"Dek, nanti malem ada temennya papa dateng" ujar abangnya tiba-tiba
Jeandra yang mendengarnya langsung menoleh kearah abangnya
"Temennya papa yang mana?" tanyanya penasaran
"Yang dari Jepang" jawab Jovan
"Oh" gumamnya pelan, sambil mengingat-ngingat wajah temen papanya
Keadaan didalam mobil menjadi hening, hingga beberapa saat kemudian Reno membuka suara.
"Bang jo, ntar turunin di Perumahan Jayapura aja" kata Reno
"Siap! kalian turun disitu semua?" tanya Jovan
"Yoi bang" jawab Reno
.
.
.
Beberapa menit setelahnya, mereka sudah sampai didepan Perumahan Jayapura. Lalu ketiga teman Jaendra segera turun dari mobil.
"Makasih ya bang, je!" ucap Haekal berterimakasih karena sudah dikasih tumpangan gratis
"Makasih bang, je" ucap Reno dan Evan bersamaan
"Yoi, sama-sama" jawab Jovan
Sedangkan Jeandra hanya menganggukkan kepalanya. Lalu mobil kedua adek kakak itu segera meninggalkan area Perumahan dan kembali menuju rumah mereka.
****
Sesampainya mereka berdua dirumah, pak satpam segera mambukakan gerbang rumah mereka.
"Makasih pak doni!" ucap Jovan berterimakasih dan menyebutkan nama satpam tersebut
"Sama-sama den!" jawab Pak Doni sambil tersenyum kearah mereka berdua
Setelah memarkirkan mobil dibagasi, mereka berdua berjalan menuju pintu utama.
"Abang sama adek pulang!" ujar Jovan berteriak, berharap ada respon dari orang tuanya
"Gausah teriak juga asu!" ucap seseorang menyahuti teriakan Jovan dengan muka kesal
Jovan hanya menjawabnya dengan cengiran tampannya.
"Kakaaakk!" teriak Jeandra lalu berlari kearah orang tersebut dan memeluknya erat
"Jangan lari-lari adek!" kata orang tersebut lalu membalas pelukan Jeandra
Orang tersebut adalah Tiara, anak sulung dikeluarga Bagaskara. Dia adalah pengusaha yang sukses, sama seperti Jovan.
"Ada apa ini berisik banget?" ujar seseorang berjalan menuruni tangga menghampiri mereka
"Eh, adek sama abang udah pulang toh" ujar orang tersebut sambil tersenyum manis
Orang yang baru aja menghampiri mereka adalah Tiffany, nyonya besar dikeluarga Bagaskara.
"Dek, kamu udah tau kan kalau nanti bakal ada temen papa kamu kesini?" tanya Tiffany
"Udah ma, tadi dikasih tau abang" jawab Jeandra
"Yaudah sana, bersih-bersih! habis itu turun, bunda mau bikin makanan kesukaan kalian" kata Tiffany
Mendengar nama makanan disebut, Jeandra dan Jovan tersenyum lebar sampai mata mereka menyipit, dan menganggukkan kepala semangat, lalu bergegas menuju kamar mereka masing-masing.
"Dasar, udah gede tapi tingakahnya masih kaya anak kecil" ucap Tiffany lalu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum gemas
"Kan mereka emang masih kecil ma!" sahut Tiara membalas ucapan sang ibu
Lalu mereka berdua tertawa bersama.
.
.
.
Beberapa menit kemudian, Jeandra bersama Jovan berlarian menuruni tangga.
Tap
Tap
Tap
Tap
Tap
"Kalian ini! jangan lari-lari!" teriak Tiffany yang sedang menata makanan diatas meja makan.
"Hehe... maaf ma" ucap mereka berdua bersamaan diiringi cengengesan.
"Ma, papa kapan pulang?" tanya Tiara kepada mamanya
Yang ditanya menolehkan kepalanya.
"Mungkin dua jam lagi papamu pulang" jawab Tiffany.
Lalu dibalas anggukkan kepala.
Tak lama, pintu utama terbuka, menampilkan sosok laki-laki yang sudah berumur, namun walaupun begitu, aura kegagahan serta ketegasan masih melekat pada sosok tersebut.
Orang tersebut adalah Kevin. Kepala keluarga Bagaskara sekaligus pemilik Perusahaan Bagarkara. Meskipun sudah kepala tiga, aura sangarnya masih ketara loh.
"Loh pa, udah pulang? kamu bersih-bersih dulu sana, terus baru gabung kesini" ujar Tiffany kepada sosok yang sedang berjalan menghampiri mereka.
"Nanti aja lah ma, papa capek nih" ucap Kevin sambil memasang muka memelas.
"Gausah banyak alesan deh pa, udah sana kamu bersih-bersih!" ucap Tiffany.
Mau tidak mau, ia hanya bisa pasrah menuruti perintah sang istri. Dengan langkah lesu, ia berjalan menuju kamar mereka berdua.
"Muka papa melas banget tuh ma!" kata Jovan yang sedari tadi hanya diam menyimak obrolan kedua orang tuanya.
"Bener banget bang! Hahaha!" sahut Jeandra sambil tertawa terbahak-bahak.
.
.
.
Kayanya ini part terpanjang yang pernah aku tulis, wkwk.
Semoga kalian suka ya!
YOU ARE READING
Married with Enemy (JAEMJEN)
Romance"Aku gamau dijodohin ma!" -Jeandra ********* "Ayo kita buat kesepakatan" Navero "Kalo kamu jatuh cinta duluan sama saya, kamu harus terima perjodohan ini. Sebaliknya, kalo saya jatuh cinta duluan sama kamu, kamu boleh minta apapun dari saya." -Naver...
Part two
Start from the beginning
