The Asteroid Of Terravox

43 9 0
                                    

Event Tema Kemanusiaa
Black Pandora Club Scifer
Judul: The Asteroid of Terravox
28 Januari 2023

Suatu hari di abad ke-23, manusia telah menjelajahi berbagai galaksi dan bermukim di berbagai planet

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suatu hari di abad ke-23, manusia telah menjelajahi berbagai galaksi dan bermukim di berbagai planet. Teknologi canggih telah memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan berbagai spesies alien. Di sebuah planet yang dikenal sebagai Terravox, manusia hidup berdampingan dengan makhluk luar angkasa yang disebut Nethorians.

Terravox adalah planet yang subur dengan alam yang indah dan makhluk-makhluk hidup yang unik. Manusia dan Nethorians telah belajar untuk hidup bersama dalam perdamaian dan harmoni. Mereka saling berbagi pengetahuan, budaya, dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan kedua spesies.

Di tengah kota Terravox, terdapat pusat komunikasi antar-galaksi yang dinamakan Harmoni Hub. Hub ini menjadi tempat di mana perwakilan dari berbagai spesies berkumpul untuk berdiskusi tentang isu-isu kemanusiaan dan menjaga perdamaian di seluruh galaksi. Salah satu pemimpin manusia, Kapten Elena Rodriguez, dan pemimpin Nethorian, Zarkon Prime, bekerja sama untuk menjaga perdamaian di seluruh galaksi.

Suatu hari, sebuah asteroid raksasa terdeteksi menuju sistem bintang Terravox. Asteroid itu membawa ancaman besar bagi kehidupan di planet ini. Kapten Elena dan Zarkon Prime memimpin sebuah tim gabungan manusia dan Nethorians untuk menghadapi bahaya tersebut.

"Pak, ada lebih baiknya jika teknologi baru yang akan didedikasikan untuk mengalihkan asteroid dari jalur menuju Terravox itu diambil alih oleh manusia. Seperti yang kita tahu, Nethorians memiliki kemampuan bertahan hidup lebih tinggi. Bisa saja teknologi itu akan digunakan oleh pihak Nethorians untuk memusnahkan seluruh manusia di Terravox." Ujar salah seorang penasihat Kapten Elena ketika mereka berjalan menuju Parthia, sebuah pesawat terbang auto-pilot.

"Jaga mulutmu Reanor!" Kapten Elena berteriak. Menarik kerah seragam penasihatnya, pria berjanggut putih bernama Reanor itu dan menekan dahi dengan miliknya. "Sekali lagi kudengar seorang semut berceloteh, 'kan kusentil hingga ia mati terdampar di antah berantah."

Kapten Elena mendorongnya keras hingga Reanor terjatuh ke bebatuan pualam. Ia segera menaiki Parthia dan terbang menuju gedung pencakar langit di barat daya kota Terravox. Reanor menyaksikan dalam heningan tak terbaca.

Keesokannya semua terjadi seperti biasa. Reanor terus mendampingi Kapten Elena dengan ulet menciptakan teknologi baru yang dapat mengalihkan asteroid dari jalur menuju Terravox. Bahkan, Zarkon Prime ikut andil dengan tim Nethorians-nya memberi arahan.

"Kurasa teknologi-nya biarkan kami Nethorians yang menyimpannya." Ujar Zarkon Prime tiba-tiba mengubah suasana. Semua mata tertuju padanya dengan banyak arti. Tidak terkecuali Reanor yang melirik Kapten Elena dan menggerakkan sedikit wajahnya--menggeleng amat pelan seakan hanya meminggirkan angin.

Kapten Elena menautkan alis sedang buku-buku tangannya mencengkram kuat pinggiran emas meja rapat. "Kurasa. Sebaiknya. Dibiarkan. Disini. Saja." Salah satu bagian kecil dirinya berhasil dipengaruhi ulah Reanor kemarin hari.

THE ASTEROID OF TERRAVOX [SHORT STORY]Where stories live. Discover now