Prolog. Mata dan Lavender

4 2 0
                                    


    Sebuah pasang mata saling menatap kala tangan mereka saling memegang Lavender.

Lee Ara, gadis berusia 17 tahun itu langsung menarik tangan nya sembari tersipu malu. Lalu pemuda di depan nya juga ikut menarik tangan sembari mengambil Lavender yang ada di talase.

"Emm.. maaf ya, aku cari bunga yang lain aja, permisi.." Ara mundur beberapa langkah hendak berbalik namun tangan nya di cekal oleh pemuda itu.

"tunggu" ucap pemuda itu pelan.

Ara menoleh ke arah pemuda itu, ia memiliki mata yang sedikit sayu, senyuman manis yang perlahan mengembang dan memperlihatkan lesung pipi nya. Ara, benar benar terpana.

"kamu.. Lee Ara dari kelas XI 2 ya? aku Asahi dari XI 1. Salam kenal ya!" seru pemuda tampan itu, memperkenalkan diri nya sembari menyodorkan bunga Lavender yang tadi ia ambil di etalase.

Ara menganga tak percaya, seseorang yang memiliki ketampanan seperti Asahi mengajak nya untuk berkenalan. Ara terlihat enggan mengambil bunga yang Asahi beri.

"itu.. emm.. salam kenal.. bunga nya sama kamu aja, aku cari bunga lain.. makasih ya, hehe" Ara terkekeh pelan untuk memecah rasa gugup nya.

"loh, kenapa? bunga nya cocok buat kamu. Cantik" ucap Asahi sembari tersenyum dan tertawa pelan melihat tingkah Ara yang gugup.

Ara yang mendengar tutur Asahi tentu saja malu dan tersipu. Pipi nya memerah karena malu.

"gak lucu ah bercanda nya.." cicit Ara menyembunyikan wajah nya dengan menutup nya menggunakan kedua telapak tangan nya.

"loh, kenapa di tutup muka nya?" Asahi mendekat hendak menyentuh tangan Ara yang masih menutup wajah nya.

"jangan deket deket! nanti aku gigit!" ancam Ara sembari sedikit mundur, tanpa membuka tangan nya.

Asahi yang mendengar itu terkekeh gemas. Ia tersenyum lalu diam di tempat dan tak lagi mendekat.

"oke, oke, aku diam. Tapi kamu harus buka dulu tangan kamu baru aku diam" tawar Asahi dengan nada main main.

"hah? kenapa? mau ngapain?" tanya Ara sembari masih menutup wajahnya.

"nanti kamu nabrak orang kalo tutup muka terus" ucap Asahi dan benar saja, saat Ara sedang mundur perlahan ke belakang, punggung nya tak sengaja menabrak orang lain yang sedang memilih bunga di etalase Anggrek.

Ara spontan membuka tangan dan menoleh ke orang yang ia tabrak. Ara menunduk nunduk meminta maaf.

"aduh! ma-maaf, kak! saya gak sengaja!.." ucap Ara dengan nada panik. Beruntung, gadis muda yang ia tabrak tidak marah dan mengangguk sembari tersenyum.

"tuhkan, di bilangin susah, sih" ucap Asahi terkekeh karena gemas. Ia meletakan kembali bunga Lavender di etalase yang penuh dengan berbagai macam bunga itu.

"kenapa di taro lagi bunga nya? gajadi beli bunga Lavender?.." tanya Ara saat melihat Asahi meletakan bunga Lavender di etalase.

"karna kamu nolak bunga dari ku, jadi buat apa aku beli?" ucap Asahi sembari mengangkat kedua bahu nya dan tersenyum tipis.

"hah? maksud nya?" tanya Ara terlihat kebingungan dan bertanya tanya. Wajah nya mengkerut dan mulutnya sedikit ternganga.

Asahi hanya menggeleng sebagai jawaban. Ara sempat sedikit termenung sebentar sebelum kemudian menatap mata Asahi.

"kalau kamu gak mau ambil bunga nya yaudah aku yang ambil" Ara langsung menyodorkan tangan nya untuk mengambil bunga Lavender yang di letakan Asahi di etalase.

Asahi yang melihat itu tersenyum puas. Lalu ia menarik lengan Ara dan berjalan menuju meja kasir.

"karena kamu ambil bunga itu, sini aku bayarin. Jadi ke itung nya ini pemberian aku kan?" ucap Asahi sembari menoleh ke Ara seraya berjalan menuju meja kasir.

"ha-hah?! bayarin? e-engga usah! aku punya uang, kok!" sanggah Ara menolak tawaran Asahi untuk membayar bunga nya.

Mereka berdua tiba di depan meja kasir, dengan petugas kasir yang sudah siap melayani pembayaran mereka.

"kamu punya uang, aku juga punya uang, nah aku mau bayarin kamu" ucap Asahi pada Ara di depan nya.

"tapi kan yang beli aku, bukan kamu!" ucap Ara tak terima.

Asahi menggeleng dan tak menerima penolakan Ara. "pokoknya, kamu harus mau aku bayarin".

"mba, total bunga Lavender nya jadi berapa?" tanya Asahi pada petugas kasir. Petugas kasir itu lalu melihat daftar harga bunga.

"total nya jadi 250 ribu, kak" jawab petugas kasir ramah. Asahi lalu mengeluarkan dompet nya dan mengambil 3 lembar 100 ribu. Asahi lalu memberikan nya pada petugas kasir tersebut. "kembalian nya ambil aja".

Asahi lalu mengajak Ara keluar dari toko dan berjalan menyusuri damai nya kota.
Ara terlihat mengerutkan alis nya kesal, tak lupa bibir nya maju memanyun.

"kenapa kamu mau beliin bunga ini buat aku? padahal kamu bisa ambil bunga ini buat kamu sendiri" ucap Ara sembari berjalan di samping Asahi.

"kalau kamu tanya kenapa aku mau beliin bunga ini buat kamu, jawaban nya simpel. Karena.. Rahasia! hehe" ucap Asahi sambil menaruh telunjuk tangan nya di depan bibir nya sembari tertawa gemas.

"ih kok gitu! kasih tau lah!" Ara mencubit tangan Asahi keras keras hingga Asahi merintih kesakitan. "kasih tau atau kamu aku cubitin terus?!" ancam nya.

Asahi yang kesakitan karena di cubit oleh Ara pun tak bisa berkutik. Asahi mendekat ke telinga Ara dan berbisik, "karena bunga itu spesial".

Ara yang mendengar bisikan Asahi di telinga nya tentu saja tersipu malu seketika. Hawa merinding menyerang bulu kuduk nya.

"a-apaan sih?! ga lucu bercanda nya tau!" ucap Ara kesal dengan pipi merah merona.

Asahi yang melihat itu hanya bisa tertawa gemas. Asahi lalu mencubit hidung Ara karena saking gemas nya.

"kamu ini, untung aja kita ketemu hari ini. Coba kalo engga, mau sampai kapan aku pendam perasaan ini?" ucap Asahi secara tiba tiba setelah mencubit hidung Ara.

"maksud kamu?"

"aku, suka sama kamu, Lee Ara"

HAYY BEB, KETEMU LAGI KITA
aku tadi siang lupa mau up😭 maapkeun saya🙏🏻🙏🏻🙏🏻

dukung aku yaaa jangan lupa vote nya guys kalo suka🖤 bye bye💋💋

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Apr 05 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Kita dan LavenderDonde viven las historias. Descúbrelo ahora