2. Arga

42 23 92
                                    

Ada pepatah yang mengatakan, air yang tenang jauh lebih berbahaya dibandingkan air yang memiliki arus deras
~Arga Dewata Adipati Dirgantara

_

_

Siang itu di markas Black Danger terdapat Dyfan Fahrel Rafathar, Dananta Elgar Kennardo, dan Vino Bramasta tengah berkumpul. Terlihat sebuah mobil sport edisi terbatas memasuki area markas, vano turun membukakan pintu, muncullah Arga dari dalam mobil dengan penampilan yang berantakan. Arga memasuki markas sambil menyalakan rokok ditangannya, Ia duduk di kursi miliknya, sambil melihat kearah teman-temannya.

"Ga sampai kapan lu bakal diam aja sama perlakuan tu cewek-cewek?" ujar Dyfan.

"Selama penyamaran gue belum terbongkar, selama itu juga gue bakal diam sama perlakuan mereka," ujar Arga seraya menghembuskan asap ke udara.

"Ribet banget hidup lu, padahal lu tu mafia yang paling ditakutin, lu tinggal habisin aja tuh semua orang yang ngusik lu, kagak perlu lu pake acara nyamar-nyamar gini," ujar Dana meminum sekaleng soda.

"Disini ketuanya siapa? Gue atau lu? Gak usah ikut campur," tegas Arga.

"Eh i-iya," ujar Dana.

"Tuh si Dana kebelet jadi starboy kali," ujar Dyfan.

"Eh Dufan jangan jadi kompor lu, gua cuman bercanda ke Arga," kesel Dana.

"Nama gue Dyfan njir, lu kira gue taman hiburan lu panggil Dufan apa?" Kesel Dyfan.

"Lu berdua ribut sendiri dari tadi gue perhatiin, oh ya Ga, siapa nama cewek yang nge-bully lu itu?" Tanya Vino.

"Kalo gue gak salah namanya Anastasia Queenna Excuela," ujar Arga mengingat-ingat.

"Ana anak dari pak Erlangga yang rekan bisnis lu itu?" Tanya Vano.

"Erlangga? Yang mana? Rekan bisnis gue ada tiga orang yang namanya Erlangga," ujar Arga.

"Itu pak Adrian Erlangga Excuela, pemilik perusahaan Er'company," ujar Vano.

"Itu pak Adrian namanya," kesel Arga.

"Ya sama aja cok, nama tengahnya aja Erlangga," kekeh Vano.

"Terserah, ntar malam kumpulin anak-anak, kita perlu bahas rencana selanjutnya," ujar Arga.

"Anak-anak ntar malam pada mau balapan cok, masa lu nyuruh mereka kesini, pikun ni aki-aki satu," ujar Dana.

"Lu sekali lagi ngomong kepala lu gue jadiin pajangan di sini," ancam Arga.

"Eh jangan dong ketua, ntar gue gak ganteng lagi kalo kepala gue di jadiin pajangan," ucap Dana seraya memelas.

"Lu liat gue peduli?" ujar Arga.

"Vano kita ke kantor, ada hal yang harus gue periksa, buru siapin mobil sono," perintah Arga.

"Bentar cuy gue masih minum njir," ucap Vano buru-buru menghabiskan minumannya.

Arga pergi meninggalkan markas diikutin Vano yang berlali menuju parkiran, Vano membuka pintu mobil untuk Arga, lalu berlalu kekurai pengemudi. Mereka meninggalkan area markas Black Danger dengan mobil sport milik mereka membela jalanan kota Jakarta.

_

_

_

_

_

TBC
tunggu apa lg pukul bintangnya👇🏻
dan tinggalkan jejaknya, beserta votenya👻

NERD OR MAFIA?Where stories live. Discover now