"Memangnya kenapa nanya gitu?" Doyoung memiringkan kepalanya, menatap Jaehyun dengan tatapan penuh tanya.
"Lo percaya cinta gak?"
"Lo suka sama gue? Kita baru kenalan-"
"Jawab aja, Doyoung..."
Doyoung meminta maaf karena terlalu banyak mengucapkan gurauan sejak tadi, "sorry, iya gue percaya, tapi gue takut sih sama cinta-cintaan." Doyoung berdecak, "gue juga udah komitmen sama diri gue sendiri kalo cinta-cintaan tuh cuman berlaku pas gue jadi manusia aja, sekarang gue udah gak mau cinta-cintaan lagi. kapok."
"Kapok?" Jaehyun tidak sengaja menanggapi demikian lalu kemudian menyadari, "oh gausah, udah ranah privasi lo."
"Hehe, ya.. thanks udah peka." Doyoung menopang dagunya, lalu berbalik kembali melihat langit yang semakin deras menurunkan salju. "Lo sendiri?"
"Gue percaya," Jaehyun mengambil gelas bening di sampingnya, meneguk wine yang berwarna merah tua dari sana. "Tapi gue belum pernah ngerasainnya."
"Jadi.. tuan vampir belum pernah jatuh cinta?"
Jaehyun menggeleng, "belum."
Doyoung memasang tampang prihatinnya, baru saja Jaehyun ingin melanjutkan ucapannya, ia diinterupsi dengan gumaman Doyoung.
"Tuan vampir nih selain kaku, cupu banget lagi."
"Hantu tuh emang semuanya nyebelin kayak lo ya?"
"Eh jangan bandingin gitu dong, kalau gue cemburu gimana? mau tanggung jawab gak?"
Pada ucapan terakhir Doyoung, Jaehyun dibuat terkejut dengan tubuh Doyoung yang tiba-tiba terlihat memudar untuk beberapa saat, namun setelahnya kembali seperti biasa. Hal ini membuat Jaehyun semakin yakin bahwa pernyataan yang disampaikan oleh petingginya tadi bukan kebohongan semata.
Dan dia harus menghadapi hari tersebut.
—
"Kamu bisa mundur kalau belum berani, Jaehyun. Taruhannya berat."
Hari demi hari telah berlalu. Malam dimana ia bercengkrama berdua dengan Doyoung di balkon kamarnya saat salju turun telah berlalu tiga minggu lamanya. Kini, ia duduk berdua dengan Papanya, salah satu dari petinggi klan vampir di masa sekarang.
Keyakinannya untuk berjuang menghadapi monster malam nanti telah bulat, tidak terbantahkan lagi. Taruhan yang dihadapi cukup berat, dikarenakan melibatkan dirinya sendiri dan juga... keberadaan Doyoung.
Klan monster yang memang telah menjadi musuh bubuyutan klan vampir secara turun menurun menemukan titik lemah seorang Jaehyun, sebagai penerus petinggi klan tahun berikutnya. Luput dari kesadaran Jaehyun bahwa radar monster yang menyeramkan itu telah mengetahui keberadaan Doyoung di sekitarnya, dan bahkan turut memberikan ancaman kepada Doyoung.
Hanya saja, ia terjebak di posisi dilema saat ini. Menurut pesan yang dikirimkan melalui surat yang usang itu, apabila kemenangan berada di pihak Jaehyun, maka klan monster tidak akan mengganggu klan vampir lagi dengan syarat Jaehyun harus merelakan eksistensi Doyoung yang artinya, Doyoung tidak akan lagi terlihat di pandangan Jaehyun, dan akan kembali ke tempat yang dimana seharusnya Doyoung berada. Namun, apabila kemenangan berada di pihak monster, maka klan vampir harus tunduk patuh atas kekuasaan klan monster untuk satu abad penuh.
Tidak ada posisi yang menguntungkan di sisi Jaehyun, akan tetapi, pertanyaan yang begitu penting saat ini adalah,
Apakah sosok Doyoung sudah begitu berharga untuk diperjuangkan oleh Jaehyun di atas kepentingan klannya sendiri?
5. Ghost & Vampire (2 : End)
Start from the beginning
