5. Ghost & Vampire (2 : End)

825 82 2
                                        

Agenda yang dilaksanakan setiap akhir pekan bersama keluarga besarnya biasanya cukup efektif untuk meringankan pikiran-pikiran berat yang sedang dimiliki oleh Jaehyun. Akan tetapi, tampaknya agenda hari ini cukup berbeda seperti biasanya. Hal ini disimpulkan sendiri oleh Doyoung ketika Jaehyun membuka pintu kamarnya setelah berpamitan dengan para tamu di luar, reaksi yang pertama kali ditunjukkan oleh Jaehyun yaitu rautnya yang sedang menahan amarah, Doyoung sendiri belum mengetahui apa penyebab dari suramnya aura tuan vampir yang tampan ini.

Merasa diperhatikan, tatapan Jaehyun bertemu dengan mata Doyoung yang kini sedang terduduk di atas meja rias sembari menghabiskan es krim yang tadi diam-diam diberikan oleh Jaehyun. Doyoung yang dipandang dalam diam seperti itu menjadi salah tingkah hingga membuang pandangannya ke arah yang berlawanan dengan Jaehyun.

Pipi Doyoung menunjukkan rona kemerahan lagi, tanpa disadari Jaehyun tersenyum melihat perubahan warna di pipi Doyoung.

"Enak gak?"

"Hah? Oh iya, enak. Makasih ya."

Dibuat blushing seperti itu membuat Doyoung merasa hawa panas menjalar di pipinya, ia segera menyembunyikan wajahnya dari Jaehyun yang tampak tidak berminat untuk melepas pandangnya dari wajah Doyoung.

"Jangan diliatin mulu ih!"

Jaehyun terkekeh mendengar ucapan Doyoung. "Kenapa tuh? Merah banget pipinya."

"Cuacanya malem ini panas banget makanya merah."

"Di luar lagi turun salju."

"Oh yaudah, cuacanya dingin banget berarti."

Keduanya spontan melemparkan tawanya setelah membangun percakapan yang random tersebut. Jaehyun berjalan duduk di balkon kamarnya, memperhatikan salju yang turun di balik gelapnya langit malam ini. Lagi-lagi pikirannya diinterupsi oleh ingatan saat ia duduk bersama salah satu petinggi di keluarganya tadi.

Kegelisahan kembali membuncah di dadanya, perihal bagaimana jika ketakutan yang sedang dikhawatirkan oleh dirinya menjadi kenyataan. Pikirannya menerawang dampak paling buruk yang akan terjadi apabila hal tersebut akan terjadi.

"Tuan vampir lagi galau?"

Jentikan jari Doyoung di depan matanya kembali menyeret kesadarannya, Jaehyun mendapati Doyoung yang sedang berdiri di hadapannya, sosok Doyoung yang dikelilingi butiran salju yang turun di sekitarnya, namun gagal jatuh pada tubuh lelaki tersebut. Karena pada dasarnya, tubuh Doyoung tidak dapat tersentuh oleh apapun.

"Doyoung, gue boleh nanya gak?"

Doyoung tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut, berniat untuk iseng kepada sang vampir namun sepertinya saat ini Jaehyun sedang tidak dalam mode untuk bercanda. "Boleh, tapi jangan nanya yang susah ya, gue udah lama gak belajar."

Jaehyun hanya mengangguk sekenanya, diam sejenak sebelum menyampaikan pertanyaannya. "Doyoung, kalau disuruh milih balik jadi manusia, lo.. mau?"

"Maksudnya gue dikasih kesempatan hidup lagi?"

"Iya.. semacam itu?"

Doyoung terdiam sesaat, menimbang jawaban yang tepat karena sungguh, pertanyaan ini lebih rumit daripada soal aljabar yang pernah ia dapatkan di bangku sekolah beberapa tahun yang lalu.

"Hmm.. kalo dikasih kesempatan hidup lagi jadi manusia bareng lo, mau deh!"

"Doyoung.. serius dulu."

"Siapa yang bercandaaa tuan vampir?"

Doyoung duduk di samping Jaehyun, arah matanya tertuju kepada salju yang jatuh di sekitar kakinya namun tidak menyentuh dirinya. Doyoung menarik tipis senyuman di wajahnya, namun saat Jaehyun memperhatikannya, senyum tersebut tidak mengandung unsur perasaan positif, justru kebalikannya. Senyum yang kini diukir Doyoung layaknya hampa, tidak ada perasaan di dalamnya.

Episode | JaedoWhere stories live. Discover now