12 | Ingin menjadi milikmu

1.4K 265 51
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Jungkook masih belum memutar tubuhnya saat Taehyung mengucapkan nama itu. Bahkan tangannya masih menggenggam tangan Taehyung untuk segera keluar dari ruangan itu. Meskipun ia sudah tahu bahwa cepat atau lambat ini akan terjadi, tetap saja Jungkook merasakan sakit. Sekuat apapun ia, sepertinya Jungkook tidak pernah rela jika Taehyung melupakannya. Setelah diam beberapa saat, akhirnya Jungkook melanjutkan langkahnya, menarik tangan Taehyung hingga pada akhirnya mereka pun keluar dari studio film itu.

Jungkook memutar tubuhnya, kini ia menatap Taehyung lamat. Taehyung pun menatapnya. Wajahnya masih sedikit pucat, Jungkook tahu itu. Lalu Jungkook menarik kedua sudut bibirnya ke atas dan maju satu langkah hingga lebih dekat dengan Taehyung. Mungkin karena beberapa film dalam studio itu sudah dimulai jadi beberapa studio pun telah tertutup hingga tidak banyak orang yang berlalu lalang di sana.

"Hyungie...mengingat sesuatu?" tanya Jungkook pelan, ia bahkan mengusap lengan Taehyung lembut. "Nama itu adalah nama yang sering tuan Wooshik bicarakan, bukan? Kau memanggil Jihoon tadi," lanjutnya.

Taehyung masih diam, ia semakin menatap Jungkook lamat. Seolah paham tatapan Taehyung, Jungkook pun berpindah di samping Taehyung lalu memeluk lengan lelaki itu. Dan di detik berikutnya, Jungkook membawa Taehyung meninggalkan tempat itu kembali ke rumah. Dalam perjalanan menuju rumah, Taehyung lebih banyak diam. Ia pun tampak sering memukul kepalanya pelan, sepertinya ia kembali mengingat sesuatu dan itu tidak lepas dari Jungkook. Jungkook melihatnya, bahkan ia mendengar saat Taehyung kembali menyebut nama Jihoon pelan.

Sudah dipastikan hatinya sakit, namun ia sangat paham posisi dan statusnya saat itu. Bahwa ia hanyalah orang asing yang tiba-tiba datang dalam kehidupan seseorang yang mengalami amnesia. Dan masa lalu orang itu sebelum mengalami amnesia, cepat atau lambat ia pasti akan mengingatnya. Jungkook mengeratkan genggaman tangannya dan membuat Taehyung menoleh padanya lalu ia kembali menyunggingkan senyuman. Manis meskipun senyuman itu sangat dipaksakan.

"Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengingat semuanya, hyung. Pelan-pelan saja. Aku yakin kau pasti akan mengingat siapa orang itu," ujar Jungkook pelan.

"Nama itu mendadak muncul memenuhi kepalaku. Suara itu terus memanggilku. Siapa dia?" balas Taehyung.

Mendengar ucapan Taehyung, Jungkook tersenyum lalu mengusap pipi Taehyung seraya melepaskan masker Taehyung. Sepertinya karena khawatir, ia lupa melepaskan masker Taehyung saat masuk dalam mobil beberapa saat lalu.

"Boleh aku berbicara?" tanya Jungkook pelan. Ia kembali mengusap pipi Taehyung dan menatapnya hangat. Suaranya sedikit bergetar namun ia segera berdehem untuk menyamarkannya.

"Aku tidak pernah melarangmu bicara, Jungie. Katakan saja," balas Taehyung. "Kau boleh memarahiku...atau kau bisa lakukan apapun padaku. Aku tahu ini membuatmu sakit... Maaf."

Jungkook menggeleng pelan, "Wajahmu tampan, hyung...." puji Jungkook saya mengusap pipi Taehyung. Lalu menatap kembali wajah Taehyung lamat. "Dengan wajah seperti ini pasti banyak orang yang menyukaimu, jatuh cinta padamu. Dan....orang itu salah satunya.... Dia adalahㅡ"

FORGET ME NOTWhere stories live. Discover now