• SCTV Okee •

Start from the beginning
                                        

Gempa menggeleng kuat, tak menerima bantahan atau usul lainnya. "Turuti atau aku tidak akan mengijinkan kalian bertemu denganku".

Mari kita beralih ke anggota osis lainnya, terpantau seorang murid yang memiliki perawakan yang sama dengan sang ketua osis sedang berada dikantin.

Bedanya pada raut wajah mereka, ia terlihat mengantuk.

Glacier Reandra, adik dari ketua osis saat ini. Ia sedang meletakkan kepalanya pada meja kantin, kantuk menyerangnya setelah berkutat dengan berkas - berkas lomba.

Ditambah, dua orang pembuat onar selalu merecokinya tanpa henti. "Aku salut dengan Kak Gem, ia bisa meladeni enam curut sekaligus."

Glacier menutup matanya sejenak, berusaha mengisi tenaganya yang telah lama terkuras. "Aku menghadapi dua saja sudah pusing"

Kedua mata Glacier terbuka lebar, ketika merasakan sesuatu yang dingin di pipinya.

Sebuah kaleng minuman menempel pada pipi gebunya, ia langsung menatap sang pelaku.

Menghela nafasnya panjang, ia mensejajarkan punggungnya. Menatap malas pelaku pembuat onar saat tawuran tadi pagi.

"Janganlah marah Glacy, nih aku beliin susu coklat kesukaanmu" ujar Supra Gevandra--

Glacier tak menolak, ia mendiamkan Supra namun tangannya mengambil susu yang diberikan olehnya.

Supra terkekeh geli, ia lalu duduk disebelah Glacier. Menatap wajah teduh Glacier yang membuat dirinya tenang, rasa gemas dalam dirinya tak bisa diam.

Ia langsung menguyal - nguyal pipi kanan Glacier, "Pacar siapa sih ini",

"Pacar gue, jangan lo pegang - pegang" bukan Glacier yang menjawab tetapi seorang remaja dengan baju yang berantakan.

Supra mendengus kesal, ia menatap tajam Frostfire yang baru saja datang. "Jangan mimpi lo"

Glacier tak menanggapi mereka berdua, kembali menjatuhkan kepalanya pada meja dihadapannya.

Mulutnya masih menyedot susu kesukaanya, ngantuk dan capek.

Pertengkaran adu mulut semakin berlanjut, bahkan mereka mulai memukul meja kantin.

"Kalian bisa diam atau aku pergi saja" ucap Glacier tiba - tiba berdiri sebagai penengah.

Kedua tangannya langsung di genggam erat, "Glacy sayang, maafin aku" ucap mereka bersamaan.

Tak jauh berbeda dengan dua saudaranya, kini saudara ketiga dari keluarga Reandra terlihat sendirian.

Tak ada yang menggangunya, ia sedang membawa setumpuk dokumen untuk event camping bulan depan, untung beberapa selebaran telah ia bagikan.

Parahnya, tumpukan dokumen yang ia bawa menutupi pandangannya. Jadi, selama ia berjalan hanya menatap dari samping dan memanfaatkan kaca kelas untuk melihat kedepan.

"Hey, aku baru saja melihat tumpukan kertas berjalan sendirian" ucap seseorang yang menghalangi perjalanan Gentar.

Gentar tahu betul pemilik suara mendayu ini, suara yang dibanggakan oleh pemiliknya untuk menarik perhatian para gadis.

"Minggir atau aku tendang burung kebanggaanmu" ucap Gentar sarkas seperti biasanya.

Gentar berusaha melewati sosok jelangkung yang menghalanginya, mengabaikan murid yang selalu membuat onar bersama 10 curut lainnya.

Sopan Gevandra-- namanya, ia langsung bergeser menutupi jalan laki - laki manis nan garang dihadapannya.

Gentar berusaha diam, ia kembali bergeser namun Sopan kembali menghalangi dirinya.

𝘚𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘪𝘬𝘢 | 𝘙𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳Where stories live. Discover now