04୨୧

24 6 0
                                    

_________✧✿✧✿✧_________

Sigh~

Sekarang Reo sudah muak dengan tingkah Nagi, "sekarang apalagi?" tanya Reo, dari tadi Nagi memasang wajah muram.

"[Name] gak ngejar aku...." jawabnya memelas.

Reo memijat pangkal hidungnya, "dan kenapa lu kabur dari dia?"

Wajah Nagi mengadah menatap Reo, "masa [Name] bilang aku cuma teman nya?" Reo menghela nafas, sudah dia duga si gadis itu gak mungkin lihat Nagi sebagai pacarnya.

"Lagian kenapa lu seenaknya mengkalim [Name] sebagai pacar lu? Padahal lu belum pernah mengaku Sama [Name]." jelas Reo,

Nagi mengangkat kedua tangannya. "Tanpa mengaku pun dia pasti tau kalau aku suka sama dia, kan? Soalnya hanya dengan sekali lihat aja orang lain pun tau."

Reo mengangkat satu alisnya, "kau yakin [Name] tau? Jangan samakan dengan orang lain, ini [Name] loh? Si bungsu ba-chi-ra, kau pikir dia akan mengerti?"

Ah! Bener juga, Nagi cemberut. "Jadi gimana dong? Sulit juga ya punya crush otaknya minus..."

Reo terkekeh, bukan karena ejekan Nagi tapi dia terkekeh karena Nagi sadar sang gadis itu bodoh tapi kenapa Nagi masih suka?

"Mengaku aja, habis pulang sekolah nanti, [Name] ada kelas remedial. Kita tunggu aja dia lalu katakan perasaan lu."

Nagi mengangguk paham, tidak terlalu buruk untuk dicoba.

****

"Aku menyerah..." ucap seorang gadis, guru yang berada di depannya mendengus kesal.

"Cepat selesaikan! Siapa suruh nilai kamu di bawah KKM," ucap ego, sekarang si gadis sedang mengikuti kelas remedial. Walaupun di dalam kelas hanya ada dia dan gurunya saja.

"Aku juga mau pulang~" rengek si gadis, perempatan imajiner muncul di pelipis si guru. "Berhenti mengeluh! Dan kerjakan saja."

Sang gadis melihat kertas ujian nya,"oh aku paham!" Mata sang guru mengkilat, "tuh, kalau kamu mau berusaha kamu pasti bisa." ucapnya tersenyum.

"Ternyata selama ini aku salah paham...." celoteh si gadis, sang guru mengangkat alisnya. ".....bukan simpanse.. tapi orang utan lah nenek moyang kita!"

Krek.

Sekarang ada yang retak di tubuh pak Ego, entah itu harga dirinya atau kesabaran nya. "Kembalikan harapan naif ku sebelumnya!" ucapnya naik pitam.

Si gadis cengengesan gak jelas, "pak~ kasian pak~" sambil bersenandung sang gadis menghampiri kursi pak ego. Dia penyerahakan lembaran kertas ujian, "nih dah selesai..." Lalu dengan kecepatan zhilong dia pergi dari kelas.

Pak ego menggertak kan giginya, "anak ngen- ini bahkan masih kosong!!!"

****

"Mati deh aku besok--" ketika si gadis berjalan pulang tangan seorang pria menahannya. "Jangan pulang dulu!"

Si gadis menatap sang pelaku, "Reo? Ada apa?" Tanpa seizin sang empu Reo menarik tangan nya, membawa si gadis ke taman dekat sekolah.

"Nagi nungguin, udah sana!" titah Reo, dengan sedikit kebingungan si gadis meninggalkan Reo dan menghampiri teman masa kecilnya yang sekarang sedang berdiri menatap si gadis.

"Sei, ada apa? Ayo pulang..." ajak si gadis yang mengira bahwa Nagi sedang menunggu nya untuk di ajak pulang bareng biar [Name] gak kelayapan.

"[Name]..." Panggil Nagi,

[Name] menghela nafas lalu memasukkan jari kelingking nya ke dalam hidung dan menatap pria jangkung yang baru saja memanggil namanya. "Ya?" ujar nya masih ngupil.

Nagi terlihat gelisah, "ada yang ingin aku katakan..."

[Name] membuang kotoran yang menempel di kelingkingnya lalu memiringkan kepala, "apa?"

"Sebenarnya... A-a-aku... Aku itu..." ujar Nagi terpatah patah, [Name] melihatnya tampak bingung.

"Tunggu sebentar," [Name] duduk di tanah yang beralas rumput, meraih tas yang dia gendong, mengeluarkan sebungkus popcorn dan memakannya. "Lanjutkan, Sei."

"...." Nagi Speechless, begitu pula Reo yang dari tadi mengawasi mereka dari jauh.

_________✧✿✧✿✧_________

⁽⁠⁽Cape banget.....⁾⁠⁾

.
.

.

Continued....

✢STUPID GIRL |Nagi Seishiro✔Where stories live. Discover now