CHAPTER 1 || AKU DIMANA, AKU SIAPA?

Start from the beginning
                                    

"Yah, kok ga ada sih komiknya." Cica merengut kesal.

Marinna menepuk pundak adikknya, "ga ada ya? Jangan merengut gitu dong. Mau kaka beliin ice cream rasa matcha?" Ucap Marinna yang berusaha mengembalikkan suasana hati sang adik.

Mendengar kata Matcha, wajah Cica yang sebelumnya Nampak muram langsung berseri. Cica sangat menyukai matcha, baginya Matcha adalah rasa ternikmat dan terenak yang pernah ia rasakan.

"MAU-MAU, CICA MAU MATCHA" Jawab Cica antusias.

Marinna tersenyum, ia senang melihat bahwa suasana hati adiknya sudah kembali. Wah betapa jeniusnya aku, itulah yang saat ini memenuhi pikiran Marinna. Setelah itu, mereka berdua pergi ke stan ice cream langganan Marinna yang berada di seberang jalan di depan toko perlengkapan yang sedang dikunjungi Marinna dan Cica. Ia meminta Cica untuk menyeberang dan memesan terlebih dahulu, sementara ia akan menyusulnya dengan mobil yang saat ini masih berada di parkiran.

"Kamu duluan gih, kakak mau ambil mobil di parkiran dulu" ucap Marinna.

"AY-AY KAPTEN" Balas Cica dengan semangat.

Cica melangkahkan kakinya menuju stan ice cream, kakinya tidak ragu untuk melangkah. Sebelum menyeberang jalan, Cica menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan bahwa tidak ada kendaraan yang berlalu lalang. Lenggangnya jalan meyakinkan Cica untuk segera melangkahkan kaikinya dan menyeberang sebelum ada kendaraan yang melintas.

Sementara itu, dari sebelah kanannya terdapat sebuah motor besar yang melaju ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Hal ini tidak disadari oleh Cica hingga penjual ice cream di seberang jalan meneriakinya.

"NENG AWASSS!" Teriakan penjual ice cream itu sontak menyadarkan Cica, Cica segera menoleh ke samping dan hendak menghindar. Namun—

CKITTT

BRAKK

Naas, kecelakaan tak dapat dihindari oleh Cica. Darah mengucur deras dan memenuhi jalanan, jalanan yang awalnya lenggang kini menjadi jalanan yang ramai dengan orang-orang yang mengelilingi tubuh Cica. Perlahan pandangannya memburam, terdengar suara-suara berisik ditelinganya.

Panggill ambulance

Kecelakaan, ini weh tulungin anaknya

Korban tabrak lari ini?

AH—pertanyaan terakhir itu membuat Cica tahu bahwa pelaku yang menabraknya ternyata melarikan diri. Sungguh ia tidak pernah menyangka bila hal ini akan terjadi padanya.

"K-ka Marinna, m-maafin Cica ga bisa ikut pula-" Ucap Cica terbata-bata dan akhirnya semuanya berubah menjadi gelap.

Di sisi lain

Marinna melajukan mobilnya dan keluar dari area parkir. Ia merasa heran dengan kerumunan orang-orang di jalanan. 'Ada apa?' pikirnya. Ia terus melajukan mobilnya, namun karena penasaran akhirnya Marinna memberanikan diri untuk bertanya pada seorang ibu-ibu yang ada di tempat itu juga.

"Ada apa ya bu? Kok ramai sekali ya?" Tanya Marinna.

"Ini neng, ada anak gadis kecelakaan. Meninggal di tempat neng, kasian tabrak lari" jawab ibu itu.

'Deg Deg Deg' Jantung Marinna berdetak dengan sangat kencang, tiba-tiba terlintas nama adiknya di pikirannya.

Marinna keluar dari mobil dan dengan langkah gontai berjalan menuju korban kecelakaan yang disebut oleh ibu tadi. Ia terus berdoa dalam hatinya, berharap anak itu bukanlah adik bungsunya. Matanya membulat, terkejut tak percaya. Sambil menangis histeris, badannya meluruh tak berdaya. Itu adikknya, adik bungsu tersayangnya. Tidak, Cica tidak mungkin meninggal, dia baru saja berbincang dengannya dengan wajah berseri karena ice cream matcha. Setelah itu pandangan Marinna menggelap, ia tak sadarkan diri.

-

"Ughh."

Terdengar suara erangan dari bibir seorang gadis. Matanya yang semula tertutup kini perlahan terrbuka dan memperlihatkan mata indah berwarna merah bercampur emas. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan menyadari bahwa ia berada di hutan. Namun mengapa hutan? Bukankah semula ia berada di tengah jalan dengan darah dimana-mana? Yap, gadis itu adalah Azicca atau yang kita panggil Cica. Saat ia terbangun ia menyadari bahwa ia berada di tempat yang asing baginya. Di sini bukan tempatnya yang seharusnya.

"Dimana ini? Kenapa hutan, bukankah seha—akh"

Tiba-tiba, ingatan-ingatan menghantam kepala Cica, membuatnya merasa kesakitan hingga terus memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Ingatan ini? Siapa?" Tanyanya bingung, merasa aneh karena ia tiba-tiba mendapatkan ingatan yang bukan miliknya.

[DING, PEMINDAHAN DATA INGATAN TELAH BERHASIL]

-

[SELAMAT! NONA TERPILIH MENJADI TRANSMIGRATOR DUNIA LAIN!]

-

Yah, sekarang Cica tahu apa yang terjadi padanya. Tentu saja ia bertransmigrasi. E-eh tunggu.apa? Transmigrasi? AKU BERTRANSMIGRASIII????!!WHAR THE H----

Bersambung.

Gimana guys dengan part ini, apakah seru?

TRANSMIGRASI KE TOKOH YANG MATI DI AWAL CERITAWhere stories live. Discover now