Mereka itu bawa perlengkapan selama camp, tujuan mereka memang ke laut dan juga bertanding bersama grup lain, tapi bukan berarti mereka gak mandi juga.

"Tidak ada, hanya sedikit bersitegang tadi," ujar Marvin yang malah membuat Jade dan Arabella tambah penasaran.

Yeonjun yang memperhatikan hal tersebut segera berjalan pergi dari sana tanpa mengatakan apapun.

Ah tidak, Yeonjun menoleh sambil menoleh kearah Soobin.

"Ayo cari kayu bakar untuk buat api unggun, Marvin tolong jaga mereka selama kami pergi," ucap Yeonjun yang membuat Soobin segera berjalan mengikuti Yeonjun.

Sedangkan Marvin mengernyitkan alisnya, dua orang itu gak akan melanjutkan perdebatan mereka dengan alih-alih mencari kayu bakar, bukan?

Selama perjalanan mencari kayu bakar, Soobin dan Yeonjun tidak mengatakan apapun saat ini, tidak ada lanjutan perdebatan yang mereka lakukan sebelumnya, hanya saling diam dan membiarkan suara jangkrik yang mulai terdengar di telinga mereka berdua.

"Mau sampai kapan kita berjalan?" tanya Soobin yang akhirnya memulai pembicaraan di antara mereka berdua.

Lagipula mereka itu sudah cukup dari jarak tenda yang mereka pasang tadi.

"Diam dulu, Soobin."

Soobin mendecih, nih Pangeran pasti hanya alasan saja mengajaknya cari kayu, aslinya dia mau ngajak berantem.

"Tuh lihat, ada kayu tinggal ambil lalu kembali ke tenda," ucap Soobin sambil menunjuk kayu yang tidak jauh dari pandangannya.

Yeonjun melirik kearah kayu-kayu tersebut dan cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Semua kayu tampak sekali basah akibat terkena air hujan, percuma jika mengambilnya, api tidak mungkin akan muncul jika kayunya saja basah, kamu tentu saja tau, Soobin?" ucap Yeonjun sambil memperhatikan kayu-kayu yang basah tersebut.

Soobin mendengar itu cuma bisa menoleh kearah lain dengan malu, malu karena dia merasa bodoh, mana mungkin juga kayu basah dan tentu saja lembab itu cocok untuk dijadikan api unggun.

"Lantas? Semua kayunya basah, tau!"

Yeonjun hanya terkekeh mendengar itu, Soobin heran apa yang lucu coba?

Namun dia kaget ketika melihat Yeonjun yang dengan cepat baru saja mengibaskan pedang super tajamnya itu ke sebuah pohon yang tidak terlalu besar di hadapan mereka.

Dan dengan sekali tebasan pohon di hadapan mereka terjatuh dengan sangat menyedihkan.

Itu hanya dengan sekali tebasan lho? Soobin menoleh kearah Yeonjun yang menancapkan pedang di tangannya itu ke tunggul pohon yang baru saja dia tembang tadi.

"Jika kayunya basah, maka tinggal tebas saja pohonnya, mudahkan?" balas Yeonjun yang menoleh kearah Soobin sekilas sebelum dia menarik kembali pedang yang dia tancapkan itu dan segera memotong pohon itu menjadi beberapa potongan agar mereka bisa bawa untuk dijadikan api unggun di dekat tenda mereka.

Soobin saat ini gak membawa pedangnya, makanya hanya Yeonjun yang bisa melakukannya.

Kekuatannya juga gak membantu, lagipula bantuan apa coba dengan kristalnya untuk kondisi seperti ini?

"Mudah jika semua orang memiliki mana yang banyak sepertimu."

Yeonjun mendengar itu hanya tertawa, "Pada dasarnya mana kita itu sama semua, Soobin."

Mata Soobin melirik kearah Yeonjun yang baru saja tertawa itu.

"Tidak percaya?"

Pertanyaan dari Yeonjun barusan di balas dengan anggukkan oleh Soobin.

The Forever Ties -yeonbin✔Onde histórias criam vida. Descubra agora