SN 37☀️

Mulai dari awal
                                    

" Gitu ya? Boleh tuh, gak usah banyak-banyak asal acaranya lancar," sahut mild.

Mew mengangguk singkat, tangannya kembali mengangkat cangkir kopi tadi lalu kembali menghirupnya.

" Serius sama kana kan mew? Sudah siap nerima anak kami apa ada nya kan?" Tanya Grace.

" Apa Bunda lihat ada keraguan?" Tanya mew.

" Bukan gitu, hanya saja menurut bunda terlalu cepat, bunda harap kalian mengambil keputusan besar ini dengan matang, karena bunda gak mau pernikahan sakral kalian di buat untuk main-main."

" Bunda tenang aja, cukup doakan kami berdua," sahut mew.

Grace bisa menghela nafas sedikit lega saat menatap wajah calon menantunya, dibalik masalalu mew yang kelam, dia yakin mew sudah berubah jauh lebih baik, bisa menjaga dan melindungi anak semata wayangnya dari hal buruk di luar sana.

" Untuk sekarang hati-hati dulu ya mew, bunda beberapa kali ngingetin kana kalau cobaan orang mau menikah itu besar, banyak was-was nya, tolong kesampingkan ego kalian dulu, kalau ada sesuatu bisa bicara baik-baik, kalau sudah gak ketemu jalan keluar baru minta pendapat dengan orang tua," ucap Grace.

" Soal itu aku juga sangat hati-hati bun, mamah juga sering ingetin aku buat hati-hati, karena gak semua orang suka aku nikah sama kana, maka nya mau adakan acara private aja, semakin dikit yang tau, semakin sedikit juga ancaman yang membuat pernikahan kita batal," sahut Mew.

" Bagus, ayah suka cara berfikir kamu," ucap mild.

Mew tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya.

" Dan soal nanti di luar negri, ayah sama bunda tetap kirimkan kana uang, kamu jangan ngelarang karena itu hak kami, kami masih mau memberi kehidupan yang nyaman untuk anak kami, dan uang jajan kana tolong di awasi, dia boros kalau soal jajan, jajan nya suka sembarangan jadi kamu harus ekstra hati-hati," ucap mild.

" Ehm, kan aku bisa nafkahi kana, gak usah khawatir soal uang," kekeh mew.

" Gak gitu, nafkah kamu tetap jalan sama seperti yang sudah di sepakati, dan uang jajan kana dari kami pun tetap jalan, terserah kana mau di tabung atau di apakan uang nya, ayah gak khawatir soal uang dari kamu, ayah yakin juga kamu bisa memberi nominal yang lebih besar dari kami, secara kamu sudah mapan dan kamu gak ada tanggungan lain selain istri kamu nanti, tapi tetap saja, ayah masih mau memberi kana uang, rasanya aneh kalau ayah lepas tanggung jawab," ucap mild pelan.

" Hm kalau gitu aku nurut aja gimana baik nya, toh yang enak nanti kana juga sumber uang nya datang dari banyak orang," sahut mew sambil tertawa pelan.

" Kana tuh kalau pinter nabung uang nya banyak mew, banyak yang kasih dia uang loh, mamah papah kamu aja sering kasih, keluarga kamu juga sering banget transfer kana uang, belum kakek nya. Belum mami papi nya, harusnya dia punya banyak tabungan, tapi ya gitu dia suka foya-foya jajanin anak di pinggir jalan," kekeh grace.

" Wah, itu sih gak foya-foya bun, dia nya aja terlalu rendah hati, tapi gapapa sih aku malah senang, kata orang semakin banyak berbagi, semakin banyak juga rezeki yang masuk, tapi nanti kana aku ajari kelola uang buat rumah, buat dia pribadi juga biar dia paham," sahut Mew.

" Hm bagus tuh, memang harus di ajari biar dia gak sembarangan lagi keluarin uang, nanti bunda kasih tau juga kana nya, keuangan soal dapur, soal bayar maid sama bodyguard, bayar yang lain juga, nanti bunda bantu ajarkan biar anak nya gak kebingungan, paling dia ngeluh dikit tapi ya mau gimana, itu tugas kana buat atur, tugas suami cuma carikan uang nya kan?" Kekeh Grace.

***

" Davikah! Ada anak kamu nunggu diluar!" Teriak penjaga yang ada di luar.

Dav terperanjat kaget, ini sudah sangat malam di tambah ini bukan jam kunjungan.

" Maaf pak, dia sama siapa?" Kaget dav.

Penjaga tadi membukakan pintu sel dav lalu mempersilahkan dav keluar.

" Sendirian, kami gak tega, tapi jangan lama ya, kami masih waktu 30 menit, setelah itu dia harus pulang." Ucap penjaga tadi.

Dav bergegas keluar, air matanya seketika turun saat melihat kondisi bright yang sangat berantakan, anaknya itu hanya menggunakan stelan piyama pendek, bahkan Anak nya itu terlihat tak menggunakan alas kaki.

" Sayang, anak mami kenapa?" Lirih dav.

Bright yang mendengar suara mami nya langsung menoleh, tangis nya pecah saat berhasil memeluk erat tubuh orang yang sangat di sayangi nya ini.

" Mami, dia datang lagi, dia mau bawa aku," lirih bright.

Dav mematung, dia tau siapa yang di maksud oleh anaknya ini.

" Papi di mana sayang?" Bisik dav.

" Papi pergi liburan sama pacar nya, aku gak mau papi, aku mau mami aja, gak papa bobo di lantai sama mami, aku mau peluk mami aja!" Isak bright.

Dav memejamkan matanya, menahan airmata nya yang sedari tadi sudah turun.

" Dia mau nyakitin kamu? Bibi maid kemana sayang?" Tanya dav.

" Bibi maid kalau malam disuruh papi pulang, aku sendirian di rumah," bisik bright.

Pelukannya semakin erat saat mengingat bagaimana menderitanya dia sendirian di rumah besar itu.

" Anak mami tadi kesini sama siapa hm?"

" Tadi dia datang, aku mau buat susu di dapur, pas aku mau balik ke kamar aku lihat dia datang, tapi dia gak liat aku, dia naik ke lantai atas sambil bawa senjata tajam, mami aku takut! Aku langsung lari lewat pintu belakang, aku kabur terus naik taksi, om polisi yang bantu bayar taksi nya pas aku sampai tadi" jelas bright.

" Ada bawa handphone?" Tanya dav.

Bright menggeleng singkat, jangankan bawa handphone, bawa sendal aja dia lupa.

" Tunggu, mami telpon seseorang yang mungkin bisa melindungi kamu sementara mami masih disini," bisik dav.

" Siapa? Aku gak mau kalau nenek kakek, nanti aku di marahi," lirih bright.

" Sama phi kana mau? Mami masih hapal nomer telpon rumah nya, semoga masih aktif," sahut dav.

Dav melepaskan pelukannya dari Bright lalu memanggil salah satu polisi yang ada disana, untung saja dia di pinjamkan telpon.










Tbc.

Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow, jangan jadi pembaca hantu ya❤️

NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"

SAINGAN [ Mewgulf ] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang