Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mew terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ponselnya yang berdering di pagi hari. Dengan kedua mata yang masih berat untuk benar-benar terbuka, ia mengangkat panggilan dari seseorang.
📞mew “Ya? Ada apa?”
📞”...”
📞mew “Aku....“ mew menjeda kalimatnya, lalu memperhatikan apartemen yang masih belum menunjukkan keberadaan kana.
📞mew “Hari ini aku tidak bisa ke kantor lagi. Ada sesuatu yang harus ku selesaikan”
📞”...”
📞mew “Minta bantuan pada manajer selama aku tidak di kantor”
📞”...”
📞mew “Jika urusanku selesai, aku akan segera ke kantor”
Ya, yang menelponnya adalah sekretarisnya. Mew tidak bisa masuk kerja jika dirinya belum menemukan kana sampai saat ini.
“Ah aku bisa gila jika seperti ini” mew masih dalam suasana hati gelisah.
Tak lama kemudian, new menghubunginya setelah kemarin mew sempat menelponnya untuk menanyakan kana.
📞new “Bagaimana? Kana sudah kau temukan?”
📞mew “Belum. Aku bahkan menunggunya semalaman di apartemen. Ku pikir dia akan kembali dengan sendirinya”
📞new “Oh astaga, bagaimana jika dia benar-benar di culik? Terlebih dia hybrid”
📞mew “Haruskah aku menghubungi polisi?”
📞new “Tapi bagaimana kau menjelaskannya pada mereka?”
📞mew “Aku pun......“ Ucapan mew menggantung saat mendengar suara bel pintu di luar sana.
📞mew “Nanti akan ku hubungi kau lagi” mew memutuskan panggilan tersebut saat mendapati seorang tamu di luar sana.
“Ah aku harap bukan mama” Pria tampan ini beranjak dari tempat lalu segera membuka pintu dengan keadaannya yang masih berantakan.
*KLEK
Mew mematung ketika mendapati seseorang di hadapannya dengan tersenyum manis padanya. Pandangan mew terus memperhatikan orang itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
