mungil dan berwajah sangat imut. Tidak salah jika ada yang beranggapan jika Bae Ri adalah keponakannya ketika keduanya bergandengan tangan saat berjalan bersama. Dan hal itu sudah pernah terjadi ketika ia mengajak sang kekasih untuk pergi ke rumah Pamannya tepat di hari natal tiga tahun yang lalu. Saat itu sang Paman belum kenal cukup dekat dengan sang kekasih. Sang Paman mengatakan jika saja Bae Ri terlihat seperti keponakannya ketika keduanya tengah bergandengan tangan seperti yang saat itu keduanya lakukan.

"Kalau begitu mandilah." ucap Namjoon pada sang kekasih.

"Boleh aku hanya cuci muka saja dan setelahnya aku memasak untukmu. Setelah masakannya sudah tersedia di atas meja aku akan mandi."

"Baiklah kalau begitu."

"Tapi bisakah kau mencium ku sekali lagi?"

Kim Namjoon tersenyum. Lalu kembali memberikan kecupan singkat pada kening sang kekasih.

"Bukan di kening. Tapi disini." ucap Bae Ri sembari menunjuk bibirnya sendiri.

"Cucilah mukamu dulu. Kau sangat bau."

"Kenapa kau menyebalkan sekali." ucap Bae Ri sembari beranjak dari atas ranjang.

Gadis cantik tersebut menghentakkan kakinya berulang kali dengan raut wajah kesal yang begitu kentara. Melihat hal itu membuat Kim Namjoon tersenyum. Kekasihnya terlihat seperti bocah delapan tahun yang tidak diberi permen lolipop oleh ayahnya. Dan itu terlihat sangat lucu dimata Kim Namjoon. Pria dewasa berusia dua puluh sembilan tahun itu jadi ingin memeluknya hingga remuk sangking gemasnya.

"Cepat cuci mukamu. Kau terlihat sangat jelek."

Ucapan Kim Namjoon membuat Bae Ri merasa sangat kesal. Lantas dengan cepat ia mengambil sebuah bantal yang berada di atas ranjang. Lalu melemparkannya tepat mengenai muka sang kekasih. Setelahnya gadis bertubuh mungil tersebut dengan cepat berlari untuk masuk ke dalam kamar mandi. Karena takut jika Namjoon akan mengejarnya untuk balas dendam. Akan tetapi pada kenyataannya kini sang kekasih masih setia berada di atas ranjang dengan bilah bibir yang tersenyum karena melihat tingkah bodoh kekasihnya.















🍁🍁🍁🍁





Sona membuka pintu apartemennya. Ia menatap pada sang sahabat yang kini tengah berdiri dihadapannya. Menatap penampilannya dari bawah hingga ke atas. Dimatanya Bae Ri terlihat seperti gembel dengan mengenakan kaos kebesaran milik Kim Namjoon. Hal itu membuat gadis berparas cantik tersebut tersenyum.

"Siapa yang mengganti password apartemennya?" tanya Bae Ri yang merasa sangat kesal karena password apartemen yang tiba-tiba saja diganti oleh sahabatnya.

"Kau tidak pulang. Sering menginap di apartrmen kekasihmu dan pulang dengan seenak jidatmu. Keina merasa kesal denganmu. Jadi dia mengganti password apartemennya."

Tidak heran sama sekali dengan kedua sahabatnya ini. Karena Sona seringkali mendukung Han Keina dalam banyak hal. Dan gadis bertubuh tinggi bak model papan atas itu seringkali menyudutkannya bersama dengan Han Keina.

"Lalu dimana Keina sekarang?" tanya Bae Ri yang ingin sekali marah karena dengan sahabatnya karena dengan seenak jidatnya mengganti password apartemen.

"Dia sedang mencari gedung yang cocok untuk pernikahannya dengan Jimin."

Bae Ri terdiam. Ia merasa iri dengan kedua pasangan tersebut. Sejak dulu Jimin terkenal karena keromantisannya dan perilaku manisnya kepada Han Keina. Dan dugaannya pun benar jika kedua pasangan tersebut yang akan menikah. Lalu setelah ini siapa. Padahal yang ingin sekali menikah itu dirinya. Sedangkan Kim Namjoon selalu bilang belum siap jika harus berumah tangga. Sampai kapan hubungan keduanya akan berjalan seperti ini.

"Mereka akan segera menikah." ucap Bae Ri yang langsung mendapat anggukan dari Sona.

"Kau tahu jika Keina memaksa Jimin untuk segera menikahinya. Karena kalau tidak Keina akan mencari Pria lain."

Bae Ri sangat paham dengan ucapan Sona barusan. Keina memang sempat mengancam Jimin jika saja tak segera dinikahi gadis cantik tersebut akan mencari Pria lain. Apakah ancaman seperti itu akan berlaku untuk Kim Namjoon. Apa jika diancam seperti itu Namjoon akan menikahinya. Atau malah Pria itu akan marah kepadanya.

"Aku juga ingin menikah." ucap Bae Ri sembari melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartemen. Lalu Sona segera menutup pintu apartemennya.

"Menikahlah dengan kekasihmu."

"Tapi aku pernah membahas perihal pernikahan dan dia berkata padaku belum siap jika harus berumah tangga."

Sona terdiam sejenak. Ia jadi ingat akan perkataan Keina kemarin. Yang mengatakan jika saja Kim Namjoon tengah makan siang dengan seorang Perempuan yang terlihat sexy. Apa mungkin kekasih dari sahabatnya ini memang telah menghadirkan Perempuan lain di dalam hubungannya dengan Bae Ri.

"Kau ancam saja dia. Kalau dia mencintaimu pasti dia akan segera menikahi mu."

"Aku harus mengancamnya seperti apa?"

Sona terdiam sejenak, terlihat tengah berpikir. Lalu setelahnya gadis manis tersebut berucap, "Seperti Keina waktu itu. Jika dia tidak segera menikahi mu kau cari saja Pria lain."

Saran dari Sona tidak akan Bae Ri lakukan. Sebab ia takut jika Kim Namjoon akan meninggalkannya. Selama Namjoon bersama dengannya ia akan merasa baik-baik saja. Ia tidak akan membebani kekasihnya dengan pertanyaan kapan Pria itu akan menikahinya. Selama keduanya selalu bersama itu sudah cukup untuk Bae Ri.

"Aku rasa saran darimu tidak membantu sama sekali." ucap Bae Ri sembari melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Sona yang masih berdiri di samping pintu.

Putus Atau Terus KNJ (END)Where stories live. Discover now