Fighter For The Throne Part. 1

387 34 2
                                    

Persamaan antara aku dan Evelyn Calmader adalah kami sama-sama ambisius. Bedanya, aku adalah ilmuan jenius yang dikhianati rekan sendiri demi rekomendasi jabatan, sementara Evelyn Calmader anak seorang pengusaha raksasa yang harus bersaing dengan kedua kakaknya untuk menjadi pewaris. Evelyn Calmader itu adalah pantulan gadis di cermin yang sedang aku lihat.

Ya, dia adalah diriku. Maksudku aku adalah Evelyn Calmader ketika entah bagaimana caranya jiwaku bisa terjebak dalam tubuh seorang tokoh antagonis dalam novel bertema aksi kriminal itu. Tokoh utama dalam novel ini adalah seorang pria bernama Maximilian Lucard, seorang pembunuh bayaran yang berusaha balas dendam atas kematian keluarganya pada Calmader Group.

Ya, kau tidak salah dengar. Calmader, margaku di kehidupan ini. Dalam perjalanannya, Maximilian ditemani kelompoknya yang terdiri dari Sheina sang hacker, Raveldo si ahli teknik mesin, dan Galbert Marco, seorang milyuner musuh bebuyutan Calmader yang mendanai semua misi pembalasan dendam Maximilian. Plot twist dalam novel ini adalah setelah berhasil menjatuhkan Calmader, rupanya Marco 'lah sang penjahat sesungguhnya.

Dalam novel action yang tentu erat berhubungan dengan darah itu, aku, Evelyn Calmader mati di tangan Maximilian saat tengah bertarung merebutkan takhta dengan kedua kakakku, Eden Calmader dan Ethan Calmader. Ah, omong-omong dalam novel ini, Evelyn memiliki seorang suami yang menikah karena bisnis, Elensky Collin.

Elensky menjadi villain yang cukup menyusahkan Maximilian setelah kematian Evelyn. Meski hubungan mereka berdua hanya sekadar kontrak tanpa interaksi berarti, tetapi diam-diam Elensky menyimpan perasaan mendalam pada Evelyn. Maka dari itu, setelah kematiannya, tujuan hidup Elensky langsung berubah menjadi balas dendam.

"Aku tidak suka orang lain menyentuh milikku. Nyawa dibalas nyawa? Ya, aku akan membuatmu merasakan penderitaan kehilangan orang yang kau sayangi."

Itu adalah ucapan Elensky yang tak hanya ancaman. Elensky membunuh dua rekan Maximilian, Sheina dan Raveldo hingga membuat Maximilian marah besar dan berhasil membunuhnya. Namun, hatinya malah semakin remuk saat mengetahui Galbert yang ia percayai ternyata adalah dalang utama.

Itu adalah novel pertama tentang kisah Maximilian. Ada versi ke dua, tetapi sebelum novel ke dua itu rilis, aku buru-buru mati. Ah, judul novel itu adalah "Villain's Revenge".

"Menikahlah denganku untuk memperjuangkan posisiku sebagai pewaris."

Itu bukan Elensky. Melainkan aku. Ya, aku yang datang terlebih dulu menemui Elensky Collin untuk mengajukan pernikahan kontrak. Dalam versi novel, Elensky 'lah yang mengajukan pernikahan itu karena dia juga memiliki kepentingan yang sama. Mereka ingin saling menguatkan posisi pewaris masing-masing dengan pernikahan bisnis.

Ketampanan Elensky bisa dibilang nyaris tidak nyata. Bagaimana pria bertubuh besar yang dibalut jas mahal itu tak mampu menyembunyikan bongkahan otot kekarnya. Elensky bukan jenis orang yang banyak bicara. Maka dari itu, aku datang kemari dengan proposal pernikahan lengkap dengan penawaran keuntungan kedua belah pihak.

"Kenapa harus aku?" tanya Elensky pada akhirnya setelah membaca proposal yang kuberikan.

"Karena kau juga membutuhkanku."

Mendengar jawaban tegasku, Elensky menyunggingkan senyum miring. Uh? Apakah ada yang lucu? Aku membuat proposal itu dengan sangat serius, loh!

"Aku? Membutuhkanmu?"

"Kau pasti juga dalam posisi yang sama denganku, terjebak dalam peperangan dengan saudara untuk menjadi pewaris. Posisi kita sama. Kita juga bukan jenis manusia kosong yang hanya mengandalkan privilage sebagai anak konglomerat. Dengan kapasitas yang kita miliki, aku yakin kita bisa menjadi partner yang hebat."

Reincarnation of The Antagonist Where stories live. Discover now